Ujian Kedua Timnas Indonesia Hadapi Palestina

Diposkan oleh Unknown on 22 August 2011

LIGA INDONESIA,-  Tim nasional (timnas) Indonesia yang akan melanjutkan perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia (PPD) 2014 Zona Asia bakal kembali mendapat ujian. Palestina pun siap mencoba strategi Wim Rijsbergen yang dipersiapkan untuk jadi antitesis permainan Iran.

Kualitas bermain timnas malam ini dipertaruhkan, setelah sebelumnya ditahan pasukan muda Merah Putih. Hasil evaluasi seusai ditahan timnas U23 pun harus dijalankan Firman Utina dkk pada laga ini. Sebab selepas laga kontra timnas U23 pada Kamis (18/8), kualitas skuad senior Merah Putih dianggap menurun.

Tak hanya hasil imbang yang jadi alasan penilaian, tapi juga semangat dan cara kerja Firman dkk di lapangan. Wim melalui asistennya, Liestiadi, mengatakan hasil evaluasi seusai laga tengah pekan lalu akan dilaksanakan Firman dkk saat menjamu Palestina.

”Kami ingin para pemain memperbaiki performa mereka sebelumnya yang belum maksimal. Hasil uji coba kontra timnas U23 tentu jadi motivasi kami untuk tampil lebih baik,” kata Liestiadi, kemarin.

Misi timnas Indonesia memperbaiki kualitas permainan saat kedatangan skuad Al-Fursan -julukan Palestina- sedikit bermasalah. Penyebabnya sejumlah punggawa inti skuad Merah Putih diprediksi tak bisa merumput. Ahmad Bustomi yang terserang virus Paramyxovirus yang menyebabkan penyakit gondongan dipastikan absen.

Jangkar timnas ini kabarnya baru pulih pada Rabu (24/8). Lalu kondisi kapten Firman yang belum bisa dipastikan karena harus menjalani cek kesehatan. Kondisi ini ditambah berkurangnya stok pemain di lini tengah, terutama pada posisi winger. Kepulangan Ian Louis Kabes karena izin urusan keluarga membuat Wim bersama Liestiadi harus peras otak memaksimalkan gelandang yang ada.

”Untuk komposisi tim yang akan mengisi starter, kami masih meraba-raba. Tapi kami tetap mengharapkan semua pemain yang ada bisa turun bertanding saat menjamu Palestina. Laga ini memang tak mematok kemenangan. Meski begitu kami harus mendapat hasil positif untuk menaikkan semangat pemain,” lanjut mantan asisten pelatih PSM Makassar dan Arema Indonesia ini.

Soal kekuatan Iran, Liestiadi mengatakan dirinya dan Wim buta bagaimana cara bermain anak asuh Abdel-Nasser Barakat ini. Tapi postur tinggi para punggawa Al-Fursan sangat bagus untuk mencari solusi saat timnas menghadapi kenyataan sama ketika bertemu Iran.

”Palestina dipilih sebagai lawan uji coba karena postur dan permainan mereka mirip dengan Iran. Harapannya kami bisa meraih hasil maksimal saat bertemu Iran dan uji coba ini berguna bagi timnas,” cetus Liestiadi.

Striker timnas Cristian Gonzales tak banyak komentar jelang laga ini. Pemain kelahiran Uruguay yang sejak tahun lalu berpaspor Indonesia ini tak tahu kekuatan skuad Al Fursan.

”Saya tidak tahu kekuatan Palestina. Tapi kami harus tampil maksimal dan selalu siap kerja keras pada pertandingan nanti,” katanya.

Dari Palestina, pelatih Barakat mengakui persiapan Fahed al-Fattal tak terlalu lama. Setelah menjadi pengganti Moussa Bezaz, yang mundur setelah Al Fursan gagal di kualifikasi babak kedua PPD 2014 Zona Asia, Barakat memaksimalkan sejumlah pemain muda di timnas negerinya.

”Waktu persiapan kami cukup singkat. Semua dilakukan setelah kami gagal di kualifikasi saat menghadapi Thailand. Kami banyak membawa pemain muda karena beberapa punggawa senior kelelahan dan membela klubnya di kompetisi domestik,” ujar Barakat.

Barakat menyebut saat ini timnas yang ditanganinya sedang membentuk skuad baru. Dua puluh pemain yang dibawa ke Solo adalah bagian dari misi reformasi skuad Al Fursan yang kini ditangani pelatih ini.

”Sekarang kami sedang dalam proses pembentukan tim baru. Tapi label friendly match tidak masalah dan kami tetap akan main total untuk meraih hasil positif. Kami akan menyeimbangkan antara pertahanan dan serangan agar mampu memaksimalkan setiap peluang,” tandas Barakat. (sindo)