7 Alasan Bikin Kita Betah di Kota Malang

Diposkan oleh Rayatalit on 07 June 2017


Ngobrolin tentang Malang emang nggak bakalan ada habisnya. Keunikan Malang emang asyik buat dibahas sampai tuntas.

Kali ini kita bakalan lebih mengenal Malang dari sisi kehidupan sehari-hari, kekhasan yang hanya ada di Malang aja.

Ini beberapa hal yang semakin bikin kamu cinta dengan Kota Malang.

1. Malang sebagai Kota Pelajar

Memang Malang pantas mendapatkan julukan itu, selain Yogya dan Bandung. Soalnya, di Malang ini terdapat banyak institusi pendidikan, mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Beberapa universitas malah terpandang di seantero negeri dan pastinya banyak yang mengidamkan untuk bisa masuk di situ, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maliki, Politeknik Negeri Malang, dan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Gudangnya kuliner maknyus

Sapa bilang di Malang cuma bakso aja yang ngetop?
Pasti belum lengkap keliling Kota Malangnya tuh! Di Malang, mulai jajanan tradisional sampai yang berbau bule, adaaaaaa semua! Cobain deh rawon, cuwi mie, tahu telor, gelato, kopi yang recommended banget, snack yang beranekaragam, dan masih banyak lagi. Semuanya itu enak!

3. Banyak tempat nongkrong

Kalau lagi di Malang terus khawatir kehabisan tempat nongkrong, itu hampir mustahil.
Soalnya, tempat nongkrong asyik di Malang ini banyak banget.
Mau cari yang model apa aja juga ada. Mau yang model lesehan, mau yang klasik, mau yang berbau barat atau Asia, semua ada!
Mungkin karena Kota Malang ini adalah kota pelajar, maka peluang bisnis untuk mendirikan tempat nongkrong dengan berbagai tema ini bisa dicoba.
Jadi bukan hanya mengandalkan menu unggulan aja, tapi juga konsep unik dari kafe itu sendiri untuk menarik minat pelanggan.

4. Klub sepak bola tangguh dengan suporter setianya

Sepak bola emang salah satu olahraga yang nggak bakalan ada matinya di dunia ini. Begitu juga di Malang.
Sapa sih yang nggak kenal klub bola Arema dari Malang?
Klub tangguh ini telah membanggakan warga Malang selama bertahun-tahun. Mau menang mau kalah, kau tetap Aremaku. Gitu kata fans setia pendukung klub ini, yaitu Aremania.

Aremania adalah sebutan khusus untuk pendukung tim sepak bola di Malang ini dan pastinya mereka juga sangat kondang. Terkenal karena anggotanya berasal dari berbagai kalangan dan jumlah anggotanya yang besar dan loya. Juga aksi-aksi dukungan yang diberikan setiap kali tim Arema bertanding. Tidak jarang Aremania diliput media karena kehebohan dalam mendukung tim sepak bola idolanya. Ada juga Aremanita, sebutan untuk kaum hawa pendukung klub Arema, yang sering jadi sorotan kamera karena kehadiran mereka memaniskan lapangan hijau.

5. Bukan hanya dikelilingi gunung tapi juga pantai-pantai indah di wilayah selatan Malang

Wilayah bagian Selatan Malang ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Itu berarti Malang juga memiliki banyak pantai. Pantainya pun sangat indah dan layak untuk kamu kunjungi. Sebagai tempat refreshing yang cocok untuk jadi pilihan, Malang Selatan menawarkan pantai-pantai yang memang indah. Sebut saja Pantai Tiga Warna, Pantai Gatra, Pantai Sendang Biru, Pantai Balekambang, Pantai Bajul Mati, Pantai Goa Cina, dan masih banyak lagi. Bagi yang suka adventure, tunggu apalagi?

6. Salah satu julukannya adalah Zwitserland Van Java

Julukan ini didapat oleh Kota Malang karena ada beberapa pegunungan yang mengelilinginya. Antara lain Gunung Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Semeru, hingga Gunung Bromo, sehingga menjadikan Malang sebagai salah satu daerah yang memiliki pemandangan yang indah.

Nggak cukup hanya itu. Ada juga yang menyebut Malang sebagai Parijs Van Oost-Java, mengingatkan kita akan Bandung. Kalau Bandung disebut sebagai Parijs Van Java-nya Jawa Barat, Malang bisa dibilang Bandung-nya Jawa Timur karena selain pemandangan yang indah, kuliner yang menggugah selera juga menawarkan banyak pusat perbelanjaan yang tidak sedikit.

