Keputusan ini sangat mendadak, sebab sebelumnya Ayu dan Vigit terlihat adem ayem dengan kondisi ini. Apalagi kedua sosok inilah yang berjasa mengembalikan The Lobster ke kancah sepakbola tertinggi di tanah air, Indonesia Super League. Bahkan mereka juga sempat mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan tim Deltras U-18 dan Deltras U-21.
Ketika ditanya alasan mundurnya, Ayu tidak memberikan jawaban yang detail. "Target yang diberikan Pemkab untuk mengembalikan Deltras ke Superliga sudah kami lakukan. Saya rasa itu saja yang bisa kami lakukan. Pada intinya kami mengembalikan Deltras kepada pemiliknya dalam kondisi sedia kala," kata Ayu.
Ada dugaan, mundurnya kedua tokoh Deltras Sidoarjo ini dikarenakan keduanya tidak kuat menahan tekanan dari masyarakat Sidoarjo, terutama dari pendukungnya, Deltamania. Apalagi selama ini Pemkab Sidoarjo kurang memberikan dukungan ke klub kebanggan Kota Udang ini.
Vigit berujar, mundurnya ia dari jabatan penanggung jawab sudah dipikirkan secara matang. Ia mengaku tidak mendapat paksaan dari pihak manapun. "Ini murni keinginan saya. Saya merasa tidak mampu menjalankan amanah Pemkab untuk memegang Deltras di Superliga musim depan," ungkap Vigit.
Sementara itu, mundurnya Ayu dan Vigit masih meninggalkan banyak hal. Salah satunya adalah pelunasan hak dan kewajiban pemain serta pelatih musim lalu yang belum terbayarkan. Dan juga seleksi Deltras U-18 dan U-21 yang terlanjur diadakan. Mengenai hal itu, ia berjanji bakal menyelesaikan tanggungjawabnya.
"Kami berkomitmen untuk tetap melunasi semua gaji pemain yang belum terbayarkan. Saya jamin itu. Untuk tahap seleksi tetap akan saya gelar. Sampai Deltras U-18 dan U-21 terbentuk, masih jadi tanggungan saya. Setelah itu, kami akan kembalikan ke Pemkab untuk ditindaklanjuti," tutup Vigit. (sumber:beritajatim)
