Indonesia vs Turkmenistan : Ansipasi Kelebihan Fisik

LIGA INDONESIA,- Sejumlah catatan yang dianggap kelebihan Turkmenistan jadi perhatian tim nasional (timnas) Indonesia. Salah satunya adalah postur tinggi para juru gedor pasukan The Green Man, julukan Turkmenistan. Antisipasi keunggulan tuan rumah diungkapkan Asisten Pelatih Timnas Rahmad ’RD’ Darmawan sebelum meninggalkan Tanah Air, kemarin malam.

Menurut RD, pada dua latihan terakhir skuad Merah Putih sebelum meninggalkan Indonesia, antisipasi kelebihan postur badan para pemain Turkmenistan jadi menu persiapan. Meski RD belum menjamin apakah Turkmenistan akan memaksimalkan kelebihan mereka dengan bermain bola atas atau sebaliknya, hal itu jadi perhatian timnas.

”Kami antisipasi kelebihan postur badan mereka. Kami tahu semua itu akan jadi keunggulan mereka saat berhadapan dengan kami,” tutur RD.

Lantas, strategi seperti apa yang disiapkan RD bersama Headcoach Wim Rijsbergen sebagai antisipasi ? Pemain timnas harus siap menyongsong bola rebound jika serangan lawan mentah di sisi tengah. Artinya bola harus segera dijauhkan dari dekat kotak terlarang timnas.

”Pemain harus disiplin dalam menempatkan second player ketika terjadi bola rebound. Karena saat situasi itu mereka lebih dominan dengan long passing dengan memanfaatkan penyerangnya yang memiliki postur tinggi,” tutur pelatih yang masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta hingga pertengahan Agustus 2011 tersebut.

RD juga menuturkan, punggawa timnas wajib meminimalisasi bermain-main di daerah pertahanan. Sebab hal itu rawan dimanfaatkan para pemain lawan. Apalagi, persiapan timnas yang mepet membuat stamina Firman Utina dkk meragukan.

Jika para pemain Indonesia sering bermain-main di daerah pertahanan sendiri, peluang kecolongan oleh akselerasi lawan sangat besar. Terlebih pada kondisi yang krusial saat jelang jeda hingga menit-menit akhir babak kedua.

”Selain itu,kami berharap pemain bisa menerapkan kerja sama tim dengan passing yang bagus dan lebih dominan lagi mereka tidak banyak bermain di daerah pertahanan. Karena itu, yang harus kami lakukan adalah memperkuat permainan di zona lawan,” tutur RD, pelatih yang sempat sukses saat menukangi Sriwijaya FC (SFC) dan Persipura Jayapura.

Jika RD lebih lepas dalam memaparkan strategi yang akan diterapkan anak asuhnya, Wim terlihat lebih pada masalah motivasi. Asisten Pelatih Leo Beenhakker saat melatih Trinidad & Tobago pada Piala Dunia 2006 ini memang memiliki tugas berbeda untuk saat ini.

Wim yang lebih banyak memaksimalkan RD sebagai peracik strategi memiliki harapan anak asuhnya tampil kompak. Pria asal Belanda ini ingin Firman dkk berjuang dengan motivasi tinggi. Asa ini jadi tugasnya sebagai motivator. Pelatih yang sebelumnya membesut PSM Makassar itu menyadari persiapan menghadapi Pra-Piala Dunia (PPD) 2014 sangat minim. Sejumlah masalah pun mengancam penampilan timnas dan itu yang coba dicarikan solusinya.

”Untuk strategi, kami tidak akan memaparkan hal itu lebih detail lagi. Yang penting sekarang adalah pola kerja sama dan menjaga kekompakan antar pemain dalam sebuah tim,” tutur Wim, terkait persiapan timnas jelang keberangkatan ke Asghabat, Ibu Kota Turkmenistan.

Soal kemungkinan timnas akan bermain cenderung bertahan, Wim menolak hal itu. Menurut dia, strategi sepak bola negatif justru akan menyulitkan pemainnya. Pria berusia 59 tahun ini juga ingin Firman dkk bermain normal tanpa beban.

”Yang pasti, kami tak ingin bertahan karena strategi itu justru akan menyulitkan para pemain. Untuk semuanya, mari kita lihat saja nanti pada saat pertandingan berlangsung,” tandas pemilik nama langkap Wilhelmus Gerardus Rijsbergen ini. (sindo)

Indonesia vs Turkmenistan : Ansipasi Kelebihan Fisik

Client