Persik Juga Tak Punya Dana Bermain di Divisi Utama

Diposkan oleh Unknown on 14 January 2015

Manajemen Persik Kediri mengakui tim Macan Putih sedang mengalami kesulitan dana, sehingga berujung terhadap pencoretan klub tersebut dari keikutsertaan di Indonesia Super League (ISL) 2015.

CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono sebelumnya menyatakan, Persik dan Persiwa Wamena masuk dalam kategori klub yang dinilai memiliki kelemahan dari segi finansial untuk mengarungi ISL 2015. Persik dan Persiwa juga masih belum bisa dipastikan bermain di Divisi Utama, karena menunggu keputusan dari PSSI.

Manajer Persik Anang Kurniawan mengatakan, manajemen dan pengurus menerima keputusan PT Liga tersebut. Kendati demikian, manajemen akan berusaha mencari sponsor agar bisa mengikuti kompetisi musim 2015, dan ia tetap berharap ada keajaiban. - Catering Murah -

“Kami berusaha agar Persik tidak terkubur, dan berupaya mengambil langkah lebih lanjut. Kami akan mencari uang untuk persiapan 2015. Sekalipun tidak bisa berlaga di ISL, kami berharap ada mukjizat untuk bermain di Divisi Utama,” kata Anang.

Seperti diketahui sampai saat ini manajemen masih mempunyai tanggungan utang sekitar Rp 2 miliar pada pemain.

"Saya akui klub masih punya utang, namun kami sama sekali tidak berniat lepas tangan. Sebaliknya, kami tengah berjuang sekuat tenaga menyelesaikan utang itu," ujar Barnadi, Ketum Persik.

"Kami sedang melakukan negosiasi dengan sejumlah investor. Paling lambat akhir Januari utang kami bisa diselesaikan," imbuhnya.

Namun, saat ditanya detail sampai sejauh mana perkembangan negosiasi dengan calon investor, Barnadi tak bisa menjawab.
Baca SelengkapnyaPersik Juga Tak Punya Dana Bermain di Divisi Utama

Keputusan Coret Persik dan Persiwa dari ISL Sudah Final

Diposkan oleh Unknown on 13 January 2015

Euforia Persik Kediri usai memenangi laga final Piala Gubernur Jatim 2015, tidak berlangsung lama. Hanya dalam kurun 24 jam, muncul kabar mengejutkan, yakni pencoretan nama Macan Putih sebagai peserta Liga Super Indonesia (ISL) musim ini.

Kabar ini langsung menuai reaksi dari manajemen tim. Salah satu upayanya adalah dengan meyakinkan PT Liga Indonesia selaku operator liga, bahwa Persik sudah memiliki sponsor dan siap bertarung di pentas ISL 2015.

"Kami sudah dengar kabar itu sore hari. Tapi, kami terus berikhtiar agar tetap berlaga di ISL. Kami akan berusaha sampai sudah tidak ada lagi kesempatan untuk itu," jelas Media Officer Persik, Yahya Bahri, tak lama setelah mendapat kabar dari PT LI.

"Saat ini, kami terus berusaha negosiasi dengan pihak sponsor, salah satunya Gudang Garam dan perusahaan-perusahaan lain di Kediri. Ini salah satu usaha kami dalam meyakinkan PT LI. Kalau kemudian Persik tetap diputuskan tampil di Divisi Utama, kami akan mempersiapkan tim untuk kompetisi tersebut," sambungnya. - Catering Malang -

Pada kesempatan terpisah, gagalnya tim idola tampil di ISL 2015 membuat Persikmania berduka. Padahal, mereka baru saja bersuka cita usai meraih gelar juara Piala Gubernur Jatim kali kelima.

"Seharusnya manajemen bisa solid dan komitmen dalam menanganinya bukan sebaliknya. Adanya kabar Persik tidak bisa ikut ISL, kami hanya bisa pasrah," keluh salah satu pentolan Persikmania, Widodo.

Sementara itu Persik Kediri sudah pasti tidak akan mengikuti Indonesia Super League 2015. Posisi mereka juga tidak akan diganti oleh klub lain. Ini disampaikan oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (13/1/2015) sore.

"Keputusan itu sudah final," kata Joko.

Tanpa Persik Kediri dan Persiwa Wamena, tersisa 18 klub yang akan tampil pada ISL musim depan. Posisi kedua klub tidak akan diganti oleh klub lain agar kompetisi diikuti oleh 20 klub.

"PT Liga tidak mengusulkan pergantian," jelas Joko.

