Arema Indonesia vs Sriwijaya FC : Sudah Saling Kenal

Diposkan oleh Unknown on 31 March 2016

Arema Indonesia vs Sriwijaya FC (SFC) sepertinya ditakdirkan untuk selalu bertemu di setiap turnamen besar sepanjang 2015 dan 2016. Sejak SCM Cup, Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, Piala Gubernur Kaltim, hingga Piala Bhayangkara, keduanya selalu bersua.

Sejak awal 2015, perjumpaan di semifinal Piala Bhayangkara adalah pertemuan keenam khusus di turnamen. Perseteruan di setiap turnamen besar disebut akan semakin membuat pertandingan lebih sulit dan bakal seru. Itu karena kedua tim sudah sama-sama tahu kekuatan lawan.

Kubu tuan rumah Arema sangat paham dengan pemain lama maupun baru tim berjuluk Laskar Wong Kito. Kendati ada beberapa perubahan signifikan pada 2016 ini, pemain yang didatangkan ke Palembang bukan nama-nama baru. Selain ada eks Arema Beto Goncalves, juga ada beberapa eks Persib Bandung.

"Terlalu sering bertemu akan membuat kesulitan semakin tinggi, karena tim saling mengetahui kekuatan lawannya. Pemain baru yang didatangkan Sriwijaya bukan nama-nama yang asing. Saya yakin mereka juga tahu bagaimana level kekuatan Arema," jelas Pelatih Arema Milomir Seslija.

Arema sendiri bakal total di segala aspek, baik dari kualitas performa, penguasaan bola, hingga disiplin dalam membatasi gerak pemain SFC. Faktor tuan rumah membuat Arema tidak ingin dipermalukan begitu saja, apalagi impian untuk bermain di final sudah tak tertahankan.

Melihat situasi ini, Milo mengingatkan agar timnya tidak terlampau percaya diri karena SFC memiliki kekuatan yang sangat merata di segala lini. "Jangan over confident (terlalu percaya diri). Pertandingan bisa saja di luar dugaan dan kami harus siap untuk itu," pesannya.

Pemain-pemain terbaik yang selama ini sering menjadi starting XI sudah siap diturunkan. Cristian Gonzales, Dendi Santoso, Esteban Vizcarra, Raphael Maitimo, Srdjan Lopicic, Hendro Siswanto, hingga palang pintu Hamka Hamzah dan Goran Gancev semuanya dalam kondisi siap tempur.

"Di sini kami harus bermain jauh lebih baik dibanding pertandingan-pertandingan sebelumnya. SFC adalah kekuatan yang sangat stabil, tapi ini Stadion Kanjuruhan dan Arema Indonesia sudah sepantasnya berjuang maksimal mendapatkan kemenangan," sebut gelandang Raphael Maitimo.

Di lain kubu, Pelatih SFC Benny Dolo mengaku sudah memiliki referensi terkait kelemahan-kelemahan Arema Indonesia yang bisa diekploitasi timnya. Mencermati kekuatan Singo Edan di bawah Milomir Seslija, dia yakin masih ada celah untuk ditembus kendati bermain di Stadion Kanjuruhan.

"Bermain di Kanjuruhan menjadi ujian mental bagi pemain. Melihat pengalaman para pemain, saya tidak ragu mereka sudah biasa menghadapi tekanan supporter lawan. Tinggal bagaimana menghadapi Arema dari sisi strategi. Saya catat beberapa kelemahan mereka," cetus Benny Dolo.

Tidak pernah menang di Malang pada Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, menurutnya bukan parameter kekuatan Sriwijaya FC. Dia menyebut timnya terus melakukan perbaikan dengan membawa pemain baru, sehingga secara kualitas diharapkan lebih berkembang.

"Pastinya Arema juga sudah tahu bagaimana kekuatan Sriwijaya, karena kami sering bertemu. Mungkin kami adalah tim yang paling sering bertemu di turnamen. Soal kualitas tim tidak ada rahasia lagi antara Arema dan Sriwijaya. Tergantung bagaimana kecerdikan dan kreativitas di lapangan nanti," papar dia.

Eks striker Arema yang kini berkostum SFC Beto Goncalvez, ingin mencetak gol saat bertarung di Kanjuruhan. Walau dirinya tetap menganggap Arema merupakan bagian dari sejarah manis karirnya di sepak bola, namun dia tak ragu memberikan 100% untuk kemenangan SFC.

"Saya pernah berlatih dan bermain di sini (Kanjuruhan), banyak teman, dan saya punya kenangan bagus. Tapi saya sekarang menjadi bagian dari Sriwijaya FC dan tentu akan memberikan yang terbaik untuk tim saya. Kalau ada kesempatan, saya ingin mencetak gol. Tapi yang terpenting Sriwijaya FC bisa menang," kata Beto.

Pemain asal Brasil ini menunjuk Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra sebagai sosok yang menjadi daya ledak utama Singo Edan. Jika pemain SFC bisa meminimalisir ruang sekaligus kesempatan dua pemain itu, Beto optimistis Sriwijaya FC tidak akan kecolongan.