Weleh... Menpora Gabung Tim Ad Hoc Dengan Syarat

Diposkan oleh Unknown on 10 February 2016

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) mengaku punya persyaratan bila harus bergabung dengan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI bentukan FIFA. Hal itu untuk mengubah strategi dalam menyelesaikan konflik persepakbolaan nasional.

Sekretaris Menpora, Alfitra Salamma mengatakan, pemerintah memang berencana untuk bergabung dan menjadwalkan bertemu dengan Ketua Komite Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar pada Rabu (10/2) siang. Pertemuan itu diakui inisiatif dari Komite Ad Hoc sendiri yang mengirimkan surat permintaan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan mengenai kondisi sepakbola di Indonesia.

“Namun karena padatnya agenda kegiatan presiden, pertemuan tersebut akhirnya berlabuh ke Kempora atas disposisi dari Setneg. Sayangnya Menpora pun tak bisa hadir dalam rencana pertemuan itu dan memerintahkan saya untuk menerima Pak Agum bersama deputi lain di Kempora,” ungkapnya di kantornya, Senayan Jakarta, Selasa (9/2).

Pihaknya juga akan memberikan usulan agar mau bergabung dengan Komite Ad Hoc Reformasi Sepakbola nasional itu. "Ada syaratnya. Kita dengarkan dulu nanti apa yang mau dibicarakan," kata Alfitra.

Kepala Komunikasi Publik Kempora, Gatot Dewa Broto mengatakan ada sejumlah kondisi yang harus dipenuhi komite tersebut jika menghendaki pemerintah bergabung dan mengirimkan delegasinya. Pihaknya mengharapkan perombakan keanggotaan dalam Komite Ad Hoc.

"Itu saja permintaannya. Simple saja kok. Boleh ada unsur PSSI, media, APPI, pemerintah, tapi jangan kemudian didominasi dengan PSSI. Kami juga mempermasalahkan akuntabilitas dari Komite Reformasi. Apabila segala keberatan Kempora dapat diterima dengan baik oleh Komite Ad Hoc itu, Kempora mungkin mempertimbangkan untuk bergabung,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini, Komite Ad-Hoc didominasi keanggotaannya oleh orang-orang yang dekat dengan kepengurusan PSSI. Karena itulah, pemerintah selama ini menolak dominasi PSSI dalam komite itu.