Persik dan Persiwa batal ikut serta pada ISL 2015 karena tidak lolos verifikasi. Verifikasi difokuskan pada finansial dan infrastruktur. Persik dan Persiwa termasuk kategori klub yang lemah dari segi finansial untuk mengikuti ISL.
Baca SelengkapnyaKeputusan Coret Persik dan Persiwa dari ISL Sudah Final

Profesionalisme yang Bertumpu Pada Donatur

Diposkan oleh Unknown on 10 January 2015

Profesionalisme yang selalu dibanggakan PSSI terkait pengelolaan klub-klub ISL nyatanya hanya sebatas pada kata-kata. Profesional hanya sebatas badan hukum. Pengelolaan finansial yang baik secara perusahaan, entah itu upaya memaksimalkan pendapatan atau meminimalisir kerugian masih dilakukan dengan cara-cara tradisional.

Salah satu hal kentara yang bisa terlihat adalah sumber pendapatan dana yang didominasi oleh para donatur. Sistem ini mirip-mirip seperti apa yang lazim dilakukan klub-klub Galatama di dekade 70-80an. Ibarat dua sisi mata uang, akan ada dua kemungkinan yang bisa dicapai, tetap eksis atau bubar. Namun opsi kedualah yang banyak terbukti di Indonesia. Bukti kegagalan sistem pendanaan secara donatur ini bisa terlihat dari dua klub semenjana yang kini sedang berjuang mati-matian agar bisa tetap eksis di ISL, Persiwa Wamena dan Persik Kediri.

Manajer Persiwa, Agus Susanto mengakui bahwa mayoritas anggaran Persiwa didapat dari sumbangan Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua. "Hampir 70-80% biaya operasional kami selama satu musim didapat dari sumbangan bupati-bupati di Pegunungan Tengah," ungkapnya.

Dari data yang didapat Jawa Pos, jumlah kabupaten di sekitaran pegunungan tengah mencapai 10 kabupaten. Tercatat biaya operasional Persiwa saat mengikuti Divisi Utama musim lalu mencapai 13 Milyar. Estimasinya berarti di musim lalu, setiap bupati menyumbang 1,3 Milyar untuk Persiwa. - Catering Malang -

Meski begitu, Agus membantah dugaan itu. Menurutnya sumbangan itu tak bersifat memaksa, maka dari itu tiap bupati memberikan sumbangan dengan nilai yang berbeda-beda. "Tentu saja bantuan terbesar dari bupati Jayawijaya, selaku pemilik Persiwa secara wilayah," ungkapnya.

Dengan dana yang didapat dari sumbangan para bupati maka tak menutup kemungkinan kebocoran penggunaan APBD untuk sepakbola. Meski begitu, Agus tak begitu peduli dengan asal-usul itu, dia tetap yakin bahwa sumbangan dana yang didapat dari donatur murni dari kocek pribadi bupati-bupati itu sendiri.

Ketidakjelasan dana ini juga dialami oleh Persik Kediri. Secara blak-blakan, Wakil Manajer, Rudi Hermanto mengutarakan bahwa pendapatan bersih Persik di ISL musim lalu berkisar 10 Milyar. Angka ini tentu saja jauh dari target manajemen yang berharap mendapatkan 13 Milyar. Dengan keminusan ini wajar saja jika Persik memiliki masalah tunggakan gaji kepada seluruh pemain pada musim lalu hingga empat bulan lamanya

Tapi jangan sangka angka pendapatan 10 Milyar yang didapatkan Persik bukanlah berkat kelihaian manajemen memanfaatkan potensi bisnis. Rudi mengakui bahwa 80% pemasukan itu didapat dari donatur yang konon katanya adalah para pengusaha kaya yang gila bola dan bermukim di Kediri. Salah seorang orang dalam Persik membocorkan bahwa salah satu donatur terbesar Persik adalah Iwan Budianto, Manajer Arema Cronus. Dan patut dicatat sumbangan ini sukarela, tanpa pamrih mendapat untung lebih.

Diluar pemasukan dari donatur, sumber pendanaan Persik hanya mengandalkan sektor tiket yang berkeuntungan 1,3 Milyar dan revenue sharing televisi dari PSSI yang berjumlah 2 Milyar. Total pemasukan dari Aboard tak jadi hitungan, karena nominalnya yang teramat kecil hanya mencapai puluhan juta. Dengan begitu berarti ada sekitar 7-8 Milyar uang donatur yang diserap oleh Persik. "Klub-klub kecil di daerah kondisinya memang seperti itu, sulit untuk tak hanya bergantung pada sosok donatur," keluh Rudi.

