Presiden AFC : PSSI Harus Ambil Tindakan Tegas

Diposkan oleh Unknown on 25 October 2010

liga-indonesia
LIGA INDONESIA,-  Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Mohammed bin Hammam pada Sabtu (23/10) telah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes.

Pertemuan dilakukan di Bangkok, Thailand, bertepatan dengan kunjungan Presiden AFC itu ke markas Federasi Sepakbola Thailand (FAT). Worawi Makudi, Presiden FAT yang juga salah satu anggota Exco FIFA, juga ikut mendampingi Hammam saat melakukan pertemuan dengan tiga pengurus teras PSSI itu.

Menurut keterangan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid kepada wartawan Minggu (24/10) malam di Excecutive Club Hotel Sultan, Senayan, ia, Waketum dan Sekjen PSSI memang sengaja menemui Mohammed bin Hammam untuk mendiskusikan apa yang terjadi dalam persepakbolaan nasional sekarang ini. Termasuk rencana digulirkannya kompetisi yang tidak dibawah regulasi PSSI sebagai otoritas sepakbola tanah air yang sekaligus menjadi legitimasi AFC dan FIFA.

Merespon dinamika yang terjadi di Indonesia ini, Mohammed bin Hammam yang juga salah satu Wakil Presiden FIFA menegaskan bahwa PSSI harus mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran atas semua aturan yang telah dituangkan dalam Statuta PSSI, yang telah diakui oleh AFC maupun FIFA.

Bahkan, Hammam juga mengatakan bahwa jika PSSI tidak mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran terhadap Statuta FIFA, tidak tertutup kemungkinannya PSSI yang bisa dikenai sanksi.

DEPORTASI
Disinggung tentang kemungkinan adanya pemain asing menjadi bagian dari kompetisi yang tidak dibawah naungan PSSI, dijelaskan oleh Hammam bahwa hal itu pasti sangat tidak mungkin.

"Itu impossible," jelas Nurdin Halid, mengungkapkan kembali pernyataan Hammam tentang keterlibatan pemain asing.

Pemain asing yang ingin tampil dalam kompetisi resmi PSSI diwajibkan untuk lebih dulu mengurus International Certificate Transfer (ITC)-nya di PSSI, oleh agen pemain asing bersangkutan. Jika ada pemain asing yang sudah memperoleh ITC dan bermain di kompetisi yang bukan dibawah naungan PSSI, maka ITC pemain tersebut bisa dicabut dan kemungkinan bisa saja dilaporkan ke pihak imigrasi.

Sanksi keras yang bisa berupa pencabutan lisensi, juga bisa diberikan terhadap agen pemain asing yang mengalokasikan pemainnya untuk kompetisi tersebut.

Mengenai kemungkinan adanya penugasan wasit asing dari Federasi atau Asosiasi di bawah naungan AFC atau FIFA pada kompetisi itu, baik Hammam maupun Worawi Makudi mengemukakan ketidak-percayaannya.

"Tidak akan mungkin ada wasit resmi dari federasi atau asosiasi AFC atau FIFA yang bisa ditugaskan ke sana, karena federasi atau asosiasinya dipastikan akan mendapat sanksi," jelas Mohammed bin Hammam.

Menjawab kemungkinan adanya wasit asal Thailand, Worawi Makudi menegaskan bahwa wasit asal Thailand sangat tidak mungkin bertugas di kompetisi yang tidaki di bawah naungan PSSI.

"Tentunya akan ada tindakan tegas terhadap federasi," katanya.

Menurut Worawi Makudi, jika ada wasit asing yang datang tanpa sepengetahuan federasi sepakbola negara tujuan, maka wasit tersebut harus dideportasi.

KOMPETISI TIDAK DIKENAL
Tentang belum adanya tindakan apapun yang dilakukan oleh PSSI sehubungan dengan rencana pergelaran kompetisi yang tidak dibawah naungan PSSI itu, Nurdin Halid menefaskan bahwa PSSI pada waktunya pasti akan mengambil tindakan tegas terahadap klub anggota PSSI yang diketahui mengikuti kompetisi itu.

Menurut Nurdin Halid, secara de facto sejauh ini belum ada klub anggota PSSI yang tampil di kompetisi yang tidak dikenal oleh PSSI. Ketua Umum PSSI ini kemudian menjabarkan beberapa pasal dalam Statuta PSSI tentang kewajiban klub anggota PSSI. Dalam Pasal 15 ayat 1.a dijelaskan, para anggota PSSI memiliki kewajiban mematuhi secara keseluruhan semua aturan yang telah ditetapkan dalam Statuta PSSI.

Terkait dengan ketentuan yang sudah dituangkan dalam Statuta PSSI tersebut, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menambahkan bahwa setiap klub tidak diperkenankan menjalin hubungan dengan pihak yang tidak dikenal, atau dengan anggota yang diskorsaing atau dikeluarkan dari PSSI.

Ditegaskan oleh Sekjen PSSI, kompetisi yang disebut sebagai Liga Primer Indonesia atau LPI adalah kompetisi yang tidak dikenal, sehingga setiap klub dilarang berhubungan dengan kompetisi tersebut.
(adi/www.pssi-football.com)


Baca Juga :
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011

PELUANG USAHA :