Hal ini terbukti dari ketegasan kepemimpinannya di tiga laga awal di Solo, Bojonegoro dan Surabaya yang berlangsung tiga hari kemarin. Padahal, sebelumnya LPI menyatakan bakal menggunakan jasa wasit asing di ajang kompetisi senilai kurang lebih Rp 800 miliar itu selama semusim.
Namun, lantaran terkendala masalah perizinan baik dari federasi sepakbola terkait, sebanyak 20 wasit asing yang sudah direncanakan bakal memimpin laga-laga LPI terpaksa harus dipending.
"Kita sudah menyiapkan 20 wasit asing untuk kompetisi ini. Tapi karena masih ada masalah dengan perizinan, kita sementara gunakan wasit-wasit yang tidak terpakai PSSI itu. Meski begitu, toh kualitasnya tidak seburuk yang kita kira, bahkan saya bilang tidak kalah dengan wasit asing, nah itu kenapa ya tanya saja sama PSSI," kata salah satu penggagas LPI, Saleh Ismail Mukadar kepada wartawan.
Seperti diketahui, dari tiga laga terakhir, ketegasan wasit LPI cukup mumpuni meskipun masih terselip beberapa kekurangan. Bahkan, di laga antara Persebaya 1927 melawan Bandung FC, wasit Taufik asal Denpasar harus mengeluarkan 6 kartu kuning kepada tim tamu.
Tak ayal, jumlah tersebut menjadi rekor kartu kuning terbanyak yang dikeluarkan dalam satu pertandingan selain Persebaya 1927 sebagai tim tuan rumah pertama yang menang di partai kandang. Maklum, pada dua laga sebelumnya, dua tim tuan rumah mengalami kekalahan yakni Ksatria XI Solo FC dan Persibo Bojonegoro.
(kun/beritajatim)
Baca Juga :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011
PELUANG USAHA :