Terlalu bertumpu mengandalkan kucuran dana donatur memang jadi sebuah dilema tersendiri. Tak adanya kontrak hitam di atas putih membuat kucuran dana bisa berhenti kapanpun, tergantung mood si empu pemilik uang. Hal ini diakui Agus. Tak jarang dia berkeluh kesah kepada media menuntut agar bupati-bupati itu merealisasikan janji membantu Persiwa. "Ya itulah resikonya, agar bisa tetap bertahan kami harus jangan putus asa menagih janji-janji itu," ungkapnya.

(JawaPos)
Baca SelengkapnyaProfesionalisme yang Bertumpu Pada Donatur

Saatnya PT. Liga Indonesia Bersikap Tegas

Diposkan oleh Unknown

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mendukung penuh wacana PT Liga Indonesia yang berencana tidak meloloskan tim-tim penunggak gaji ke Indonesia Super League (ISL) di musim baru nanti. Sebab, dengan begitu, tim-tim yang bermasalah tersebut bisa memiliki tanggung jawab untuk membayar gaji pemain dan pelatih.

"Kalau memang masih ingin menggunakan embel-embel profesional, ya tim yang masih memiliki tanggungan utang di musim lalu sebaiknya di enyahkan saja," ujar Chief Executive Officer (CEO) APPI Valentino Simanjuntak. "Jadi, kalau PT Liga berencana bersikap tegas, kami dari APPI sangat mendukung," timpalnya.

Pria berdarah Batak itu lantas mengungkapkan bahwa, saat ini jumlah klub yang masih menunggak gaji pemain dan pelatih mereka cenderung bertambah. Pasalnya, selama awal Januari, mereka juga baru saja menerima laporan dari beberapa pemain yang hak-hak mereka belum juga dipenuhi oleh klub. - Catering Enak -

Dengan begitu, menurut Valentino, dia dan rekan-rekannya berencana untuk melakun rilis ulang tim-tim bermasalah dengan gaji pemain di awal pekan," Kalau nggak Senin, mungkin Selasa kami akan merilis data baru klub-klub penunggak gaji. Dan, kami berharap mereka yang bermasalah itu tidak diloloskan dalam verifikasi finansial," timpalnya.

Pria yang juga seorang presenter olaharaga dan pengcara tersebut mengatakan, dari data baru yang mereka terima besar kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan data yang pernah mereka rilis sebelumnya. Pasalnya, sampai saat ini belum ada perkembangan klub-klub yang pernah mereka rilis sebagai penunggak utang itu melunasi hak pemain.

Hanya saja, Valentino enggan menyebutkan klub mana saja yang melengkapi rilis mereka di pertengahan Desember lalu itu. Tapi, dari beberapa sumber internal APPI menyebutkan bahwa, ada tiga klub lain yang termasuk dalam penunggak gaji pemain, mereka adalah Persik Kediri, Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan.

Terlepas dari itu, berdasarkan data dari pihak PT Liga Indonesia, sampai saat ini adalah lima klub yang masih belum melunasi gaji pemain mereka di musim lalu. Seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Pelita Bandung Raya, Persik Kediri dan Persiwa Wamena.

(JawaPos)
Baca SelengkapnyaSaatnya PT. Liga Indonesia Bersikap Tegas

Persib Bandung Fokus Hadapi Liga Champions Asia

Diposkan oleh Unknown on 09 January 2015

Setelah menjalani Turnamen Piala Walikota Padang 2015 dan meraih trophy juara, Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman akan mempersiapkan timnya dalam menghadapi babak play off Asian Champions League (ACL) 2015.

Pasalnya, menghadapi level Asia tersebut, pelatih yang akrab disapa Djanur ini tidak memiliki waktu yang cukup panjang dalam mempersiapkan pasukannya menjadi lebih baik lagi.

Dari jadwal yang telah dirilis AFC, Persib Bandung akan memulai babak play off 2 ACL 2015 menghadapi Ha Noi T&T pada 10 Februari 2015. Jika mampu mengalahkan tim asal Vietnam tersebut, maka Maung Bandung akan menjalani babak play off 3 menghadapi tim asal Korea Selatan, Seoul FC pada 17 Februari 2015. - Catering Enak -

Dan jika keduanya bisa dimenangkan, Persib berhak melaju dan berada di grup H ACL 2015. Sedangkan jika kalah dalam dua laga tersebut, maka Persib hanya akan berlaga di AFC Cup 2015.

