Dejan Antonic Kebut Benahi Fisik Pemain Persib

Diposkan oleh Unknown on 01 March 2016

Pelatih Persib Bandung Dejan Antonic semakin fokus menggenjot stamina pasukannya menjelang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Kondisi tersebut juga disadari sepenuhnya oleh Dejan pasca Bali Island Cup (BIC) 2016.

Hasrat Dejan untuk menciptakan pemain yang memiliki stamina mumpuni itu ditunjukkan dengan langsung digelarnya latihan pada H+1 sepulang dari BIC. Bahkan, pada latihan perdana setelah BIC itu, Hariono dkk lebih banyak menjalani latihan yang berorientasi pada kekuatan fisik.

Perhatian Dejan terhadap stamina anak asuhnya, tidak hanya berhenti pada sesi latihan saja. Ke depan, Dejan menginginkan pemain baru yang akan bergabung dengan Persib, khususnya pemain asing, masih di kisaran usia dengan stamina bugar. ''Jangan terlalu tua lah. Mungkin 32 (tahun), itu bisa. karena masih oke,''kata Dejan.

Namun demikian, diakui Dejan kriteria tersebut belum menjadi aturan formal dalam perekrutan pemain asing. Akan tetapi, Dejan mengaku keberatan jika usia pemain tersebut di atas 32 tahun. ''Mungkin untuk sebentar sekarang, kita nggak ada terlalu (membatasi usia). Tapi kalau terlalu tua, aku nggak mau,''ungkap dia.

Selain dari sisi usia, Dejan pun menegaskan pentingnya melakukan seleksi terhadap pemain baru. Karena itu, tidak aneh jika ada beberapa pemain yang sudah terlihat bersama Persib, namun akhirnya urung bergabung, seperti halnya Marko Krasic.

''Kita harus bawa dan kita lihat kualitas bagus untuk Persib. Kalau tidak ada kualitas, kita harus cari lagi,''papar dia.

Sementara itu, dari daftar skuat Pangeran Biru, kiper utama Persib, I Made Wirawan merupakan pemain paling tua yang dimiliki Persib saat ini. Pemain pemilik nomor punggung 78 ini diketahui lahir pada 1 Desember 1981.

Adapun pemain asing yang saat ini dimiliki Persib, Vladimir ‘Vlado’ Vujovic adalah pemain kelahiran 23 Juli 1982. Usia bek tengah Persib itu tidak terlalu jauh berbeda dengan usia penyerang Persib, Tantan yang lahir pada 6 Agustus 1982.
Baca SelengkapnyaDejan Antonic Kebut Benahi Fisik Pemain Persib

Rakyat Menunggu Itikad Baik Jokowi

Diposkan oleh Unknown on 23 February 2016

Ketua Komite Ad Hoc Reformasi, Agum Gumelar, percaya kehadiran wakil pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di komite tersebut sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah sepak bola nasional.

Harapan itu diungkapkan Agum saat menjalani Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI, Senin (22/2). Dalam rangka mewujudkan impian Kemenpora, yaitu perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia, hal itu tidak akan bisa dicapai tanpa keterlibatan pemerintah di dalamnya.

"Semuanya sangat bergantung kepada iktikad baik pemerintah, khususnya Bapak Presiden (Joko Widodo). Dampak masalah sepak bola ini sangat luas, saya akan terus menunggu panggilan dari Presiden dan saya akan dengarkan apa yang beliau inginkan. Tidak ada dalam kamus, 'PSSI melawan pemerintah'," kata Agum.

Hampir setahun sepak bola Indonesia 'mati suri' akibat pembekuan PSSI oleh Kemenpora yang berujung dengan sanksi FIFA. Kondisi ini membuat Agum pesimistis tentang keikutsertaan Indonesia dalam cabang sepak bola di Asian Games 2018.

"Kita semua menganggap Asian Games itu satu gawean besar bangsa yang bisa membawa catatan sejarah dan suatu ajang yang bisa membawa bangsa Indonesia mencuat di forum internasional," tegas Agum.

"Jadi, suksesnya Asian Games adalah suksesnya bangsa Indonesia. Saya rasa semua yang mengaku dirinya sebagai orang Indonesia mempunyai kewajiban untuk menyukseskan Asian Games," sambungnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menyayangkan apabila tidak ada cabang olahraga sepak bola di Asian Games 2018.

"Pertanyaanya sekarang, persoalan sepak bola ini mau diakhiri atau tidak?" ucap Abdul.
Baca SelengkapnyaRakyat Menunggu Itikad Baik Jokowi

Selalu Kalah Dari Arema, Ini Alasan Bali United

Diposkan oleh Unknown on 18 February 2016

Pelatih Bali United, Indra Sjafri kecewa dengan hasil akhir timnya yang takluk dari Arema Cronus dengan skor mencolok, 3-1, pada laga pertama Bali Island Cup (BIC) 2016 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (18/2/2016).

