Persela Lamongan Tanpa APBD di Tahun 2012

Diposkan oleh Unknown on 11 April 2011

Persela Lamongan
LIGA INDONESIA,-  Mulai tahun depan anggaran APBD Kabupaten Lamongan untuk Persela akan dihentikan. Persela hanya akan mendapatkan kucuran dana APBD hingga tahun 2011.

Wakil Ketua DPRD Lamongan, Saim, Minggu (10/4/2011) menjelaskan, Persela harus bisa mandiri dalam mengatasi kebutuhan biaya operasionalnya dan tidak bergantung pada APBD. Selanjutnya, dana APBD akan dimaksimalkan untuk membiayai berbagai sektor pembangunan.

Menurut Saim, setelah bantuan dana dari APBD untuk Persela dihentikan, harus dicarikan solusi pendanaannya karena Persela adalah klub sepak bola milik masyarakat Lamongan. Semua pihak harus bersikap realistis, Persela membutuhkan dana besar untuk membiayai kelangsungannya serta bisa berprestasi.

"Dari pembicaran dengan tokoh sepak bola di Lamongan, akan dibentuk konsorsium yang menaungi Persela dari manajemendan pembiayaan," katanya.

Sebenarnya, dana APBD untuk Persela yang disalurkan melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lamongan telah dikurangi secara bertahap. Pada 2009 dari Rp 16 miliar anggaran untuk KONI, Rp 14,5 miliar diperuntukkan bagi tim berjuluk "Laskar Jaka Tingkir" itu, sisanya Rp 1,5 miliar, dipergunakan untuk KONI dan seluruh cabang olahraga non-sepak bola.

Pada 2010 Persela Lamongan mendapat kucuran dana dari APBD Lamongan tahun 2010 sebesar 11,5 miliar dari Rp 14 miliar dana untuk KONI. Pada tahun 2011 Persela menerima kucuran Rp 11 miliar dari anggaran untuk KONI sebesar Rp 13 miliar.

Ketua Harian Persela, Yuhronur Effendi, menyebutkan, proporsi APBD mencapai sekitar 60 persen dari kebutuhan dana untuk klub. Selain dari APBD, kebutuhan klub dibantu sponsor, pihak ketiga, dan dana talangan yang jumlahnya menyesuaikan kebutuhan.

Persela mendapatkan suntikan dari PSSI Rp 250 juta. Sementara dari penjualan tiket setiap laga kandang, Persela bisa menghimpun dana bersih Rp 100 juta hingga Rp 120 juta.

Manager Offisial dan Media Persela, Anang Taufiq, menambahkan selama ini tidak ada persoalan anggaran di Persela. Kondisi klub juga masih baik dan solid dan tidak seburuk klub lain yang juga didanai APBD. Ia menjelaskan, pendanaan Persela bukan hanya dari APBD, melainkan juga dari pihak ketiga termasuk sumbangan pengusaha di Lamongan.

Sementara dari kapasitas penonton Stadion Surajaya Lamongan sebanyak 16.000 penonton, terisi sedikitnya 6.000 hingga 10.000 penonton sekali pertandingan. Tiket ekonomi dijual Rp 15.000, sedangkan very important person (VIP) Rp 35.000, dan very very important person (VVIP) Rp 50.000.

Anang Taufik menyatakan saat ini Pemkab Lamongan sedang mencari solusi pembiayaan untuk kelangsungan Persela. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknisnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Saat ini sedang dirumuskan solusi pembiayaan Persela setelah suntikan APBD dihentikan.

"Skenarionya bisa dengan kerja sama dengan perusahaan swasta, pengelolaan sponsor, penjualan tiket dan lainnya. Intinya harus tetap dipikirkan kelangsungan Persela dan kemajuan persepakbolaan di Lamongan," katanya.
(kompas)

Baca Juga :
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
»  KLASEMEN dan TOP SKOR LIGA PRIMER INDONESIA 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
»  JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011

PELUANG USAHA :