LIGA INDONESIA,- Belum genap tiga bulan memimpin PSSI, posisi Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI sudah terancam. Ini setelah salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang juga Ketum Pengprov PSSI Jatim La Nyalla Mattalitti mengisyaratkan akan mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Tujuannya untuk menurunkan Djohar jika gaya kepemimpinannya tidak diubah.
Menurut La Nyalla, keputusan yang selama ini dibuat PSSI sudah tidak benar karena hanya memetingkan segelintir kelompok.
“Revolusi PSSI harus ditegakan kembali, jangan sampai kepemimpinan Djohar hanya sebagai boneka tanpa bisa mengembalikan sepak bola yang semestinya,” ujar La Nyalla seusai mengadakan dialog dengan sejumlah klub asal Jatim, petang kemarin.
Nyala mencontohkan beberapa keputusan, termasuk penunjukan sejumlah pengurus PSSI tanpa melalui rapat Exco PSSI. Salah satu kekeliruan Djohar yang dikemukakan Nyalla adalah penentuan nama Wijayanto, Limbong, Arya Abhiseka dan Saleh Ismail Mukadar sebagai Ketua Plt BLA.
“Tidak pernah dibahas dalam rapat Exco PSSI. Padahal, di statuta PSSI Pasal 37 sangat jelas bahwa keputusan menunjuk pengurus PSSI ataupun timnas itu harus lewat sidang Exco,” ujarnya.
Hanya Nyalla tak secara terang-terangan menyebutkan siapa yang pegang kendali di balik Djohar.
“Kalau tidak yang menyetir, penunjukan orang-orang itu atas perintah siapa ? Sebab, di rapat Exco tak sekali pun membahas soal siapa saja yang akan duduk di posisi-posisi tertentu,” ungkap Nyalla.
Selama ini Djohar hanya menginformasikan penunjukan figur-figur itu melalui pesan singkat (SMS). Ironisnya, hal itu tidak pernah dibahas lebih lanjut di rapat Exco. Dia menilai, stigma ini sangat berbahaya bagi kelangsungan atau pencitraan organisasi PSSI.
“Kalau seperti ini, isu tiga bulan setelah terpilihnya Pak Djohar bakal ada KLB, saya rasa bisa menjadi kenyataan. Jika masih seperti itu, saya akan lakukan,” tandasnya. (sindo)