7. Boso Walikan, dialek khas Kota Malang

Ketika sudah beberapa waktu di Malang, kalian ada cukup familiar dengan bahasa khas arek Malang, yaitu boso walikan. Ini adalah bahasa sehari-hari yang sering digunakan oleh arek Malang. Contohnya, kera Ngalam atau arek Malang, ayas atau saya, umak atau kamu, nakam atau makan, tangames atau semangat.
Dan itulah yang menjadi salah satu keunikan dari Malang, yaitu sebuah kebiasaan untuk membalik kata yang diucap ketika melakukan obrolan dengan sesama warga Malang.

Seperti yang dilansir dari Wikipedia.co.id bahwa dialek Malang yang biasa disebut dengan Boso Walikan ini adalah sebuah dialek Jawa yang dituturkan di Malang. Bahasa ini hanya membalikkan posisi huruf pada kosakata bahasa Jawa ataupun bahasa Indonesia pada umumnya, kecuali pada konsonan rangkap, afiks, dan gabungan suku kata yang tidak memungkinkan bisa dibalik.

Banyak ya keunikan yang ada di Malang. Bikin kangen terus kalau sudah nggak di Malang lagi. So, enjoy yaa selagi di Malang.
Baca Selengkapnya7 Alasan Bikin Kita Betah di Kota Malang

Bukan Zamannya Nyanyikan Lagu Berbau SARA

Diposkan oleh Unknown on 24 September 2016

Bukan zamannya lagi menyanyikan nyanyian-nyanyian berbau sara saat mendukung Persib.

Pesan itu muncul pada acara "Fasilitas Pekan Temu Pemuda Komunitas Suporter Bola Bandung," di Jayakarta Hotel, Bandung, Sabtu (24/9).

"Sudah bukan saatnya menyanyikan lagu-lagu rasis di stadion," ujar Yana Umar, pentolan Viking, salah satu kelompok suporter Persib, di acara itu. Nyanyian bernada makian sering terdengar di stadion, terutama kala Persib melakoni laga kandang.

Sasarannya terutama untuk suporter dua tim yang selama ini dilabeli "musuh bebuyutan" Pangeran Biru, Arema Cronus dan Persija Jakarta. Bahkan, lagu bernada umpatan itu tetap terdengar meski Persib sedang bertanding melawan tim lain.

"Bobotoh harus lebih kreatif membuat chant untuk menyemangati Persib," kata dirigen Viking ini. Manajar Persib, Umuh Muchtar, mendukung niat baik bobotoh.

"Saya minta agar tidak ada lagi rasis. Bobotoh Persib mempunyai predikat suporter terbaik. Karena itu, ya mesti dipertahankan," ujar Umuh di acara yang sama.

Yana dan kawan-kawan bekerja sama dengan Dispora Kota Bandung untuk menggelar acara bertajuk "Suporter Sepak Bola Bandung yang Santun dan Beretika" ini.

Kadispora Kota Bandung, Dodi Ridwansyah, mengatakan, kerja sama dengan bobotoh ini demi mendukung usaha meredam aksi SARA di stadion.
"Kita harus mengurangi unsur SARA sehingga hanya mendengar lagu-lagu yang enak seperti di luar negeri," kata Dodi di sela-sela kegiatan itu.

Bahkan, pihaknya berencana untuk menggelar perlombaan penciptaan lagu tanpa unsur SARA. "Mari mulai hari ini untuk mengubah mental dan prilaku bobotoh agar semua melihat bobotoh bisa berlalu santun," ujar Dodi. (tribun)
Baca SelengkapnyaBukan Zamannya Nyanyikan Lagu Berbau SARA

Piala Bayangkara - Arema Indonesia Lebih Diunggulkan

Diposkan oleh Unknown on 03 April 2016

Arema Indonesia akan menghadapi Persib Bandung dalam final Piala Bhayangkara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, Minggu (3/4) malam WIB. Dari polling yang dilakukan SportSatu.com, Arema sedikit lebih diunggulkan dalam laga final kali ini.

Pertarungan antara Arema Indonesia dan Persib Bandung di final Piala Bhayangkara diyakini akan sangat menarik. Arema berhasil lolos ke final Piala Bhayangkara setelah sukses menyingkirkan Sriwijaya FC di semifinal dengan kemenangan tipis 1-0. Gol yang dicetak Johan Alfarizie menjadi gol penentu yang membawa Arema kembali berpeluang menjadi juara.

