"Tim ini harus bangkit. Kami tidak mau terbawa dengan hasil pertandingan yang pertama. Bagaimanapun, anak-anak harus bisa tampil all-out dalam laga lanjutan nanti," ungkap Rudy setelah latihan di Gelora 10 Nopember (18/7).
Dia berharap, dalam pertandingan kandang nanti, Mat Halil dkk mampu menunjukkan performa terbaik. Semua teknik dan strategi permainan yang dilatih selama ini diharapkan mampu diaplikasikan dengan maksimal.
"Kalaupun ada masalah pribadi, mohon jangan dibawa-bawa ke dalam lapangan. Tidak ada pilihan lain, selain harus membangkitkan tim secara bersama-sama. Ujung tombak berada di pemain," jelas Rudy.
Kekalahan Green Force -julukan Persebaya- oleh Sriwijaya diduga terjadi karena masalah internal yang selama ini tidak kunjung usai. Gaji pemain selama Juni belum juga diterima para pemain. Bahkan, juntrungan sisa kontrak 25 persen juga belum jelas.
"Kebetulan, Pak Gede (manajer Persebaya, Red) berkomitmen akan menanggulangi semua kendala pemain itu. Jadi, tidak ada alasan. Anak-anak harus tampil fight saat melawan Sriwijaya FC nanti," papar Rudy.
Formasi untuk mematikan pergerakan lawan mendominasi program latihan yang diberikan Rudy kemarin. Menurut dia, Keith Kayamba, Anoure Obiora, dan Pavel Solomin adalah pilar Sriwijaya FC yang tak boleh dibiarkan bebas. "Jadi, siapa saja yang bertugas di dekat orang-orang itu harus berusaha mematikan pergerakan mereka," tutur Rudy.
Sementara itu, Sriwijaya FC Palembang tidak mau mengambil risiko dalam pertandingan lanjutan tersebut. Rahmad Darmawan, sang arsitek tim, memboyong 20 pemain ke Surabaya. Mereka telah melakukan pemanasan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca di Kota Pahlawan. (sumber:jawapos)
