Wakil klub ISL yang hadir, antara lain, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Arema Indonesia, Persema Malang, PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, dan Persisam Samarinda. Sedangkan klub-klub Divisi Utama yang mengirimkan wakilnya adalah Persebaya Surabaya, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, dan Mitra Kukar.
Menurut rencana, LPI mulai digelar pada Oktober mendatang. Persiapan pun dimatangkan. Seperti pembuatan manual liga, penyusunan jadwal kompetisi, dan pembentukan struktur manajemen liga. LPI akan diselenggarakan PT LPI yang seratus persen sahamnya dimiliki klub-klub peserta.
Menurut Aria Abhiseka, salah seorang anggota tim perumus LPI, kompetisi tersebut tidak bertentangan dengan statuta PSSI maupun FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). "Klub yang mengikuti LPI tetap menjadi anggota PSSI. Format LPI tidak akan banyak berbeda dari liga super yang saat ini ada. Karena masih dalam tahap transisi, tidak akan ada perubahan drastis," ujar Aria.
Perbedaan yang paling mencolok, peserta LPI mendapatkan dana Rp 20 miliar. Hal itu berbeda dari realita bahwa mayoritas peserta ISL masih mengandalkan dana APBD.
"Injeksi dana dari konsorsium itu dimaksudkan untuk memberdayakan klub agar bisa meraih untung. Kalau sudah bisa untung, mereka tidak perlu lagi mendapatkan suntikan modal. Itu salah satu pendidikan untuk klub agar jadi profesional," beber Aria.
Menurut kajian tim perumus LPI, klub akan meraih profit dalam empat sampai lima tahun ke depan. Asal, mereka mampu menjalankan bisnis dengan benar.
LPI akan digelar dengan 18-20 tim peserta. Sampai saat ini PT LPI mengklaim, sudah ada 21 klub yang setuju untuk bergabung. "Untuk kepastian nama-nama klubnya akan kami umumkan secara resmi dalam waktu dekat," ungkap Aria.
Beberapa wakil klub menyatakan senang dengan adanya wacana kompetisi baru di Indonesia. "Ini terobosan positif yang luar biasa. Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak ikut. Kita harus segera mengakhiri ketergantungan kepada APBD dan menjadi klub profesional," kata General Manager PSIS Semarang Novel Al Bakrie.
Noor Karompot, marketing communication PSM Makassar, menyatakan bahwa kompetisi yang ditawarkan PT LPI lebih menjanjikan. "Ini arah perbaikan yang baik. Selama ini, mana ada klub yang untung," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar menyatakan bahwa sistem yang ditawarkan LPI bisa menghemat uang pemerintah hingga ratusan miliar. "Sudah semestinya pemerintah mendukung liga ini dan dengan tegas melarang pengucuran APBD untuk klub sepak bola," cetusnya.
(ali/c13/ca/jpnn)
Baca Juga :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INDONESIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA PERANCIS 2010 - 2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA BELANDA 2010 - 2011
PELUANG USAHA :