Sekjen PSSI Hadiyandra mengatakan, keputusan meminta bantuan ke AFC dan FIFA berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang juga diikuti empat anggota EXCO yang baru saja terbebas dari sanksi.
"Telah disepakati jika voters kongres sesuai dengan MoU. Makanya harus dibentuk tim verifikasi yang akan melibatkan AFC dan FIFA," kata Hadiyandra.
Sekjen PSSI yang baru saja diangkat pada rapat perdana Exco bersama La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Tony Aprilani ini mengatakan, akan secepatnya mengirim surat kepada AFC dan FIFA, termasuk meminta nama-nama utusan yang akan dikirim.
Selain melibatkan pihak AFC dan FIFA, kata Hadiyandra, tim verifikasi pemilik suara ini akan melibatkan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin serta perwakilan dari Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). "Jadi tim verifikasi voters terdiri dari perwakilan PSSI, KPSI, AFC, dan FIFA," ujarnya.
Selain meminta AFC dan FIFA terlibat dalam proses verifikasi pemilik suara yang akan mengikuti Kongres PSSI di Hotel Borobudur Jakarta, 17 Maret nanti, PSSI juga meminta kejelasan terkait dengan statuas kongres.
Dalam surat yang akan dikirimkan dalam satu dua hari kedepan ini, PSSI menanyakan kepada AFC dan FIFA terkait status kongres yaitu antara Kongres Luar Biasa (KLB) atau Kongres Biasa.
Kongres PSSI 17 Maret sesuai dengan rencana akan membahas empat poin berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) Kuala Lumpur, 7 Juni 2012 yaitu penggabungan liga, revisi statuta, pengangkatan empat EXCO dan pelaksanaan kongres dengan pemilik suara Solo.
Jika empat poin yang telah disepakati ini tidak dilaksanakan maka Indonesia terancam sanksi tegas dari FIFA. Sesuai dengan jadwal yang ada batas waktu yang diberikan federasi sepak bola dunia itu adalah 20 Maret mendatang.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIK