LIGA INDONESIA,- Mantan CEO Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang saat ini menjabat sebagai General Manager Tim nasional (timnas) Indonesia, Arya Abhiseka tersangkut tuduhan penggelapan dana APPI.
Mantan presiden APPI, Vennard Hutabarat mengatasnamakan organisasi tersebut menuduh Arya, menggelapkan dana sekitar Rp 1,7 miliar. Dana itu berasal dari sumbangan Federasi Internasional Pemain Profesional (FIFPro). Dan tuduhan itu bermula dari adanya kecurigaan Ketua FIFPro, Brendan Schwab terhadap laporan keuangan APPI.
"Di laporan keuangan dalam bentuk rekening koran yang disampaikan Arya ke APPI, disebutkan total kas organisasi menyisakan uang Rp 200 ribu. Padahal, FIFPro menyuntikkan dana hingga US$200 ribu (Rp 1,745 miliar) selama tiga tahun organisasi berdiri,
"Mereka bingung dana tersebut bisa habis dengan cepat. Saya juga baru tahu kalau ternyata FIFPro menyuntikkan dana untuk APPI" ujar Vennard kepada wartawan Rabu malam lalu.
Lebih jauh, menurut Vennard, saat pihaknya sedang melakukan pengecekan terhadap bank tempat disimpannya dana tersebut. Dan pihak bank menyatakan bahwa rekening koran yang disampaikan Arya ke APPI adalah palsu. "Saya bersama Brendan mengecek ke Bank BCA. Pihak BCA pun menyatakan bukti rekening koran yang dilakukan Arya fiktif. Bukan dikeluarkan oleh bank mereka," ujar Vennard.
Selain diduga mengeluarkan laporan fiktif, BCA mengeluarkan fakta baru bahwa Arya diduga melakukan pemalsuan tanda tangan Vennard saat melakukan pengambilan uang rekening APPI di atas jumlah Rp 10 juta.
"Padahal rekening tersebut tak bisa diambil sembarangan. Harus ada tanda tangan saya dengan Arya. Selama ini saya tidak pernah diberi tahu sama sekali dalam pengambilan uang dari rekening itu," ujar pria yang juga menjabat sebagai kapten timnas futsal itu.
Namun hingga kemarin Arya sama sekali tidak bisa dihubungi para wartawan yang akan mengklarifikasi adanya tuduhan tersebut. Arya sendiri mengundurkan diri dari APPI karena terlibat dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).
Sementara itu Penanggung Jawab Timnas yang baru diangkat PSSI, Bernhard Limbong tidak mau memberikan komentar terlalu banyak mengenai adanya tuduhan terhadap Arya tersebut. "Janganlah kita berandai-andai mengenai adanya hal tersebut. Saya tidak mau memberikan banyak komentar, karena belum ada buktinya," ujar Limbong kepada wartawan di kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis kemarin.
Namun jika nantinya Arya benar-benar terbukti melakukan penggelapan, Limbong menyatakan tentunya akan ada sanksi bagi Arya. "Kalau memang nantinya terbukti, ya akan ada saksi yang berat buat dirinya," ujar Limbong tanpa merinci sanksi yang akan dijatuhkan kepada Arya. (harian jurnas)