Menurutnya, pembentukan tim kecil yang dihuni Makarim Wibisono, Dede Sulaiman, Joko Susilo, Gatot Dewa Broto dan Rita Subowo bukan langkah tepat mengingat FIFA sudah bersedia menjembatani PSSI dan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah raga, dalam wadah Komite Ad-hoc. (Baca juga : FIFA Sahkan Komite Ad-hoc Reformasi PSSI)
"Pengesahan Komite Ad Hoc PSSI secara otomatis mementahkan tugas dan fungsi Tim Kecil bentukan Menpora Imam Nahrawi yang disebutkan akan melakukan lobi terkait sanksi FIFA. Nasib sepakbola Indonesia hanya bisa diselamatkan jika pemerintah bergabung dalam Tim Ad hoc PSSI," kata Tahir, Jumat (4/12/2015).
Wacana pembentukan komite tersebut sudah digagas delegasi FIFA dan AFC saat berkunjung ke Indonesia pada awal November lalu. Komite tersebut beranggotakan perwakilan PSSI, independen, wasit, pemain, media, asosiasi dan Pemerintah.
Pembentukan Tim Ad-hoc PSSI sendiri sudah dilakukan tapi hanya pihak pemerintah yang belum mengirimkan perwakilannya.
"Kalau pemerintah tetap menolak bergabung dengan Tim Adhoc-PSSI berarti dalam Kongres Tahunan FIFA itu akan diputuskan sanksi Indonesia berlanjut. Ini berbahaya karena kita hanya bisa lepas dari sanksi saat Kongres Tahunan FIFA 2017," tegasnya.
(sindo)