Pecat Alfred Riedl, Keputusan Blunder PSSI

LIGA INDONESIA,- Keputusan PSSI mendepak Alfred Riedl sebagai arsitek tim nasional (timnas) Indonesia disayangkan. Mepetnya waktu persiapan skuad Merah Putih menuju laga Pra - Piala Dunia (PPD) 2014 jadi salah satu alasan.

Mantan arsitek timnas yang digantikan Riedl, Benny Dolo, salah satu orang yang menilai keputusan ini tak tepat. ”Ini menjadi keputusan yang kurang tepat menurut saya. Seharusnya, biarkan saja Riedl bertugas sampai PPD selesai,” kata Bendol, sapaan Benny Dollo.

Menurut Bendol, Wim Rijsbergen yang jadi suksesor Riedl memang sosok pelatih yang memiliki pengalaman dan kemampuan bagus. Namun masa persiapan timnas yang mepet membuat seorang pelatih akan kesulitan membangun sebuah tim yang solid.

”Wim pelatih bagus. Tapi, saya rasa sosoknya belum begitu mengenal persepakbolaan Indonesia. Saya sanksi dia bisa meramu timnas dalam waktu yang sempit seperti sekarang,” cetus pria yang juga sempat melatih Persija Jakarta ini.

Asisten Riedl, Widodo C Putra, juga sepakat dengan pendapat Bendol. Menurut pria kelahiran Cilacap ini, keputusan pemecatan Riedl jelas mengganggu persiapan timnas. Widodo punya alasan kalau membangun tim yang solid butuh waktu memadai.

”Membangun tim tidak bisa cepat. Sebab pelatih yang lama sudah menemukan kerangka atau karakter tim sebelumnya seperti apa. Itu yang sulit didapat pelatih baru,” cetus Widodo.

”Selain itu, pemain pun akan kembali mengulang masa-masa adaptasinya dengan pelatih yang baru. Untuk masa-masa adaptasi itu butuh waktu lama,” tutur mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.

Salah satu striker muda timnas Yongki Aribowo juga kaget dengan keputusan PSSI mendepak Riedl. Meski dia tak tahu harus berkomentar apa pun soal pemecatan ini, Yongki mengaku punya memori bagus bersama arsitek berpaspor Austria itu.

”Riedl adalah pelatih yang bagus. Dia adalah pelatih yang disiplin dan dekat dengan pemain. Saya rasa dia adalah sosok pelatih yang sangat disukai pemain mana pun,” kata penyerang yang juga punggawa timnas U-23 itu.

Sementara dari manajemen timnas, manajer baru Ferry Kodrat mengumumkan penundaan latihan perdana skuad Merah Putih. Setelah berkoordinasi dengan Asisten Pelatih Rahmad ’RD’ Darmawan dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Bob Hippy, latihan timnas akan dimulai hari Jumat esok. Menurut Ferry, manajemen timnas dan RD melakukan diskusi dulu dengan pemain. Semua terkait pergantian pelatih dari Riedl ke Wim.

”Hal ini harus kami lakukan untuk menyamakan visi dan membangkitkan motivasi pemain sebelum berangkat ke Turkmenistan,” tandasnya.

Sementara mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Nugraha Besoes menyayangkan keputusan pendepakan Riedl. Pria yang cukup lama jadi sekjen itu mengatakan, Riedl bisa saja mengadukan masalah ini kepada FIFA.

”Kalau kontrak Riedl sampai diputus sepihak, konsekuensinya Riedl berhak mengadu kepada FIFA. Karena dalam kontrak telah diatur jika terjadi perselisihan, Riedl berhak mengadu kepada FIFA,” tutur Nugraha.

Menanggapi adanya komentar Nugraha soal kontrak Riedl, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin belum mau membicarakan hal itu lebih jauh. Masalah itu, menurut Djohar sudah masuk ke ranah hukum dan harus ada proses lebih lanjut.

”Kami tidak ingin menjawab soal itu terlebih dahulu. Karena ini sudah masuk dalam ranah hukum. Saat ini yang kami pikirkan adalah berjuang demi kepentingan bangsa yang lebih besar,” pungkas Djohar.

Sementara untuk posisi Sekjen PSSI yang baru, Djohar memilih Tri Goestoro. Mantan bos Mastrans Bandung Raya (MBR) ini akan didampingi dua wakil, yaitu Hadyandra dan Tondo Widodo. Untuk posisi bendahara dan wakilnya akan diisi Zulkifli Nurdin Tanjung serta Husni Hasibuan. (sindo)

Pecat Alfred Riedl, Keputusan Blunder PSSI

Client