CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menerangkan ada sekitar empat klub IPL, di antaranya Persijap Jepara, Semen Padang, Persiba Bantul dan Persiraja Banda Aceh yang berkeinginan bisa bergabung dengan ISL. Namun, Joko menegaskan hal itu akan memberikan beberapa dampak.
Adapun, beberapa dampak yang dimaksud pria yang juga menjabat sebagai anggota tim Joint Committee (JC) perwakilan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) itu adalah masalah di statuta PSSI dan juga regulasi.
Dalam statuta, total klub ISL harus 18 klub. Sementara dalam regulasi, keempat klub tersebut tidak tercatat di kompetisi musim lalu. Jika peraturan dikedepankan, klub-klub ini harus memulai kompetisi musim mendatang dari Divisi Utama.
“Mau bermain di ISL atau Divisi Utama, itu adalah kebijakan PT Liga. Namun, semuanya tergantung statuta. Kami juga tidak ingin sembunyi-sembunyi dalam memproses ini karena kami tidak ingin adanya masalah baru,” ungkap Joko.
Sementara itu, Persijap yang tengah berusaha keras untuk kembali berlaga di kompetisi ISL menegaskan keengganannya jika hanya berlaga di Divisi Utama. Sampai saat ini, Persijap masih menunggu rencana PT Liga untuk menggelar kongres yang akan digelar pada Minggu (23/9).
“Kalau bermain di Divisi Utama, sepertinya tidak mungkin. Kami tentu ingin bermain di kasta tertinggi,” papar General Manajer Persijap, Chaerul Mushonnif.
(sindo)