PSSI Jatuhkan Sanksi Pada Lima Perangkat Pertandingan LPI

Diposkan oleh Unknown on 03 December 2010

indonesia super liga
LIGA INDONESIA,-  Janji PSSI untuk menindak tegas setiap anggotanya yang melakukan pelanggaran berat dengan menjalankan tugas di kompetisi tandingan bertajuk 'Liga Primer Indonesia', tampaknya bukan sekedar isapan jempol.

Itu setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi tegas kepada lima perangkat pertandingan yang telah melakukan pelanggaran terhadap Statuta PSSI, setelah memimpin laga yang digelar di luar PSSI.

Kelima perangkat pertandingan tersebut adalah Mudjito dari Surabaya, Fiator Ambarita dari Bandung, Ahmad Sukamdi dari Nganjuk, Winarno Bachtiar dari Mojokerto, dan R.A.Mas Agus dari Surabaya.

Sesuai rilis yang diterima GOAL.com dari komite media PSSI beberapa saat lalu, kelima perangkat pertandingan tadi masing-masing menjadi pengawas pertandingan, wasit, asisten wasit 1, asisten wasit 2 dan wasit cadangan, pada pertandingan Bogor Raya versus Batavia FC yang berlangsung di Stadion Persikabo Bogor, Cibinong, 29 November lalu.

Atas pelanggaran disiplin dan pelanggaran Statuta PSSI yang dilakukan kelima perangkat pertandingan di atas, komisi hukum otoritas sepakbola nasional menjatuhkan hukuman berat dengan mencabut seluruh sertifikat yang pernah diterima di lingkungan PSSI, baik di pusat maupun daerah.

Sanksi ini juga tentunya berlaku bagi sertifikat yang pernah mereka terima dari organisasi di luar negeri yang berkaitan dengan penugasannya dari PSSI, seperti sertifikat dari AFF maupun AFC.

Di samping memutuskan mencabut seluruh sertifikat yang berhubungan dengan peran dan tugas kelima perangkat pertandingan pada laga yang tidak dikenal tersebut, Komisi Disiplin PSSI juga menjatuhkan hukuman larangan beraktivitas dalam seluruh kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI seumur hidup.

"Mereka telah melakukan pelanggaran atas Statuta PSSI dan berdasarkan Kode Disiplin PSSI. Karena itu, Komdis berhak menjatuhkan sanksi berat," jelas ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan, saat mengumumkan keputusan sanksi berat tersebut beberapa saat lalu di Senayan, Jakarta.

Didampingi Direktur Media PSSI Barry Sihotang, Hinca menyebutkan, Komisi Disiplin berhak menjatuhkan hukuman atas pelanggaran yang dilakukan jajaran perangkat pertandingan tersebut, karena mereka melakukan kesalahan dengan bertugas pada sebuah pertandingan di luar yuridiksi PSSI.

Hinca menjelaskan, Komdis membahas kasus pelanggaran disiplin oleh kelima jajaran perangkat pertandingan di atas setelah menerima memo internal dari ketua komite wasit PSSI Togar Manahan Nero Simandjuntak. Memo tadi berupa pemberitahuan tentang adanya anggota PSSI yang secara jelas melanggar ketentuan.

"Dalam memo internal ini, ketua komite wasit meminta agar Komdis memeriksa dan mengadili atas pelanggaran disiplin dan statuta PSSI yang dilakukan kelima perangkat pertandingan tadi," imbuh Hinca.

Menjawab pertanyaan tentang tidak dilakukannya pemanggilan atas kelima jajaran perangkat pertandingan tersebut sebelum menjatuhkan sanksi, Hinca menegaskan, Komdis bisa langsung menjatuhkan hukuman dengan mempertimbangkan bahwa semua dokumen yang diperlukan untuk membuat keputusan sudah lengkap.

"Jadi Komdis bisa langsung menjatuhkan sanksi atau membuat keputusan jika seluruh dokumen yang diperlukan sudah lengkap," ujar Hinca, seraya menambahkan bahwa keputusan Komdis terhadap kelima perangkat pertandingan di atas sudah bersifat final dan tidak bisa diajukan banding.

Masih kata Hinca, keputusan Komdis terhadap para pelaku sepakbola yang melakukan pelanggaran terhadap Statuta PSSI ini merupakan implementasi dari sikap tegas PSSI untuk mereka yang terbukti telah melakukan pelanggaran berat.

PSSI sebelumnya telah membentuk Tim Pencari Fakta yang berkaitan dengan adanya kegiatan yang dilakukan organisasi di luar PSSI.

Tim yang diketuai Subardi dengan anggota Muhammad Zein, Togar Manahan Nero dan Mafirion, telah mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan anggotanya yang berkaitan dengan kegiatan sepakbola, seperti pelatih, wasit dan pemain.

Terkait dengan pemain asing, saat ini PSSI sedang melakukan verifikasi bagi mereka yang disebut-sebut akan bermain pada kompetisi tandingan, dan bukan dilakukan PSSI selaku otoritas sepakbola resmi di tanah air.

“Jika pemain asing memperoleh sertifikasinya dari PSSI, berupa KITAS dan ITC, maka PSSI bisa saja melaporkan pemain tersebut ke Dirjen Imigrasi untuk dideportasi,” tandas Hinca.
(Goalcom)


Baca Juga :
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011

PELUANG USAHA :