Terlebih yang membuat Indra kecewa, Bali United bermain dihadapan publiknya sendiri. Menurutnya, mental pemain Serdadu Tridatu runtuh akibat blunder kiper Muhammad Diky Indrayana yang berujung pada gol pertama striker Arema, Cristian Gonzales.

Meski begitu, sebetulnya Indra tak sepenuhnya menyalahkan Diky. Mantan pelatih timnas U-19 justru berat dengan kinerja empat pemain belakang, yakni Ricky Fajrin, Agus Nova, Putu Gede, dan Ganjar Mukti.

"Lini belakang memang jadi lini terlemah. Saya sudah coba memperbaiki setelah uji coba lawan Persib, tapi tadi terulang lagi. Kesimpulannya kami butuh pemain belakang baru lagi," kata Indra seperti dikutip Bola.com.

Indra pun akan melakukan perburuan pemain belakang usai turnamen BIC 2016. Sebenarnya, Bali United cukup bertumpu pada bek senior Bobby Satria yang bisa mengomandoi rekan setimnya di lini belakang. Namun, mantan pemain Sriwijaya FC itu tidak bisa main lawan Arema karena cedera leher.

"Semoga pada pertandingan berikutnya lini belakang bisa lebih baik karena kondisi Bobby di pertandingan kedua sudah 80 persen. Saya harap dipertandingan kedua, pemain lebih disiplin lagi nanti. Semua ini memang butuh proses dan mohon bersabar. Saya konsisten menjaga pemain muda dan bukan mencari pemain yang sudah jadi," pungkas Indra.

Pada laga kedua nanti, kedua nanti, Bali United akan bermain lawan klub yang selevel dengan Arema, yaitu Persib Bandung (21/2/2016). Tim lawan punya banyak striker cepat seperti Tantan dan Samsul Arif, sehingga mereka harus bekerja lebih keras lagi.
Baca SelengkapnyaSelalu Kalah Dari Arema, Ini Alasan Bali United

PSSI Targetkan Ratusan Pemain Berbakat Tahun 2022

Diposkan oleh Unknown on 15 February 2016

Ketua Pembinaan Usia Dini PSSI, Zuchli Imran Putra mengungkapkan salah satu targetnya untuk perkembangan sepak bola usia dini Indonesia. Imran mengaku pada tahun 2022 nanti, Indonesia akan memiliki 100 pemain sepak bola berbakat hasil dari pembinaan yang baik dan terstruktur.

"Ketika saya bersama Imran Soccer Academy (IAS) pada tahun 2012, mewakili nama Indonesia mengikuti sebuah kompetisi usia 12 tahun di Jepang, banyak orang di sana menanyakan kenapa anak-anak di Indonesia sangat berbakat dan berprestasi, tetapi ketika beranjak dewasa kemampuannya menurun," tutur Imran kepada MSports.net saat memimpin IAS bertanding di ajang AQUADNC regional Jakarta.

"Kemudian, saya berkata untuk memberikan waktu 10 tahun kepada Indonesia untuk memperbaiki hal itu. Sehingga, pada 2022 nanti, akan ada 100 pemain berbakat yang bisa diandalkan Indonesia dan mereka semua itu, berasal dari pembinaan yang baik. Saya yakin pembinaan ini tidak akan terhenti di tengah jalan." lanjutnya.

Imran menyebutkan pembinaan yang dia lakukan adalah melalui cara bekerja sama dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di seluruh Indonesia. Hal itu juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan eks anggota Komisi Disiplin PSSI ini mendirikan IAS.

Menurutnya, SSB adalah sarana yang baik sebagai pembinaan awal sepak bola Indonesia. Imran juga berharap, SSB bisa bekerja sama dengan klub sebagai bagian dari pembinaan usia dini di dalam sebuah klub. Mengingat, klub-klub di Indonesia saat ini sedikit sekali yang memiliki pembinaan usia muda yang baik.

"Saya dan ASBI (Asosiasi SSB Indonesia) akan rutin menggelar turnamen untuk SSB di seluruh Indonesia. Untuk tahun ini saja sudah ada 80 SSB yang mendaftar. Hal ini kami lakukan agar pemain-pemain berbakat yang belum terekspos yang berada di pelosok Tanah Air bisa bermunculan," ucap Imran.

