Seperti yang dilansir beritajatim.com, Jumat sore (23/7/2010), Rudy terlihat sangat lesu dan kurang bergairah. Dengan nada lirih mantan pelatih PSMS Medan ini mengaku sedang sakit. "Badan saya agak panas dan sedikit flu. Tapi selama saya bisa berdiri saya tetap akan memimpin latihan," akunya.
Rudy juga kurang bersemangat ketika diminta komentar mengenai kondisi internal timnya. Padahal saat latihan, Kamis (22/7/2010) kemarin, pemainnya terlihat kurang semangat. Ia menyerah dengan kondisi internal timnya yang sedang terpuruk.
"Saya tidak bisa berkata lagi. Saya sudah kehabisan akal. Segala cara sudah saya tempuh untuk membangkitkan mental mereka," sambungnya.
Pria keturunan Madura-Belanda ini bercerita, sebenarnya yang menjadi hambatan bagi pemain bukan keterlambatan gaji, atau komentar pedas yang dilontarkan asisten manajer anyar, Ferdinand Patty. "Anak-anak tak masalah dengan itu. Lagian anak-anak juga tidak kenal dengan dia," jelas Rudy.
Justru yang menjadi ganjalan utama adalah pembayaran 25 persen sisa kontrak. Awalnya manajemen berjanji akan membayar uang itu awal Juli, tapi hingga saat ini uang itu belum terbayarkan. Menurut kabar dari salah seorang pemain, dana itu akan diserahkan Agustus mendatang.
"Kalau gaji jumlahnya tidak seberapa, paling Rp 10 sampai Rp 30 juta. Tapi kalau sisa kontrak kan banyak. Saya pribadi memang bisa memaklumi kondisi ini, tapi tidak semua orang berpikiran seperti saya," jelas Rudy.
Selain terlambat dalam pembayaran gaji bulan Juni dan 25 persen sisa kontrak, faktor lain yang menyebabkan turunnya psikis para pemain Persebaya Surabaya adalah kegagalan mereka menembus fase semifinal Piala Indonesia 2010. Selain itu, kondisi pemain drop mendengar PT Liga Indonesia (PT LI) mengabulkan permintaan Persik Kediri untuk menggelar laga ulangan yang gagal dilaksanakan akhir April lalu. (sumber:beritajatimcom)
LIHAT JUGA : JADWAL SEMI FINAL & FINAL PIALA INDONESIA
