Managemen Berharap Tim SriwijayaFC Berangkat Ke Bandung

Diposkan oleh Unknown on 16 May 2010

ISL,- Presiden klub Sriwijaya FC Palembang H Dodi Reza Alex memastikan tim yang dimanajerinya tetap berlaga melawan Persib Bandung pada putaran kedua Indonesia SuperLeague 2009/10, di Stadion Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Senin (17/5).

Putra sulung Gubernur Sumatera Selatan itu berani memastikan hal ini, kendati para pemain Laskar Wong Kito telah membatalkan jadwal keberangkatan ke Bandung yang seharusnya bertolak dari Palembang, Sabtu pagi, pada pukul 07.45 WIB. Hal ini terjadi, sebagai buntut penahanan empat pemain Sriwijaya FC, Charis Yulianto, Isnan Ali, Christian Warobay, Ambrizal, oleh Mapoltabes Palembang, sejak Jumat malam (14/5).


Keempat pemain pilar Sriwijaya FC itu ditahan setelah ditetapkan penyidik memenuhi bukti-bukti telah melakukan pengeroyokan kepada anggota kelompok suporter Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), (8/5), yang mengakibatkan satu korban luka berat dan dua korban luka ringan.

Hingga berita ini diturunkan, keempat pemain itu masih ditahan. Padahal, manajemen berharap keempat pemain itu bisa dibebaskan pada siang harinya, agar tim dapat berangkat ke Bandung pada sore ini.

"Tim tidak mau berangkat ke Bandung sebagai bentuk solidaritas atas rekannya yang ditahan. Saya anggap ini wajar-wajar saja, tapi manajemen tim menjamin tim tetap bertanding melawan Persib Bandung," kata Dodi, Sabtu sore.

Artinya, skuad Sriwijaya FC minimal bertolak ke Bandung pada hari Minggu.
Meskipun, ini sudah keluar dari rencana semula yang seharusnya sudah berada di Bandung pada H-2, tapi Dodi berharap pemain Sriwijaya FC dapat mengedepankan profesionalisme.

"Kemarin, tim tidak latihan sebagai bentuk solidaritas terhadap rekannya. Saya dapat memahami hal itu, walaupun secara profesional itu tidak boleh. Saya berharap itu tidak berlanjut pada laga melawan Persib Bandung nanti. Kita tidak akan mengorbankan tim ini," ucap Dodi.

Sementara pengacara keempat pemain Sriwijaya FC Heri Mukti mengatakan, proses mediasi sedang dilakukan dengan korban. Perdamaian telah dilakukan dengan korban dan keluarganya, namun dia tak membantah ada satu korban yang enggan kompromi.

"Kami sudah mengajukan permohonan untuk tidak dilakukan penahanan, bukan penangguhan penahanan karena keempat pemain Sriwijaya FC ini memang belum ditetapkan sebagai tahanan. Tapi, untuk dikabulkan keinginan ini oleh penyidik, syaratnya harus berdamai dengan seluruh korban. Inilah yang sedang kami usahakan," ujar Heri.

Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan tetap kukuh pada pernyataan awalnya, untuk tidak berangkat ke Bandung tanpa keempat pemainnya yang sedang ditahan oleh aparat keamanan.

Pernyataan Rahmad ini cukup mengejutkan karena, tim yang dibesutnya dijadwalkan berhadapan dengan Persib Bandung. Artinya, pelatih yang telah memberikan tiga gelar ke Sriwijaya FC sejak membesut tiga tahun lalu ini, telah mengesampingkan kepentingan tim untuk menyelesaikan laga sisa SuperLeague.

Tak hanya itu, ancaman pengurangan poin dan sanksi tegas dari PT Liga Indonesia (Liga), selaku pengelola kompetisi non amatir di tanah air, sudah pasti berada di depan mata.

"Saya pribadi tetap akan menunggu empat pemain itu. Jika tim mau tetap ke Bandung tanpa empat pemain itu, artinya saya tidak ikut," sungut Rahmad sembari menambahkan, dirinya tak ragu berpegang teguh pada keinginannya ini, meski manajemen tim PT Sriwijaya Optimis Mandiri berharap skuad timnya tetap bertindak profesional.

"Sejak semula anak-anak sudah sepakat tidak akan berangkat ke Bandung jika empat rekannya masih ditahan. Jadi, kita berdoa saja, agar masalah segera selesai agar bisa berangkat"

"Saya tidak mau berandai-andai seperti apa, dan menyalahkan manajemen atau anak-anak. Tapi, saya pribadi tetap menunggu anak-anak, berangkatlah tim saja," katanya lagi.

Kapten Sriwijaya FC Keith Kayamba Gumbs, tak membantah permasalahan yang dihadapi timnya cukup berat dan sangat menggangu secara psikologis.

"Ini sesuatu yang berat bagi saya karena saya dikontrak oleh Sriwijaya FC. Sudah sepatutnya sebagai pemain mengikuti pelatih karena dia adalah pemimpin dalam tim. Jika pelatih bilang main, ya saya main. Tapi, pelatih tidak seharusnya pengaruhi pemain untuk tidak main," tandas striker asal St Kitt & Nevis ini.
(sumber:goal.com)