Tapi tentunya, ini bukan cerminan sepakbola industri di mana klub sejatinya bisa mencari sponsor untuk tetap eksis untuk memenuhi biaya operasional klub. Karena itu, Agum tidak menyangkal bahwa dana APBD masih dibutuhkan untuk menggerakan roda perekonomian dalam klub.
Namun, semua itu harus ada batasannya. Ia menjelaskan sejatinya dana APBD menjadi stimulus agar klub bergerak ke arah yang lebih professional. “Klub kita belum sepenuhnya professional. APBD kita upayakan sebagai perangsang kepada klub untuk menjadi professional. APBD menjadi stimulus menuju professional. Namun perlu dibatasi,” jelas Agum kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/4/2011)
Masih dalam kesempatan yang sama, Agum sedikit memberikan penjelasan mengenai hakekat reformasi dalam sepakbola. Yang pertama meninggalkan nilai lama yang bersifat negatif, seperti Arogansi, pengaturan skor, KKN. Kedua, masih ada hal relevan dari pengurus lama yang harus dilanjutkan pengurus baru dan terakhir, temukan nilai-nilai baru sesuai tuntutan reformasi.
Bukan hanya itu, Agum yang berstatus sebagai Ketua Kehormatan PSSI masih memegang teguh tiga prinsip tabu dalam sepakbola.“Tabu pertama, pemain yang bertengkar di lapangan. Itu pengecut. Kedua, melawan wasit dengan ekstrem seperti menyerang. Terakhir suap,” tandas Agum yang kembali menegaskan tidak mau dicalonkan dalam Kongres nanti. (okezone)
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
» KLASEMEN dan TOP SKOR LIGA PRIMER INDONESIA 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011
PELUANG USAHA :