"Maka dengan waktu yang kami miliki. Kami akan menggelar latihan lagi. Tentunya ada uji coba lagi. Sebagai bagian dari persiapan kita menjelang kompetisi sebenarnya," ujar Djanur, Jumat (9/1).

Menghadapi ACL 2015 sendiri, Persib dipastikan tanpa penyerang asing. Lantaran batas pendaftaran yang sudah ditutup menjadi alasannya. "Meski tanpa striker asing. Tapi sampai saat ini, masih optimis dengan pemain yang ada," ungkapnya.

Lain halnya pada saat menghadapi ISL atau bahkan AFC Cup, Djanur memastikan akan ada dua pemain tambahan yang berposisi sebagai gelandang sayap dan striker. "Karena kita masih punya waktu untuk menambah pemain di dua kompetisi itu (ISL dan AFC Cup)," jelasnya. - Catering Prasmanan -

Terkait mengenai target di ACL 2015 nanti, Djanur mengaku belum dapat berbicara banyak. Yang jelas, kata dia, dirinya harus bisa membawa Maung Bandung memenangkan dua pertandingan di babak play off. "Target lolos dulu ke fase grup. Setelah itu kita bicara banyak," pungkasnya.

(SindoNews.com)
Baca SelengkapnyaPersib Bandung Fokus Hadapi Liga Champions Asia

Sriwijaya FC Petakan Kekuatan Dua Raksasa ISL

Diposkan oleh Unknown

Turnamen Pramusim Trofeo Persija menjadi ajang pemetaan dua kekuatan lawan Sriwijaya FC menjelang Indonesia Super League (ISL) 2015. Pasalnya, dua kekuatan raksasa ISL, Persija Jakarta dan Arema Cronus, ikut berlaga tidak bisa ditebaknya.

''Selain ajang pemanasan sebelum kompetisi, turnamen Trofeo Persija bisa kita manfaatkan juga untuk melihat kesiapan tim lain. Di sini ada Persija Jakarta dan Arema Cronus. Dengan berlaga menghadapinya nanti setidaknya kita bisa mengetahui kekuatan mereka,''kata pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo. - Catering Malang -

Menurut suksesor Subangkit ini, laga pramusim sangat baik untuk mencoba beragam taktik untuk menghadapi dua tim raksasa ISL tersebut. Dari sana setidaknya Bendol memiliki gambaran bagaimana bisa menghadapi Persija dan Arema Cronus di laga sesungguhnya (ISL 2015).

''Setelah kita ketemu dengan mereka baru bisa tahu bagaimana gambaran kekuatannya. Siapa saja para pemainya dan tipikal para pemain serta taktik apa yang akan mereka gunakan,''ungkapnya.

Kendati demikian Bendol juga mengetahui tentunya Persija dan Arema Cronus tidak akan menujukan kekuatan sesungguhnya. Namun, sedikit banyak Bendol cukup memahami beragam karakter mantan anak asuhnya di Persija tersebut. - Catering Murah -

''Ini laga uji coba tentunya mereka mencoba seluruh pemain tidak mungkin komposisi inti dikeluarkan. Karena sama seperti kita, mereka masih mencari-cari posisi terbaik untuk persiapan ISL. Namun setidaknya saya mendapatkan gambaran siapa yang akan diturunkan oleh kedua pelatih menjadi tim inti di ISL nanti,''pungkasnya.

(SindoNews.com)
Baca SelengkapnyaSriwijaya FC Petakan Kekuatan Dua Raksasa ISL

PSSI Harapkan Dukungan Suporter

Diposkan oleh Rayatalit on 03 July 2014

Ketua Umum (Ketum) PSSI, Djohar Arifin Husin, berharap tim nasional Indonesia bisa berlaga di Singapura saat Piala AFF 2014. Djohar mempunyai alasan tersendiri kenapa memilih Singapura.

Seperti diketahui, Piala AFF 2014 bakal digelar di Singapura dan Vietnam pada 22 November-20 Desember 2014. "Karena dekat dan pasti mendapatkan banyak dukungan. Singapura dan Jakarta, itu kan cukup berdekatan. Kalau jauh-jauh, kita kesulitan. Pokoknya, kita main saja yang bagus," ucap Djohar di kantor PSSI, Senayan, Selasa (1/7) malam lalu seperti dikutip Goal.

Meski begitu, dia tetap tidak mempermasalahkan apabila nantinya tim Garuda bermain di grup apapun. "Grup apapun, sama saja. Kita harus berjuang untuk mewujudkan harapan," tegasnya.

