PSSI Semakin Inkonsistensi

Diposkan oleh Unknown on 27 September 2011

LIGA INDONESIA,-  Hasil verifikasi klub yang rencananya diumumkan kemarin, dibatalkan Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sejumlah klub menilai, pembatalan tersebut kembali memperlihatkan inkonsistensi PSSI menegakkan aturan.

PSSI menjadwalkan pengumuman hasil verifikasi klub yang akan berkompetisi di level satu musim mendatang, Senin (26/9). Namun otoritas sepak bola tertinggi nasional itu membatalkannya dengan alasan ada sejumlah klub yang belum menyerahkan data.

“Tidak jadi hari ini (kemarin), mungkin besok (hari ini) baru akan diumumkan. Keputusan itu diambil karena masih banyak klub yang belum melengkapi berkas yang diminta. Jadi kami belum bisa melakukan tabulasi,” ungkap anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sihar Sitorus.

Sihar yang juga menjabat sebagai ketua koordinator kompetisi menyatakan, ada sekitar 10 klub yang belum melengkapi data. Kendati demikian, Sihar berkeyakinan pembatalan itu tidak akan mengganggu jadwal kick-off dimulainya kompetisi pada 9 Oktober mendatang.

“Ada sekitar 10 klub yang belum melengkapi berkas. Tapi pembatalan ini tidak mengganggu jadwal kompetisi. Pokoknya kami akan rapatkan lagi masalah ini secara internal,” ujar Sihar.

Berputar-putarnya keputusan PSSI, memang terus terjadi. Awalnya PSSI menetapkan format kompetisi akan memakai dua wilayah. Keputusan itu akhirnya berubah ke satu wilayah karena kompetisi satu wilayah yang sesuai dengan statuta PSSI.

Tidak hanya penetapan format kompetisi saja yang tidak konsisten. Penetapan jumlah klub peserta kompetisi musim mendatang pun kasusnya tidak kalah berbeda. Awalnya 32 klub yang ditetapkan sebagai peserta kompetisi level satu. Namun keputusan tersebut berubah menjadi 18 klub. Dan klub yang akan bermain di kompetisi level satu adalah klub klub yang musim lalu bermain di Indonesia Super League (ISL).

Perubahan itu pun akhirnya kembali lagi berubah. PSSI menambah enam klub di luar 18 klub yang bermain di ISL. Jumlah kontestan kembali bertambah menjadi 24, setelah PSM Makassar, Persema Malang, Persibo Brojonegoro, PSMS Medan, Persebaya Surabaya dan Bontang FC (BFC) dinaikkan statusnya sebagai klub yang berlaga di kompetisi level satu.

Tidak konsistennya PSSI dalam menetapkan aturan, disayangkan sejumlah klub. Manajemen PSPS Pekanbaru menjadi salah satu klub yang kecewa dengan putusan tersebut. Lewat Sekretaris Umum (Sekum) PSPS Heru Subagio, Askar Bertuah — julukan PSPS— merasa tidak yakin jika kompetisi akan berjalan sesuai harapan.

Sementara manajemen Pelita Jaya Karawang pun memiliki kekecewaan yang sama. Berlarut-larutnya keputusan mengenai format kompetisi juga akan memberikan dampak negatif untuk kelangsungan tim nasional (timnas) Indonesia.
(sindo)