"Kami akan merombak personel di manajemen atas pertimbangan ketidakcocokan soal pengelolaan keuangan. Keputusan soal penyusunan manajemen baru akan kami lakukan pada 28 November nanti," kata Imam yang datang memenuhi undangan klub pemilik saham Persijap.
Klub-klub amatir yang memiliki saham di Persijap menggelar pertemuan di ruang Setda Jepara, Rabu malam. Namun pertemuan tersebut berujung buntu.
Pertemuan itu awalnya digagas untuk memastikan Imam masih berkomitmen melanjutkan amanat sebagai ketua umum, sekaligus member kepastian waktu terkait kontrak pemain dan latihan tim. Namun pertemuan itu hanya berhenti di kata kesanggupan, tanpa kepastian syarat yang diinginkan yaitu kejelasan kelanjutan latihan tim.
Klub-klub pemilik saham khawatir, Persijap terlempar dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang rencananya digelar mulai 5 Januari mendatang.
Evaldo, salah satu pemain menanggapi dingin pertemuan itu. "Pemain hanya ingin ada kepastian kapan latihan dimulai dan kontrak dilakukan. Kalau tak ada keputusan soal itu, lalu kapan? Persiapan tak bisa mepet karena ini akan menyulitkan pemain," kata Evaldo.
Tak ada respons dari manajemen atas rencana perombakan personel itu. Ganang Rosidi, salah satu anggota manajemen hanya menyatakan manajemen justru tombok Rp 140 juta dari dana awal operasional tim.
Manajemen saat ini aktif berkomunikasi dengan pemain yang sudah direkrut. Namun kabar yang terus berkembang, banyak pemain kecewa. Ganang kemarin menyatakan, dua pemain asal Iran, Kanaan Nakhjavani dan Keyvan Yazdanpanah menyatakan akan pulang ke Iran.
