"Pemain hanya telat sepersekian detik mengantisipasi pergerakan Yongki. Persija hanya kurang beruntung,” kata Pelatih Persija Benny Dollo. Tereliminasinya Persija Jakarta di babak 8 besar menjadi puncak carut marutnya pengelolaan klub kebanggaan Jakmania ini musim 2009/2010. Bambang ’Bepe’ Pamungkas dkk sebelumnya gagal mewujudkan target juara di Indonesia Super League (ISL) musim 2009-2010. Mereka hanya finish di peringkat 5 dengan nilai 52 dari 34 laga.
Skuad Macan Kemayoran juga sering kehilangan status home, imbas sikap anarkistis suporter Jakmania yang berbuntut tak diberi izin pertandingan. Salah satu imbasnya, mereka divonis Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kalah walkover (WO) dengan skor 0-3 pada saat Persija Jakarta gagal menjamu Persiwa Wamena silam.
Belum lagi kepengurusan baru yang menggantung sehingga Persija Jakarta tidak memiliki panitia pelaksana (panpel) pertandingan. Akibatnya, mereka harus menjamu Persik Kediri di Solo pada laga Piala Indonesia 2010. Agenda perubahan mendasar tampaknya harus segera digulirkan skuad Macan Kemayoran. Sebab, Piala Indonesia 2010 menjadi parameter terakhir kualitas pemain.
Menjelang laga leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2010 kemarin, manajemen Persija Jakarta telah mengisyaratkan perombakan 50% bila gagal mewujudkan target. Namun, toleransi eliminasi 30% masih diberikan bila Bambang Pamungkas dkk bisa mewujudkan status finalis Piala Indonesia 2010. Bendol, sapaan Benny Dollo, menambahkan pemain Persija Jakarta yang layak dipertahankan maksimal hanya 40% dari 25 nama.
”Sebenarnya dengan materi seperti ini Persija Jakarta bisa lebih berprestasi. Tapi, kondisinya memang sulit karena perizinan. Sebenarnya saya tidak ingin memakai ini sebagai alasan. Kalau ingin berprestasi, tim ini harus dirombak total. Pemain yang layak dipertahankan hanya delapan sampai sepuluh orang saja,” lanjut Bendol.
Memang benar kata Bendol, seharusnya perijinan bukan masalah utama yang menjadikan klub berprestasi, coba tengok Persipura Jayapura yang hampir setengah musim harus menjadi klub musyafir. Bahkan grafik laga tandang Persipura maupun Arema Indonesia lumayan bagus. Seakan para pemain mereka tidak membedakan mana laga kandang dan laga tandang.
Bukan hanya pemain, Bendol juga mengaku siap bila dinilai merah oleh pihak manajemen Persija Jakarta. Vonis pemutusan kontrak akan diterima. Walau proposal kontrak mantan pelatih timnas Indonesia itu sebenarnya masih menyisakan waktu satu musim lagi. Namun, Bendol mengatakan persiapan musim depan harus dilakukan lebih cepat. ”Materi pemain sekarang, terutama pelapis, hanya untuk melengkapi kuota saja," jelas Bendol.