"Saya ingin pemain-pemain ini tidak terputus pembinaannya. Saya ingin di Indonesia, seperti di liga-liga Eropa. Dimana klub-klubnya memiliki pembinaan usia muda hingga sampai 8 atau 10 tahun," tutupnya.
Baca SelengkapnyaPSSI Targetkan Ratusan Pemain Berbakat Tahun 2022

ISC 2016 Bergulir Bulan April

Diposkan oleh Unknown on 14 February 2016

Event yang menjadi terobosan setelah Indonesia Super League (ISL) sulit bergulir, Indonesia Super Competition (ISC) 2016 rencananya mulai bergulir April 2016. Hal ini juga tak ditampik CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.

Hanya saja, Jokdri, panggilan pria yang pernah menjabat posisi Sekjen PSSI itu belum mau menyebut tanggal kick-off ISC 2016. Itu termasuk ketika ditanyakan kabar akan digulirkannya ISC di periode 12-16 April 2016.

"Ya, di April rencananya Indonesia Super Competition dimulai," kata Joko Driyono kepada SportSatu, Sabtu (13/2).

Hal ini setelah menjelaskan bahwa pihaknya akan mengadakan pertemuan lagi dengan klub-klub ISL sekaligus peserta Indonesia Super Competition. Pertemuan direncanakan digelar di periode 21-28 Februari, di mana undangan akan disebarkan pada Senin (15/2).

"Senin undangan akan dikirim. Rencananya pertemuan akan dilaksanakan di periode 21-28 Februari dan kami akan melihat mana yang pas. Saya belum mau membicarakan tanggal kick-off karena undangannya pun belum dikirim jelas Joko Driyono.

Sementara itu, pembuatan perusahaan baru sekaligus untuk menjadi operator sebelumnya dilaporkan telah rampung. Perusahaan baru dibuat mengantisipasi ganjalan karena PT Liga Indonesia selama ini dikenal sebagai operator ISL dan Divisi Utama, yang merupakan produk dari PSSI dan akan dimiliki sepenuhnya oleh klub-klub ISL
Baca SelengkapnyaISC 2016 Bergulir Bulan April

Tim Ad-Hoc Akan Bertemu Exco FIFA Bahas Indonesia

Diposkan oleh Unknown on 12 February 2016

Nasib sepak bola Indonesia kembali dipertaruhkan dalam Kongres Tahunan FIFA di Zurich, Swiss, pada 25 Februari mendatang. Status Indonesia yang sedang dalam sanksi organisasi tertinggi sepak bola dunia akan kembali diperjelas dalam kongres tahunan tersebut.

Karena itu, sebelum berlangsungnya Kongres Tahunan FIFA, Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, dijadwalkan bertemu dengan Komite Eksekutif (Exco) FIFA di wilayah Asia, 16 Februari mendatang. Dalam pertemuan tersebut, mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI 1999-2003 itu mengaku akan melaporkan perkembangan situasi terbaru persepakbolaan Indonesia.

Agum akan menjalin pembicaraan dengan beberapa petinggi FIFA di Asia untuk membahas situasi sepak bola Tanah Air yang belum juga kondusif. Seperti di antaranya H.R.H Prince Abdullah, Kohzo Tashima, Mariano Araneta, dan juga akan turut hadir Presiden AFC Sheikh Salman.

''Pada tanggal 16 (Februari) saya akan ke Kuala Lumpur (Malaysia). Saya akan bertemu dengan Exco FIFA yang di Asia. Seperti Price Abdulah, Mariano, Kohzo, dan Salman, sebagai presiden AFC. Saya akan bertemu mereka dan saya akan laporkan perkembangan,”ungkap Agum, selepas menjalani rapat Tim Ad-Hoc di kediamannya di Jakarta, Rabu malam (10/2).

''Mudah-mudahan perkembangannya (sebelum bertemu dengan para petinggi FIFA di Asia) positif. Mudah-mudahan sebelum tanggal 16 ada perubahan yang positif dari pemerintah,” sambung Agum, yang juga sempat ditunjuk FIFA sebagai Ketua Komite Normalisasi (KN) saat konflik sepak bola Indonesia terjadi pada 2011 lalu.

Sementara itu, Ketum PSSI La Nyalla M Mattalitti, dalam rilis yang diterima KORAN SINDO, menyambut baik pertemuan antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan ketua Tim Ad-Hoc Agum Gumelar, Rabu (10/2). Lebih lanjut, La Nyalla menyatakan bahwa hanya ada dua syarat yang harus dilakukan agar sepak bola Indonesia kembali aktif di kancah internasional.

''Dua syarat ini mendesak untuk dipenuhi sebagai pintu masuk menghidupkan kembali sepak bola Indonesia. Yaitu, pemerintah mengutus wakilnya untuk duduk di Tim Ad-Hoc dan Menpora mencabut SK (Surat Keputusan) pembekuan PSSI sebelum Kongres FIFA akhir Februari nanti. Itu pintu masuknya,”papar La Nyalla.

