PSSI Mulai Tidak Solid

Diposkan oleh Unknown on 21 August 2011

LIGA INDONESIA,-  Kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin mulai tak solid. Padahal belum genap dua bulan mereka terpilih. Riak-riak perpecahan kini mulai mengemuka. Itu berawal dari ketidakpuasan anggota Exco terhadap gaya Djohar Arifin dalam menakhodai PSSI yang cenderung mengesampingkan peran Exco yang sebetulnya menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di PSSI.

Satu anggota Exco yang kini mulai lantang "menentang" gaya kepemimpinan Djohar adalah La Nyalla Mattalitti. Ketum Pengprov PSSI Jatim ini mengatakan salah satu yang membuatnya tidak habis pikir adalah keputusan penghapusan sanksi keanggotaan Persema Malang dan Persibo Bojonegoro. Padahal hal itu seharusnya diputuskan oleh kongres tahunan PSSI.

"Saat sidang Exco tanggal 15 kemarin Pak Djohar sudah diingatkan oleh kami dan Sekjen PSSI Tri bahwa pencabutan sanksi Persema dan Persibo harus lewat kongres. Tapi Ketum sepertinya tidak menghiraukan itu," cetus La Nyalla ketika dihubungi kemarin. Setelah kejadian pencabutan sanksi Persema dan Persibo itu, keputusan lain yang menurut Nyalla susah dinalar dan hanya dilakukan sepihak oleh Ketum adalah mengangkat Bernhard Limbong sebagai penanggung jawab timnas.

Diangkatnya Limbong memang penuh tanda tanya. Sebab di timnas sudah ada koordinator yang dijabat Bob Hippy, general manager (Arya Abhiseka), dan manajer (Ferry Kodrat). "Sebagai anggota exco saya tidak pernah diajak diskusi oleh Djohar untuk membuat keputusan-keputusan itu. Padahal seharusnya keputusan penting seperti itu dikeluarkan setelah rapat exco," lanjutnya.

Sebagai Exco Nyalla juga mempertanyakan keputusan PSSI yang memperbolehkan klub-klub Liga Primer Indonesia ikut serta dalam proses asistensi klub peserta kompetisi profesional musim depan. Menurut Ketua Kadin Jatim itu, selama memimpin PSSI selama enam pekan terakhir, Djohar baru dua kali melakukan rapat dengan anggota jajaran exco. Itu pun dengan agenda yang tidak jelas dan tidak membahas hal-hal yang signifikan seperti membentuk susunan kepengurusan.

Nyalla menyanyangkan hingga saat ini, jabatan-jabatan krusial seperti ketua Badan Liga Indonesia, Liga Amatir, maupun nasib Badan Tim Nasional belum jelas. Tapi dia membocorkan bahwa sebenarnya Djohar Arifin sudah memiliki bayangan komposisi pengurus PSSI. Antara lain nama eks CEO LPI Wijayanto yang bakal diplot sebagai direktur kompetisi yang baru dan Saleh Mukadar sebagai Ketua BLAI menggantikan Iwan Budianto. "Saya mendapat informasi Wijayanto akan menjadi direktur kompetisi. Bukan Joko Driyono seperti yang diberitakan.

Kalau itu benar, saya akan protes. Sebab Wijayanto tidak memiliki kapasitas untuk itu," paparnya. Nyalla memaparkan jika sejauh ini, keputusan mengenai pengurus yang pernah diambil oleh Djohar setelah diputuskan bersama dengan jajaran Exco hanya pengangkatan Tri Goestoro sebagai Sekjen.

Sementara penunjukkan Tondo Widodo dan Hadiyandra sebagai wasekjen tidak demikian sehingga menimbulkan persepsi di kalangan Exco bahwa Djohar hanya bagi-bagi kekuasaan kepada pihak-pihak yang selama ini masuk tim suksesnya. Dengan terus terang La Nyalla mensinyalir bisa jadi ada pihak tertentu yang mendikte setiap langkah Djohar Arifin dalam memimpin PSSI. "Kami akan melawan jika PSSI terus dibawa ke arah yang lebih buruk," tegas La Nyalla.(ali/ko/jpnn)