Laga persahabatan bertajuk SCTV Cup 2012 tersebut menjadi tolok ukur kekuatan Titus ’Tibo’ Bonai dan kawan-kawan sebelum bersaing di Grup B Piala AFF bersama tuan rumah Malaysia, Singapura dan runner-up kualifikasi.
Laga kontra Korut juga dijadikan peluang untuk mendongkrak peringkat Indonesia di tingkat dunia. Peringkat Indonesia versi FIFA makin menyedihkan. Saat ini, Merah Putih tertahan di peringkat 168 dunia, terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Kondisi ini, makin memperjelas betapa terjun bebasnya prestasi persepakbolaan Indonesia, ketika konflik berkepanjangan tidak urung terselesaikan. Padahal pada September 1998 lalu, Indonesia pernah menduduki peringkat 76.
Menjamu Cholima –julukan Korut– tentu bukan pekerjaan mudah bagi tim Garuda. Nam-choi dan kawan-kawan bukanlah skuad sembarangan. Mereka menjadi salah satu wakil Asia di perhelatan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Saat itu, langkah Korut terpaksa terhenti di fase grup, setelah kalah bersaing dengan Brasil, Portugal dan Pantai Gading.
“Kesempatan yang bagus bisa menjajal kekuatan tim yang sempat merasakan panasnya persaingan di Piala Dunia. Ini menjadi uji coba penting, mengingat kami tengah mempersiapkan diri menjalani event penting pula,” ungkap Nil Maizar.
Tidak mudah memang bagi mantan pelatih Semen Padang (SP) tersebut, untuk meraih kemenangan walau bermain di depan publik sendiri. Akan tetapi, hal itu tidak membuat pelatih berusia 42 tahun ini patah arang. Bagi Nil, anak-anak asuhnya akan berusaha sekuat tenaga meraih hasil terbaik.
Berbagai bekal saat menjalani proses latihan akan coba dimainkan dengan baik di lapangan. Nil menuturkan, tidak hanya kemenangan semata yang diincar timnya saat bertemu Korut. Namun yang terpenting, bagaimana tim Garuda bisa menyerap berbagai pelajaran dari Cholima.
“Yang utama dari pertandingan nanti, bagaimana kami bisa menyerap ilmu-ilmu dari permainan Korut. Mereka adalah tim yang berkualitas dan memiliki pengalaman yang sudah cukup bagus, itu yang akan coba kami pelajari dari tim Korut,” papar Nil Maizar.
Sementara timnas Korut pun tidak ingin bermain-main menghadapi timnas Garuda. Hal itu dibuktikan dengan skuad yang diboyong platih Jun Jong-su. Cholima membawa empat pemain yang tergabung saat timnas Korut berlaga di Piala Dunia 2010.
"Kami berusaha tampil bagus dan menjadikan laga ini sebagai persiapan menuju Piala Asia 2015. Penting bagi kami untuk bermain dengan serius. Sebab, selain persiapan jelang Piala Asia, tim ini juga dipersiapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018,” papar Manajer Timnas Korut, Myong Chol-kim.
Pertemuan timnas Indonesia kontra Korut pernah terjadi beberapa waktu lalu. Kedua tim terakhir kali bentrok pada 1989, jelang diputarnya babak Kualifikasi Piala Dunia 1990. Saat itu, tim Garuda harus mengakui ketangguhan lawan dengan skor tipis, 1-2.
“Korut dan Indonesia sudah tidak pernah bertemu lagi sejak 1989 silam, tepatnya pada Kualifikasi Piala Dunia 1990. Saat itu, Indonesia punya pemain dengan kondisi fisik serta teknik yang bagus,” tutur Kim.
“Dan, saya pikir hal itu tak berubah hingga kini. Kami memang tak tahu kekuatan pemain Indonesia saat ini, tapi kami tidak mau gegabah. Kami selalu menganggap semua timnas sama kuatnya,” pungkasnya. (sindo)
PREDIKSI MENANG : Indonesia : 33% --- Draw : 30% --- Away : 37%
PREDIKSI SKOR : Indonesia 1 - 2 Korea Utara
PREDIKSI SKOR : Indonesia 1 - 2 Korea Utara