Sebelumnya, Persib lebih dulu memastikan diri ke final setelah mengalahkan Bali United di semifinal. Sama seperti kemenangan Arema, Persib pun lolos ke partai final dengan kemenangan tipis 1-0 berkat gol yang dicetak Tantan setelah didahului dengan kemelut di depan gawang Bali United.

Pertandingan final antara Arema Indonesia dan Persib Bandung ini pun sudah dinantikan oleh banyak penikmat sepak bola nasional. Dua klub dengan atribut berwarna biru ini pun dikenal memiliki basis suporter yang luar biasa, Aremania dan Bobotoh.

Dari poling yang dilakukan oleh SportSatu sejak Sabtu (2/4), Arema lebih diunggulkan untuk menjuarai Piala Bhayangkara. Dari total 434 suara yang masuk, Arema berhasil unggul tipis atas Persib. Hasil polling yang dilakukan SportSatu memperlihatkan Arema diunggulkan dengan total suara 54 persen, berbanding Persib yang mengumpulkan suara 46 persen.

Keunggulan Arema dalam polling tersebut terbilang sangat tipis. Begitu pun peluang Arema di atas lapangan hijau. Kedua tim diyakini akan tampil all out dalam mengejar gelar juara di SUGBK. Persib pun menargetkan kembali mengangkat trofi juara di SUGBK.
Baca SelengkapnyaPiala Bayangkara - Arema Indonesia Lebih Diunggulkan

Arema Indonesia vs Sriwijaya FC : Sudah Saling Kenal

Diposkan oleh Unknown on 31 March 2016

Arema Indonesia vs Sriwijaya FC (SFC) sepertinya ditakdirkan untuk selalu bertemu di setiap turnamen besar sepanjang 2015 dan 2016. Sejak SCM Cup, Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, Piala Gubernur Kaltim, hingga Piala Bhayangkara, keduanya selalu bersua.

Sejak awal 2015, perjumpaan di semifinal Piala Bhayangkara adalah pertemuan keenam khusus di turnamen. Perseteruan di setiap turnamen besar disebut akan semakin membuat pertandingan lebih sulit dan bakal seru. Itu karena kedua tim sudah sama-sama tahu kekuatan lawan.

Kubu tuan rumah Arema sangat paham dengan pemain lama maupun baru tim berjuluk Laskar Wong Kito. Kendati ada beberapa perubahan signifikan pada 2016 ini, pemain yang didatangkan ke Palembang bukan nama-nama baru. Selain ada eks Arema Beto Goncalves, juga ada beberapa eks Persib Bandung.

"Terlalu sering bertemu akan membuat kesulitan semakin tinggi, karena tim saling mengetahui kekuatan lawannya. Pemain baru yang didatangkan Sriwijaya bukan nama-nama yang asing. Saya yakin mereka juga tahu bagaimana level kekuatan Arema," jelas Pelatih Arema Milomir Seslija.

Arema sendiri bakal total di segala aspek, baik dari kualitas performa, penguasaan bola, hingga disiplin dalam membatasi gerak pemain SFC. Faktor tuan rumah membuat Arema tidak ingin dipermalukan begitu saja, apalagi impian untuk bermain di final sudah tak tertahankan.

Melihat situasi ini, Milo mengingatkan agar timnya tidak terlampau percaya diri karena SFC memiliki kekuatan yang sangat merata di segala lini. "Jangan over confident (terlalu percaya diri). Pertandingan bisa saja di luar dugaan dan kami harus siap untuk itu," pesannya.

Pemain-pemain terbaik yang selama ini sering menjadi starting XI sudah siap diturunkan. Cristian Gonzales, Dendi Santoso, Esteban Vizcarra, Raphael Maitimo, Srdjan Lopicic, Hendro Siswanto, hingga palang pintu Hamka Hamzah dan Goran Gancev semuanya dalam kondisi siap tempur.

"Di sini kami harus bermain jauh lebih baik dibanding pertandingan-pertandingan sebelumnya. SFC adalah kekuatan yang sangat stabil, tapi ini Stadion Kanjuruhan dan Arema Indonesia sudah sepantasnya berjuang maksimal mendapatkan kemenangan," sebut gelandang Raphael Maitimo.

Di lain kubu, Pelatih SFC Benny Dolo mengaku sudah memiliki referensi terkait kelemahan-kelemahan Arema Indonesia yang bisa diekploitasi timnya. Mencermati kekuatan Singo Edan di bawah Milomir Seslija, dia yakin masih ada celah untuk ditembus kendati bermain di Stadion Kanjuruhan.

