LIGA INDONESIA,- Sebelum meninggalkan Tanah Air, tim nasional (timnas) Indonesia mendapat modal kemenangan atas Palestina. Tapi skuad Merah Putih memulai laga di kualifikasi babak ketiga Pra-Piala Dunia (PPD) 2014 Zona Asia dengan kekuatan tak komplet.
Setelah menang 4-1 atas Palestina dalam uji coba, Senin (22/8) malam, timnas menetapkan 23 pemain yang akan bertolak ke Yordania, sore ini. Dari total pemain yang dibawa, Wim Rijsbergen dipastikan meninggalkan tujuh pemain, empat di antaranya pemain inti.
Setelah Boaz Solossa, Ian Louis Kabes dan Ahmad Bustomi dipastikan tak dibawa karena alasan berbeda. Satu lagi nama pemain inti yang ditinggal adalah defender utama timnas Ricardo Salampessy. Bek Persipura ini diserang cedera hamstring.
”Perasaan kami campur aduk, senang dan juga ada perasaan tidak senang. Senang karena kami bisa menang pada uji coba melawan Palestina. Tapi tidak senang, karena ada pemain yang cedera dan pulang,” kata Wim.
Kondisi ini memang tak mengenakan dan membuat arsitek berkebangsaan Belanda tersebut putar otak lebih keras. Sebab setelah melakoni uji coba kontra Yordania di Amman pada Sabtu (27/8), skuad Merah Putih langsung ke Teheran menantang Iran pada 2 September.
Laga kontra Iran merupakan partai pertama Grup E babak ketiga dan jadi pembuka perjuangan Indonesia. Tapi kenyataan berkata lain dan Wim banyak kehilangan pemain inti di semua lini. Setelah ditinggalkan Boaz, daya gedor lini depan timnas tentu berkurang.
Lalu di tengah Kabes yang diharapkan jadi pelapis M Ridwan, juga meninggalkan timnas. Kondisi ini diperparah barisan tengah, khususnya jangkar,yang tak diperkuat Bustomi karena sakit. Tanpa kehadiran Ricardo, otomatis lini belakang timnas akan merombak komposisi starternya. Hamka Hamzah tampaknya akan jadi teman duet M. Roby sebagai sentral defender.
”Boaz pergi bukan masalah indisipliner. Namun, untuk detailnya soal Boaz, kami tidak bisa beri tahu kepada media. Biarlah cukup manajemen saja yang tahu,” lanjutnya.
Lantas apa evaluasi Wim seusai menang atas Palestina ? Eks pelatih PSM Makassar itu menilai permainan tak maksimal terlihat saat Firman Utina dkk bermain di babak pertama. Menurut Wim, yang akan diperbaiki soal aliran bola yang kacau pada laga itu.
Selain itu, Firman dkk sering melakukan umpan-umpan jauh ke depan yang sangat tidak efektif. Kondisi itu diakui sang arsitek membaik selepas jeda. Tapi kenyataan itu tak boleh terulang lagi saat bertandang ke markas Team Melli, julukan Iran.
”Di awal pertandingan, para pemain kurang koordinasi dan lemah dalam passing dari belakang. Saya katakan kepada pemain, jika mampu perbaiki konsentrasi, pasti bisa membalikkan keadaan. Itu sangat penting untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya yang pasti sangat berat,” cetus Wim.
Untuk mengetahui kekuatan Iran, Wim juga melakukan sejumlah penilaian pertandingan calon lawan timnas melalui sejumlah rekaman. Hal serupa dilakukan untuk persiapan melawan Bahrain serta Qatar, dua pesaing lain timnas di Grup E.
”Kami akan evaluasi semua pertandingan yang telah dilewati melalui rekaman video. Yang jelas harus ada peningkatan di masa mendatang. Timnas sebenarnya tidak cocok dengan umpan-umpan panjang, karena ada masalah di postur,” ujarnya.
”Selain itu, kami juga masih punya satu laga uji coba kontra Yordania sebelum ke Iran. Di sana saya masih bisa melihat perkembangan permainan timnas sebelum menghadapi Iran,” lanjut Wim. (sindo)
Home » Berita Internasional » Berangkat Ke Yordania, Timnas Minus Di Semua Lini