LIGA INDONESIA,- Liga Primer Indonesia (LPI) menegaskan tak membatasi ruang gerak pelatih untuk berkomentar di media massa soal kinerja wasit. Namun, daripada complain lewat media, lebih baik menyampaikan protes itu lewat jalur resmi.
Setelah lima pekan kompetisi berjalan, sorotan terhadap kinerja wasit mulai bermunculan termasuk dari para pelatih. Beberapa yang sudah mengeluh di depan publik adalah Nandar Iskandar (Bandung FC), Medan Michel Feichteinbeiner (Medan Bintang) dan Jose Basualdo (Real Mataram).
"Keluhan di media itu bagus. Kita hargai dan kita catat sebagai masukan. Tapi lebih baik sampaikan ke komisi disiplin, biar nanti ditindaklanjuti. Laporan ke komdis ini jalur resmi dan memiliki kekuatan hukum. Tidak ada laporan masuk, ya kita tidak lakukan follow-up," kata juru bicara LPI Abi Hasantoso dalam perbincangan kemarin.
Abi menerangkan bahwa sejauh ini laporan yang masuk ke komisi disiplin soal kinerja wasit baru datang dari Semarang United, terkait kartu merah untuk Simon Kujiro. Abi mengatakan bahwa berdasarkan catatannya, justru para pelatih asing yang lebih banyak berkomentar di media.
"Jangan mengomentari tentang hal-hal kinerja wasit. Pelatih asing seharusnya menyadari, jangan berkomentar yang tidak ada tempatnya. Soal pelatih asing, memang agak di luar dugaan. Ada sejumlah pelatih asing komentari wasit. Saya mencatat paling banyak complain soal ini Real Mataram. Saya sudah bilang ke CEO Real Mas Erik (Irawan Pujoadi) tentang visi misi LPI untuk disampaikan."
"Pelatih asing, pemain asing beban tersendiri bagi mereka. Mereka jadi role model. CEO harus ingatkan mereka. Pemain, pelatih asing itu agen perubahan," serunya.
Abi menegaskan bahwa LPI tidak berarti melarang pelatih untuk berkomentar di media. Ia hanya mengingatkan supaya keluhan itu lebih baik disampaikan lewat jalurnya, sehingga bisa ditindaklanjuti.
"Ini bukan berarti kami membatasi ruang gerak mereka komentar di media. Tapi alangkah baiknya lihat apa yang terjadi, ada keberatan disampaikan ke komdis. Bila ada complain sampaikan saja ke komisi disiplin. Nanti biar komdis beri catatan ke komisi wasit. Mana yang sportif, mana yang keliru, nanti ada di catatan dan bisa jadi bahan evaluasi."
Abi menjamin bahwa kinerja komisi-komisi yang ada di LPI itu independen. "Asosiasi wasit, komisi disiplin, komisi banding, memang dibentuk untuk LPI. Tapi mereka statusnya bukan di bawah LPI, mereka berstatus mitra kerja kami. Jadi tidak ada intervensi di sini."
("Jaim"= Jaga Image, red)
(jpnn/nug)
Baca Juga :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
» KLASEMEN dan TOP SKOR LIGA PRIMER INDONESIA 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011
PELUANG USAHA :
Home » Indonesia Premier League » LPI "Jaim", Protes Wasit Jangan Lewat Media