"Bermain di Kanjuruhan menjadi ujian mental bagi pemain. Melihat pengalaman para pemain, saya tidak ragu mereka sudah biasa menghadapi tekanan supporter lawan. Tinggal bagaimana menghadapi Arema dari sisi strategi. Saya catat beberapa kelemahan mereka," cetus Benny Dolo.

Tidak pernah menang di Malang pada Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, menurutnya bukan parameter kekuatan Sriwijaya FC. Dia menyebut timnya terus melakukan perbaikan dengan membawa pemain baru, sehingga secara kualitas diharapkan lebih berkembang.

"Pastinya Arema juga sudah tahu bagaimana kekuatan Sriwijaya, karena kami sering bertemu. Mungkin kami adalah tim yang paling sering bertemu di turnamen. Soal kualitas tim tidak ada rahasia lagi antara Arema dan Sriwijaya. Tergantung bagaimana kecerdikan dan kreativitas di lapangan nanti," papar dia.

Eks striker Arema yang kini berkostum SFC Beto Goncalvez, ingin mencetak gol saat bertarung di Kanjuruhan. Walau dirinya tetap menganggap Arema merupakan bagian dari sejarah manis karirnya di sepak bola, namun dia tak ragu memberikan 100% untuk kemenangan SFC.

"Saya pernah berlatih dan bermain di sini (Kanjuruhan), banyak teman, dan saya punya kenangan bagus. Tapi saya sekarang menjadi bagian dari Sriwijaya FC dan tentu akan memberikan yang terbaik untuk tim saya. Kalau ada kesempatan, saya ingin mencetak gol. Tapi yang terpenting Sriwijaya FC bisa menang," kata Beto.

Pemain asal Brasil ini menunjuk Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra sebagai sosok yang menjadi daya ledak utama Singo Edan. Jika pemain SFC bisa meminimalisir ruang sekaligus kesempatan dua pemain itu, Beto optimistis Sriwijaya FC tidak akan kecolongan.
Baca SelengkapnyaArema Indonesia vs Sriwijaya FC : Sudah Saling Kenal

Arema Indonesia Ingin Menang di Kanjuruhan

Diposkan oleh Unknown on 28 March 2016

Arema Indonesia memiliki catatan kurang menyenangkan jika bicara semifinal turnamen. Dalam tiga edisi turnamen yang dijalani sejak 2015, Arema selalu tersungkur di semifinal. Yakni Piala Presiden 2015, Piala Jenderal Sudirman 2015 dan Piala Gubernur Kaltim 2016.

Kini, sekali lagi, Arema mendapatkan kesempatan untuk berlaga di semifinal setelah lolos dari penyisihan Piala Bhayangkara 2016 dengan status juara Grup B. Singo Edan bakal menjamu runner-up Grup A, Sriwijaya FC di kandang sendiri yakni Stadion Kanjuruhan. Ini jelas kans besar untuk memungkasi kutukan di semifinal.

Bermain di Kanjuruhan, situasi akan sangat berbeda dengan semifinal-semifinal sebelumnya. Di Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, format semifinal memakai sistem home-away, sedangkan di Piala Gubernur Kaltim lalu memakai format trofeo alias segitiga.

Di semifinal Piala Bhayangkara nanti, format semifinal adalah single game. Di sinilah menariknya. Melihat catatan silam, Cristian Gonzales dkk tidak pernah kalah saat melakoni semifinal di Stadion Kanjuruhan. Di leg pertama Piala Presiden bermain 1-1 kontra Sriwijaya FC.

Kemudian menang 2-1 di waktu normal kontra Mitra Kukar di leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman, walau akhirnya kalah adu pinalti. Arema pun optimistis Kanjuruhan bisa menjadi salah satu aspek pendukung yang sangat penting demi ambisi menembus final.

"Kami masih ingat bagaimana kegagalan di tiga semifinal sebelumnya, jadi kesempatan kali ini akan benar-benar kami manfaatkan. Arema berstatus sebagai tuan rumah dan formatnya single game, sehingga jelas kami ingin kemenangan dan melaju ke final," ujar Asisten Pelatih Arema Indonesia Joko Susilo.

Asisten pelatih bersapa Gethuk ini mengingatkan agar pemain tidak perlu trauma dengan kegagalan di semifinal sebelumnya. "Kami harus berpikir positif dan bisa lebih baik lagi. Saya rasa pemain tidak akan terbebani dengan kegagalan sebelumnya dan siap lawan Sriwijaya FC," lanjut dia.

