Humas PSM, Nurmal Idrus di Makassar, Sabtu (16/10) mengatakan sulitnya mendapatkan sponsor musim ini memaksa manajemen tidak lagi mematok besaran dana seperti musim sebelumnya. Langkah ini diharapkan membuat perusahaan bisa lebih tertarik membantu pembiayan dana PSM dalam mengarungi kompetisi ISL musim ini.
"Kita terpaksa banting harga demi mendapatkan sponsor. Kita juga bersedia menerima berapapun nilai yang diberikan nanti. Untuk kompensasinya, nama dan logo perusahaannya akan kita cantumkan di kostum PSM dan memasang billboard perusahaannya di pinggir lapangam stadion," katanya.
Namun demikian, manajemen juga memiliki perhitungan tersendiri untuk menentukan berapa besar kompensasi yang akan diberikan nantinya. Artinya, jika perusahaan memberikan sumbangan yang lebih besar, maka kemungkinan logo dan nama perusahaan itu juga akan ditampilkan dengan ukuran yang lebih besar pula.
Mengenai keputusan manajemen musim ini memang sangat berbeda dengan beberapa musim sebelumnya. Pada musim lalu, Manajemen PSM selalu memasang nilai minimal sumbangan bagi perusahaan tidak kurang dari Rp 100 juta meski hanya sponsor pendamping.
"Untuk menjadi sponsor utama musim lalu, minimal memiliki dana Rp 500 juta, bahkan untuk sponsor utama PSM yang lalu yakni PDAM Kota Makassar yang notabene milik pemda memberikan dana lebih besar yakni sekitar Rp 2 miliar," jelas anggota KPU Makassar itu.
Menghadapi musim 2010/2011, tim Pasukan Ramang-julukan PSM memang dipusingkan dengan persoalan dana yang minim. Maklum, hingga memasuki pertandingan ketiga, tim kebanggaan Sulawesi Selatan ini belum memiliki sponsor.
Padahal manajemen mengaku telah menyebarkan sekurangnya 50 proposal permintaan bantuan dana kepada sejumlah perusahaan besar termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaaan swasta di Sulsel diantaranya, Bank Sulsel, Pertamina, PDAM Makassar, Semen Tonasa, Semen Bosowa hingga PT Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Begitupun dengan kandidat sponsor utama PSM musim ini yakni PT Bosowa Corporation. Namun sampai saat ini semua perusahaan belum memberikan jawaban atas proposal yang diajukan.
Sementara PSM mengaku membutuhkan biaya sekitar Rp 21 miliar. Kebutuhan dana meningkat sekitar Rp 3 miliar dari musim lalu sebesar Rp 18 miliar karena keinginan PSM untuk memperbaiki peringkat sambil mencari kemungkinan menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Kita sudah berusaha keras mencari dana dengan menyodorkan proposal lebih banyak. Namun keputusan itu kita kembalikan kepada perusahaan apakah berniat membantu PSM atau justru sebaliknya," pungkasnya.
(mediaindonesia)
Baca Juga :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011
PELUANG USAHA :