Gelaran turnamen sepak bola Asia Tenggara, Piala AFF 2014 akan digelar pada 22 November hingga 20 Desember mendatang. Sedangkan pertandingan turnamen dua tahunan itu sendiri bakal digulirkan di Singapura dan Vietnam.

Lalu untuk undian pembagian Grup Piala AFF 2014, dijadwalkan akan digelar di Vietnam pada 5 Agustus mendatang. Hal tersebut, berbarengan saat AFF melakukan Council Meeting. pada 22 November hingga 20 Desember mendatang. Djohar sendiri bakal menghadiri kegiatan tersebut bersama Sekjen PSSI, Joko Driyono.

Djohar menuturkan, tidak mempersoalkan skuad arahan Alfred Riedl tersebut nantinya akan berada di grup apapun. Hanya saja dia berharap skuad Garuda bisa tampil di Singapura.”Mau bertanding melawan negara manapun kita tidak mempermasahkan. Cuma kita berharap timnas bisa main di Singapura,” ujar Djohar

Djohar beralasan bahwa, dengan bermain di Singapura bukan tidak mungkin skuad timnas akan mendapatkan banyak dukungan. “Singapura dan Jakarta, itukan cukup berdekatan. Kalau jauh-jauh, kita kesulitan. Pokoknya, kita main saja yang bagus. Grup apa pun, sama saja. Kita harus berjuang untuk mewujudkan harapan,” ujarnya.

Seperti diketahui, timnas Indonesia ditargetkan untuk dapat meraih gelar juara. Dari awal penyelenggaraan yakni pada tahun 1996, Indonesia belum pernah sekalipun menjadi juara dalam sembilan kali keikutsertaanya. Hasil terbaik yakni sebagai runner-up pada penyelenggaraan tahun 2000, 2002, 2004 dan 2010. Padahal pada tahun 2002, 2008 dan 2010 Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
(Noor Irawan)
Baca SelengkapnyaPSSI Harapkan Dukungan Suporter

Jubilo Iwata Tawari Kerjasama Persebaya

Diposkan oleh Rayatalit on 01 July 2014

PERSEBAYA Surabaya pantas berbangga. Pasalnya salah satu klub sepakbola Jepang, Jubilo Iwata menawarkan kerja sama. Pola kerja sama tersebut berupa pelatihan bagi para pemain muda Persebaya untuk bias menimba ilmu di jepang. Jubilo Iwata merupakan klub liga utama Jepang yang merumput di liga Jepang J-League.

“Kami dan manajemen sedang mempelajari poin-poin serta peluang yang ditawarkan oleh Jubilo Iwata,” ujar Direktur Olahraga Persebaya Dhimam Abror Djuraid di Surabaya kemarin (30/6).

Selain membuka kesempatan tim Persebaya untuk menghadapi Jubilo, kerja sama ini juga memungkinkan adanya kesempatan bagi pemain muda Persebaya untuk menjajal atmosfer Jepang.

Abror Djuraid lebih jauh mengatakan tim Bajul Ijo mendapat tawaran melalui salah seorang agen bernama Kei Kayama. Dari Kayama lah, manajemen Persebaya ditawari untuk kerja sama dengan klub milik salah satu perusahaan otomotif dunia, Yamaha tersebut.

Ketua Harian KONI Jawa Timur ini juga menambahkan, kerja sama antara Persebaya dengan Jubilo Iwata, membuka kesempatan bagi para pemain muda Persebaya untuk menimba ilmu di Jepang.

"Dari Kayama, maunya juga kerja sama dalam hal pembinaan. Jadi pemain-pemain muda dari Persebaya, bisa dimagangkan ke Jubilo," katanya.

Rencananya, perwakilan Persebaya dan tim yang bermarkas di Yamaha Stadium tersebut dijadwalkan bertemu pada pertengahan Juli 2014, untuk membahas kemungkinan proses penjajakan kerja sama tersebut.

"Sekitar tanggal 10 sampai 13 Juli, mereka (perwakilan Jubilo) akan datang ke Indonesia. Kami sudah menjadwalkan untuk bertemu di Jakarta," kata pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PSSI Jatim ini.

Abror berharap para pemain Persebaya bisa mengakhiri kompetisi dengan baik, agar Jubilo makin yakin dengan klub asal Surabaya ini.

Jika tawaran ini terealisasi, maka Persebaya akan menyusul Arema Cronus yang terlebih dulu setuju uintuk bekerja sama dengan klub Jepang lain yakni Consadole Sapporo.
Baca SelengkapnyaJubilo Iwata Tawari Kerjasama Persebaya