PSPS PEKANBARU

Diposkan oleh Unknown on 11 August 2010


Sejarah Singkat :
Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya atau yang disingkat PSPS Pekanbaru adalah klub sepak bola kebanggaan kota Pekanbaru, Riau. Tim ini sekarang bermain di ISL yang saat ini dikenal dengan LIGA SUPER. Kandang PSPS adalah Stadion Kaharuddin Nasution, atau yang lebih dikenal sebagai Stadion Rumbai, karena letaknya di daerah Rumbai, Pekanbaru. Kursi pelatih PSPS sekarang (musim 2007) dipegang oleh H. Abdurrahman Gurning. Tim ini memiliki julukan Askar Bertuah, sesuai julukan kota Pekanbaru, Kota Bertuah. Para suporter fanatik mereka disebut Asykar Theking.

PSPS memasuki divisi utama untuk pertama kalinya setelah dalam penantian 43 tahun. Tahun 2008 merupakan kali kedua PSPS berkiprah di Divisi Utama setelah sempat terdegradasi. PSPS promosi ke Divisi Utama untuk pertama kalinya dengan predikat juara divisi satu dengan mengalahkan PS Indocement Cirebon 2-1 di Final yang diselenggarakan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus Jakarta.

Para pemain yang memperkuat PSPS saat itu antara lain Miskardi, Mourmada Marco, Simon Tin Atangana, Essama Amougu Raymond, Aidil Desfi, Darwin, Dodi Cahyadi, Agus Rianto, Toyo Hariono, dan lainnya.

Setelah masuk ke Divisi Utama, PSPS sempat diperkuat oleh nama-nama tenar yang telah lama malang melintang di Liga Indonesia, seperti Sudirman, Adnan Mahing, Ritham Madubun, Rahmad M. Rivai, (alm) Chairul Minan, Rusdianto, Rino Yuska, Nova Zaenal, Gustavo Hernan Ortiz, I Komang Mariawan, Ebwelle Bertin, Felipe E. Cortez, Joe Nagbe, Moses Nyewan, M. Affan Lubis, Mbeng Jean, Joseph Lewono, Alejandro Castro dan beberapa nama lainnya.

PSPS pernah mengalami masa jayanya sewaktu berhasil merekrut pemain-pemain Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Eko Purjianto, Aples Gideon Tecuari, Hendro Kartiko, Sugiyantoro, Edu Juanda, dan Amir yusuf Pohan. Ini berakhir pada musim 2004, saat PSPS mulai melakukan perombakan setelah gagal mewujudkan target juara dalam 2 musim. Ditambah lagi dengan insiden skorsing yang menimpa 3 orang pilar PSPS akibat sikap tidak profesional terhadap wasit.

Mulai musim kompetisi 2008, PSPS naik ke Liga Divisi Utama. Kursi pelatih dipercayakan kepada Mundari Karya. Namun, karena belum jelasnya kesepakatan dengan manajemen, Mundari Karya menangani tim PSPS, dan ditunjuklah mantan pelatih kepala Persitara Jakarta Utara Abdurrahman Gurning sebagai pengganti Mundari Karya.

Semenjak putaran ke II musim kompetisi Liga Indonesia 2007, Management TIM PSPS telah diganti. sebagai Manager Drs. Destrayani Bibra, Ass. Manager Ir. Dityo Pramono dan sekretaris Tim Drs. Fardiyansyah Akt. Dengan Managemen baru Tim PSPS berhasil menggeliat dalam percaturan Liga Divisi Utama. Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2008, PSPS Pekanbaru mempercayakan Tim dilatih oleh A.R. Gurning, yang biasa di panggil "Bang Haji". Dan di awal musim kompetisi PSPS telah menunjukan kemajuan yang sangat baik, dengan menduduki posisi teratas sementara dengan 6 kemenangan dan 2 kali seri serta tidak terkalahkan. Hasilnya PSPS Pekanbaru langsung promosi ke Indonesia Super League 2009-10 setelah meduduki peringkat peringkat ke-3 dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008/09.

Saat berkompetisi di Indonesia Super League 2009/10, PSPS Pekanbaru membuat kejutan sebagai tim promosi dengan menduduki papan tengah klasemen akhir yakni peringkat 7, setingkat diatas klub tetangganya Sriwijaya FC Palembang.

Berdiri : 1955
Alamat : Jl. Kenanga No. 47-A Pekanbaru
Telepon : +62 (0) 761-21329
Faksimili : +62 (0) 761-21329
Ketua : Drs. Herman Abdullah (Ketua Umum)
Direktur : Destrayani Bibra (Manajer Tim)
Julukan : Askar Bertuah
Kelompok Suporter : Asykar Theking
Stadion : Khaharuddin Nasution, Pekanbaru (Kapasitas 10.000)
Prestasi :
2008-2009 : Peringkat ke-3 Divisi Utama Liga Indonesia (promosi)
2009-2010 : Peringkat ke-7 Indonesia Super League