Disinggung soal tendensi penolakan PSSI terhadap LPI, Arya tidak mau banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa LPI dibuat bukan untuk menjadi tandingan bagi kompetisi yang sudah ada sekarang. "LPI bukanlah kompetisi tandingan. PSSI harusnya tidak cemas karena LPI tetap berada di bawah naungan (PSSI) serta menaati peraturan dasar yang ada,” tutur Arya.
Arya lalu mengaku LPI belum melakukan komunikasi resmi dengan pihak manapun termasuk PSSI, AFC maupun FIFA. "Sejauh ini belum ada komunikasi resmi dengan pihak manapun termasuk PSSI. Kami baru akan melakukannya setelah gagasan ini 'terkristalisasi," tuntas Arya.
Sementara itu gagasan untuk mengelar Liga Primer Indonesia (LPI) tetap mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Bahkan ntuk meramaikan LPI, Kota Semarang akan membentuk "Semarang FC".
Ketua Umum PSIS yang juga Wali Kota Semarang Soemarmo HS mengatakan, pembentukan Semarang FC tidak menyalahi aturan. Untuk PSIS tetap akan fokus mengikuti Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.
"Semarang FC berbeda dengan PSIS sehingga tidak menyalahi aturan bila wakil dari Kota Semarang meramaikan keduanya," jelas Soemarmo di sela-sela acara halalbihalal PSIS di rumah dinas Wali Kota Mayaran, Rabu (29/9) petang.
Untuk PSIS, Soemarmo menargetkan agar finish lebih baik dibandingkan musim lalu. Bahkan, bisa masuk tiga besar dan kembali ke Indonesia Super League (ISL).
Sementara itu Dewan Pembina PSIS Putut Sutopo yang selama ini berperan sebagai penyedia dana talangan tim juga menyambut baik pembentukan Semarang FC. Dikatakannya, Semarang FC tidak akan mempengarui PSIS, baik itu tim maupun angaran. Menurutnya, Arifin Panigoro selaku penggagas LPI tidak menentang PSSI, tetapi ingin melakukan perubahan menuju ke arah yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama General Manager (GM) PSIS Novel Al Bakrie menambahkan, setidaknya ada 18 tim dari 18 klub yang akan ikut serta dalam LPI. Di antara tim-tim tersebut ada yang memakai nama sama, namun ada pula yang bernama berbeda.
Dia menuturkan, dari LPI tidak mempermasalahkan hal itu. "Tim-tim yang ikut serta dalam LPI bersifat kedaerahan, sehingga tidak harus PSIS yang ikut serta," jelas Novel.
Dalam waktu dekat ini dia akan membentuk Semarang FC. Mulai dari manajemen, mencari pelatih, dan juga para pemain. Menurutnya banyak pemain sepak bola di Kota Lumpia yang berkualitas. Kesemuanya memang tidak bisa ditampung PSIS karena keterbatasan kuota.
Maka dari itu lanjut Novel, pemain-pemain itu dapat difasilitasi dalam Semarang FC. Seperti pemain-pemain yang tidak lolos seleksi baru-baru ini atau para pemain SSS yang baru saja beruji coba dengan PSIS.
Dia menjelaskan, Semarang FC dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi para pesepakbola di Ibu Kota Provinsi Jateng. Dalam kesiapan dan pembentukan juga tidak memakai anggaran dari APBD sehingga tidak menambah beban pemerintah.
Akan tetapi Novel tak ingin terburu-buru. Dia ingin memfokuskan diri dengan PSIS yang sebentar lagi berlaga di Kompetisi Divisi Utama dan pendaftaran LPI masih lama. "Intinya kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk ikut berperan dalam perubahan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik," tegas Novel.
(okezone/suaramerdeka)
Baca Juga :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011
PELUANG USAHA :