Sebelum bertarung di semifinal, tim kesayangan Aremania harus berhitung dengan kondisi fisik beberapa pemain. Sejumlah pemain sempat tumbang di fase grup, yakni Esteban Vizcarra, Dendi Santoso, hingga Ahmad Bustomi yang ditarik dini saat lawan Persipura Jayapura.

Dengan recovery tiga hari, diharapkan pemain utama sudah siap bertarung lagi atau mempersiapkan skenario alternatif jika kondisi beberapa pemain kurang mendukung. "Kondisi fisik pemain akan terus kami pantau. Semua bisa bermain," tandas Joko Susilo.
Baca SelengkapnyaArema Indonesia Ingin Menang di Kanjuruhan

Asprov PSSI Sepakat Tolak KLB

Diposkan oleh Unknown on 22 March 2016

Asosiasi Provinsi PSSI telah selesai mengadakan pertemuan dengan pengurus PSSI. Ada lima kesepakatan yang dicapai, mereka menegaskan menolak digelarnya Kongers Luar Biasa (KLB).

Pertemuan PSSI dengan Asprov dilakukan di hotel Sultan, Jakarta, Senin (21/1/2016) malam WIB. Sebanyak 34 asprov hadir dalam pertemuan dengan sekjen PSSI Azwan Karim serta beberapa anggota Exco, diantaranya, Erwin D Budiawan, Djamal Aziz, dan Gusti Randa.

Berlangsung sampai tengah malam, pertemuan itu menghasilkan lima butir deklarasi yang telah disepakati bersama. Mereka sepakat menolak digelarnya KLB untuk melakukan pergantian pengurus organisasi PSSI.

Sekretaris Asporv Papua, Rocky Bebena, mengatakan bahwa meski Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, tersangkut kasus hukum, para pemilik suara tak mau buru-buru melakukan pemilihan pengurus baru.

"Kami tegaskan jika ada pernyataan meminta adanya KLB, malam ini sepakat menolak dengan tegas apa yang didapat apapun berita yang dipublikasikan. Itu tidak akan terjadi KLB. Kami sepakat statuta PSSI, dan Statuta FIFA. PSSI solid, dan tidak terkontaminasi dengan mereka yang menganggu kami menjalankan organisasi," kata Rocky.

Berikut lima kesepakatan dari pertemuan tersebut:

1. Menjunjung tinggi kedaulatan organisasi PSSI dan juga lembaga mandiri untuk mengatur, mengembangkan, dan menjalankan kegiatan sepak bola di tanah air.

2. Menjaga harkat martabat dan olahraga sepakbola serta organisasi PSSI dari gangguan eksternal dan Internal yang dapat merugikan organisasi.

3. Menjalankan dan mentaati statuta PSSI sebagai pedoman dalam menjalankan roda organisasi sepakbola nasional.

4. Menjalankan keputusan organisasi hasil kongres luar biasa 18 April 2015 di Surabaya yang telah memilih secara sah Komite eksekutif PSSI masa bakti 2015-2019.

5. Menolak segala bentuk upaya pengambil alihan dan penggantian pengurus PSSI melalui cara-cara inskonstitusional yang melanggar statuta PSSI.
Baca SelengkapnyaAsprov PSSI Sepakat Tolak KLB

Pemerintah Siap Gelar Kompetisi ilegal

Diposkan oleh Unknown on 12 March 2016

Pemerintah atas nama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Tim Transisi akan menggelar kompetisi ilegal untuk menandingi kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) bentukan PT Gelora Trisula Semesta. Rencananya, kompetisi itu akan dihelat Agustus mendatang.

"Untuk pesertanya klub semua Divisi. Nantinya akan dibagi dua grup. Jadi belum ada kasta-kasta pada kompetisi pertama ini. Namun, peserta harus lolos verifikasi," kata anggota Tim Transisi Cheppy T Wartono di sela pertemuan klub di Wisma Kemenpora, Jakarta

Menurut dia, pihaknya akan memberlakukan aturan yang ketat bagi peserta kompetisi yang hingga saat ini belum ditetapkan namanya tersebut. Selain harus memenuhi lima aspek aturan dari AFC/FIFA juga harus memenuhi lima persyaratan yang ditetapkan oleh Tim Transisi.

Aspek persyaratan Tim Transisi yang harus dipenuhi di antaranya adalah semua klub yang mengasuransikan semua pemainnya. Selain itu, harus membayar pajak serta harus setiap klub tidak boleh berpindah-pindah markas. Minimal, klub harus mengontrak stadion minimal tiga tahun.