Seperti diketahui bersama, pemerintah atau Kemenpora memang belum bergabung dengan Tim Ad-Hoc yang sudah beberapa kali menggelar pertemuan. Tim Ad-Hoc sendiri berharap, pemerintah bisa ambil bagian dalam pertemuan Tim Ad-Hoc berikutnya pada 15 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaTim Ad-Hoc Akan Bertemu Exco FIFA Bahas Indonesia

Weleh... Menpora Gabung Tim Ad Hoc Dengan Syarat

Diposkan oleh Unknown on 10 February 2016

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) mengaku punya persyaratan bila harus bergabung dengan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI bentukan FIFA. Hal itu untuk mengubah strategi dalam menyelesaikan konflik persepakbolaan nasional.

Sekretaris Menpora, Alfitra Salamma mengatakan, pemerintah memang berencana untuk bergabung dan menjadwalkan bertemu dengan Ketua Komite Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar pada Rabu (10/2) siang. Pertemuan itu diakui inisiatif dari Komite Ad Hoc sendiri yang mengirimkan surat permintaan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan mengenai kondisi sepakbola di Indonesia.

“Namun karena padatnya agenda kegiatan presiden, pertemuan tersebut akhirnya berlabuh ke Kempora atas disposisi dari Setneg. Sayangnya Menpora pun tak bisa hadir dalam rencana pertemuan itu dan memerintahkan saya untuk menerima Pak Agum bersama deputi lain di Kempora,” ungkapnya di kantornya, Senayan Jakarta, Selasa (9/2).

Pihaknya juga akan memberikan usulan agar mau bergabung dengan Komite Ad Hoc Reformasi Sepakbola nasional itu. "Ada syaratnya. Kita dengarkan dulu nanti apa yang mau dibicarakan," kata Alfitra.

Kepala Komunikasi Publik Kempora, Gatot Dewa Broto mengatakan ada sejumlah kondisi yang harus dipenuhi komite tersebut jika menghendaki pemerintah bergabung dan mengirimkan delegasinya. Pihaknya mengharapkan perombakan keanggotaan dalam Komite Ad Hoc.

"Itu saja permintaannya. Simple saja kok. Boleh ada unsur PSSI, media, APPI, pemerintah, tapi jangan kemudian didominasi dengan PSSI. Kami juga mempermasalahkan akuntabilitas dari Komite Reformasi. Apabila segala keberatan Kempora dapat diterima dengan baik oleh Komite Ad Hoc itu, Kempora mungkin mempertimbangkan untuk bergabung,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini, Komite Ad-Hoc didominasi keanggotaannya oleh orang-orang yang dekat dengan kepengurusan PSSI. Karena itulah, pemerintah selama ini menolak dominasi PSSI dalam komite itu.
Baca SelengkapnyaWeleh... Menpora Gabung Tim Ad Hoc Dengan Syarat

Persib Siap Bertarung di Bali Island Cup

Diposkan oleh Unknown on 08 February 2016

Penjaga gawang Persib, M. Natshir tidak gentar menghadapi tim manapun yang akan bertemu dengan Maung Bandung. Natshir menyampaikan kesiapannya untuk menghadapi Bali Island Cup, yang rencananya digelar 18-23 Februari mendatang di Stadion Dipta, Gianyar, Bali.‬

Menurutnya, seperti menghadapi turnamen atau kompetisi pada umumnya, sebagai pemain harus selalu siap tampil maksimal. Kabarnya, sejauh ini selain Persib peserta Bali Island Cup 2016 adalah Arema Cronus, Bali United United, dan PSS Sleman.

"Kita sebagai pemain harus selalu siap menghadapi pertandingan. Siapapun timnya kita harus siap tampil. Ini turnamen, pasti kita bisa bertemu tim manapun," kata pemain yang karib disapa Deden ini, Senin (8/2/2016).

Deden mengatakan, tim-tim yang akan ikut memang punya nama dan bukan tim yang bisa dianggap enteng. Tapi, persiapan yang sudah dilakukan selama ini, diyakini cukup untuk jadi modal Persib mengarungi turnamen yang dirancang guna pemanasan sebelum tampil pada Indonesia Super Copetition (ISC) April mendatang.

Latihan dengan intensitas tinggi menjadi menu keseharian anak asuh Dejan Antonic. Tidak hanya itu, agenda uji coba juga sangat membantu tim mengembalikan atmosfer pertandingan selain menambah kekompakan dan solidaritas tim.

"Ini sedang persiapan. Apa yang diberikan pelatih pada setiap latihan, saya cukup optimis bisa membuat Persib tampil baik pada turnamen nanti. Kita akan berusaha dan bekerja keras," ucapnya.
Baca SelengkapnyaPersib Siap Bertarung di Bali Island Cup