Ulang Tahun PSSI ke-81 Dirayakan Dengan Sederhana

LIGA INDONESIA,- Kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali tampak ramai, Selasa (19/4). Hidangan khas untuk acara syukuran, nasi tumpeng, sudah tersaji di ruang pertemuan PSSI --yang biasa dipakai untuk konferensi pers.

Bukan hanya para pemburu berita yang memadati lobi dan ruang pertemuan kantor yang berada di Pintu X-XI Stadion Utama Gelora Bung Karno itu. Para karyawan juga tampak berbaur di sana bercanda sambil menikmati hidangan yang tersaji.

Inilah satu bentuk perayaan hari jadi ke-81 PSSI di tengah kondisinya yang masih belum menemukan titik terang akan masa depannya. "Ulang tahun kali ini memang simply the best. Perayaan sengaja dibuat agar bisa memberikan inspirasi bagi semua. Sepak bola sebetulnya sederhana. Tidak rumit dan tidak perlu dibuat rumit," kata Joko Driyono, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI saat ditemui seusai perayaan digelar.

Tidak ada kemeriahan lain selain acara makan-makan bersama ini. Seusai acara, suasana kantor pun kembali normal. Tidak meriahnya acara ulang tahun PSSI juga sempat membuat salah satu istri mantan pemain nasional era tahun 1970-an, almarhum Yacob Sihasale, sempat terkejut. "Kebetulan saja saya sedang datang ke Jakarta, jadi saya menyempatkan mampir," kata perempuan yang biasa tinggal di Surabaya itu.

Nyonya Jacob, begitulah dia ingin disapa, mengaku tidak mengingat hari jadi PSSI tahun ini. "Malu juga istri pemain sepak bola bisa lupa. Untungnya pas kebetulan saya datang ke Jakarta," katanya, yang hanya bertahan sebentar di kantor PSSI.

Setelah berhasil menemui Joko Driyono di ruangannya, Nyonya Jacob pun memilih untuk segera meninggalkan kantor PSSI. Tidak ada perbincangan khusus yang dilakoni Nyonya Jacob selain berbasa-basi dengan orang-orang yang dikenalnya, termasuk Joko Driyono. Setelah itu, dia langsung menghilang dari kantor PSSI.

Kondisi ini seperti menunjukkan tidak ada keistimewaan pada hari besar PSSI itu. Seusai acara makan-makan, kantor PSSI pun kembali aktivitas normal. Para wartawan juga kembali berfokus pada perkembangan proses pemilihan pengurus PSSI baru untuk periode tahun 2011-2015. Saat ini, PSSI hanya memiliki Komite Normalisasi yang kini harus menyelesaikan permasalahan yang merundung PSSI agar bisa kembali menjadi normal kembali. "Semangat itu yang dibutuhkan saat ini," kata Joko.

PSSI didirikan Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930 di Yogjakarta dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Soeratin ingin menciptakan wadah yang bisa mengumpulkan orang-orang Indonesia untuk tujuan perjuangan, salah satunya dengan sepak bola. Lahirlah Persatoean Sepakbola Seloeroeh Indonesia (Asosiasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI). Soeratin sendiri akhirnya dinobatkan menjadi Ketua Umum PSSI pertama, oleh seluruh organisasi sepak bola saat itu.

Saat ini, sang ketua umum PSSI Nurdin Halid beserta para anggota komite eksekutif PSSI tidak lagi mengurus. Bukan hanya karena masa kepengurusannya berakhir pada hari jadi PSSI ini, tetapi juga karena mereka sudah tidak lagi mendapatkan pengakuan dari Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). Dan kini, seluruh masyarakat pecinta sepak bola Indonesia menantikan perubahan yang terjadi di dalam tubuh PSSI untuk kepengurusan selanjutnya. (tempo)

Ulang Tahun PSSI ke-81 Dirayakan Dengan Sederhana

Client