"Klub harus bisa bertanding dimana klub itu berasal. Kami ingin masyarakat juga menikmati pertandingan ini. Tidak seperti dulu. Misalnya, namanya Persitara tetapi mainnya di Bekasi," tuturnya, menambahkan.

Demi mempercepatkan pelaksanaan, Tim Transisi mulai membuka perdaftaran mulai dari ini hingga April. Perdaftaran tidak hanya untuk klub, namun juga untuk operator kompetisi. Semua pendaftar selanjutnya akan diverifikasi dan diperkirakan pada Juni tuntas.

Setelah verifikasi diumumkan pada Juni, maka kompetisi akan digulirkan pada Agustus hingga Mei 2016. Waktu pelaksanaan dinilai sudah tepat karena pihak Tim Transisi sudah memperhitungkan, termasuk berapa jumlah klub yang akan turun di kompetisi perdana ini.

"Nantinya klub-klub yang berada di posisi atas klasemen akan naik ke kasta tertinggi. Nantinya klub peserta kasta tertinggi akan mendapatkan bapak angkat dari BUMN maupun perusahaan swasta yang tertarik mengelola klub. Saat ini sudah banyak yang berminat," kata pria yang juga seorang politisi itu.

Cheppy mengaku selama ini banyak BUMN maupun perusahaan swasta yang ingin mendukung persepakbolaan nasional. Hanya saja, masih terkendala masalah transparansi. Dengan adanya "blue print" atau cetak biru persepakbolaan yang dimiliki saat ini, pihaknya optimistis ada sinergi antara perusahaan dengan klub.

Sosialisi pelaksana kompetisi oleh Tim Transisi ini diikuti sekitar 40 klub yang ada di Indonesia dari beberapa kasta. Mayoritas, klub yang hadir berasal dari Divisi Utama. Sedangkan dari ISL hanya satu klub yaitu Semen Padang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siap Gelar Kompetisi ilegal

Madura United Tembus Final PGK 2016

Diposkan oleh Unknown on 10 March 2016

Pemilik klub sepak bola Madura United FC (MUFC) Achsanul Qosasih menyatakan, keberhasilan Madura United menembus babak final turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 merupakan kebanggaan, karena mampu membawa nama baik Madura dalam kancah sepak bola nasional.

Mantan anggota DPR RI asal Sumenep, Madura ini mengaku, dirinya seolah tidak percaya, Madura United tembus babak final mengalahkan klub sepak bola ternama, yakni Arema Indonesia dan Persiba Balikpapan.

"Saya jewer telinga saya, untuk meyakinkan, bahwa ini bukan mimpi. Hasil akhir yang menyenangkan hati, pemain yang menghibur hati dan membanggakan," katanya dalam rilis yang disampaikan kepada wartawan di Pamekasan, Rabu (9/3) malam.

"AQ" sapaan karib mantan bendahara PSSI ini juga menyampaikan terima kasih kepada para supporter Madura United dan masyarakat Madura. Sebab, menurutnya, keberhasilan klub sepak bola berjuluk laskar "Sape Kerap" itu, juga tidak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Madura.

"Terima kasih atas semua doa yang terpanjatkan untuk Madura," ucap mantan Manajer Persepam ini.

Bagi kami, sambung mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu, sebenarnya masuk final saja, seperti sudah juara.

"Biarkan kami bersyukur dengan cara kami. Euforia ini tidak akan hilang seumur hidup," katanya.

Madura United menembus babak final turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 setelah mengalahkan Arema Cronus dan Persiba Balikpapan melalui drama adu penalti pada laga semifinal di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Rabu (9/3) malam.

Pada pertandingan semifinal yang menggunakan format trofeo itu, tim berjuluk "Sape Kerap" mengalahkan Persiba Balikpapan dengan skor 5-4 melalui adu pinalti, setelah kedua tim hanya bermain imbang 1-1 dalam laga 45 menit.

Di pertandingan berikutnya, tim besutan pelatih asal Brazil Gomes de Olivera kembali mengulang sukses dengan mengalahkan Arema Cronus dengan skor 4-1, juga melalui adu penalti.

Kedua tim harus mengadu keberuntungan di kotak 16 meter, setelah hanya bermain imbang tanpa gol hingga 45 menit waktu normal berakhir.
Baca SelengkapnyaMadura United Tembus Final PGK 2016