PI LPIS Bayar Hadiah Juara Dengan Cara Mencicil

Diposkan oleh Unknown on 12 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Manajemen Semen Padang (SP) mengaku, jika PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), kembali menyicil utang-utangnya kepada Kabau Sirah, julukan SP. Walau begitu, manajemen SP tetap berharap proses pelunasan bisa cepat diselesaikan.

Seperti yang disampaikan manajemen SP sebelumnya, PT LPIS mempunyai sangkutan senilai Rp. 4,3 miliar kepada klub yang berhasil menjadi jawara Indonesia Premier League (IPL) musim kompetisi 2011/2012 tersebut. Dengan adanya cicilan tersebut, berarti hal ini sudah kali kedua proses pelunasan yang dilakukan pihak PT LPIS.

Sebelumnya, operator IPL tersebut telah melakukan hal serupa. PT LPIS pertama kali melakukan proses cicilan kepada SP dengan membayar sebesar Rp 600 juta sekitar bulan Agustus yang lalu. Dan dengan adanya tambahan uang pelunasan sebesar Rp 1 miliar, sejauh ini PT LPIS masing melakukan penunggakan pembayaran kepada Kabau Sirah sekira Rp 2,7 miliar.

"LPIS kembali melakukan proses pencicilan utang. Saat ini sudah masuk di rekening kami tambahan pencicilan pembayaran sebesar Rp. 1 miliar sekitar Minggu lalu," ungkap ketua umum (ketum) SP, Erizal Anwar, saat dihubungi wartawan, Selasa (11/9).

Pelunasan cukup besar memang harus dibayarkan pihak PT LPIS kepada SP. Adapun bebarap sangkutan yang dilakukan PT LPIS kepada SP di antaranya ada pelunasan hadiah juara IPL musim kompetisi 2011/2012. Pelunasan status SP sebagai runner-up Piala Indonesia 2011/2012, dan sumber tunggakan lainnya dihitung dari perjalanan SP disetiap babak PI. Selain itu, ada hal-hal lain di luar dua sangkutan di atas aku Erizal.

Manajemen Kabau Sirah pun, sempat melayang batas penyelesaian pembayaran utang tersebut beberapa waktu lalu. Lewat Erizal, manajemen SP meminta PT LPIS untuk menyelesaiakan semua masalah yang ada paling lambat akhir September. Jika hal itu tidak diselesaikan, manajemen SP mengancam akan mendatangi kantor PSSI, untuk meminta penjelasan soal tertundanya pembayaran demi pembayaran kepada SP.

"Kami terus berharap agar utang-utang ini bisa sesegera mungkin bisa terlunasi. Mudah-mudahan komitmen untuk segera membayarkan semua utang-utang PT LPIS kepada SP, bisa dengan secepatnya bisa diselesaikan," jelas Erizal.

Walau dalam kondisi kurang bagus dari segi finansial karena adanya tunggakan pembayaran dari pihak PT LPIS, geliat SP dibursa transfer terlihat cukup kencang. SP memang sudah menarik beberapa pemain baru dengan lebel tim nasional (timnas) dalam beberapa waktu terakhir. Persiapan itu disampaikan, untuk persiapan keikutsertaan SP diajang Liga Champions Asia (LCA).

Tidak tanggung-tanggung, untuk berusaha di bursa transfer, manajemen Kabau Sirah menyiapkan dana sebesar Rp 13 miliar, dari total Rp 23 miliar anggaran yang dipersiapkan untuk mengarungi kompetisi musim mendatang. Perjalanan SP diperkirakan memang akan lebih padat dari musim sebelumnya, jika benar-benar mendapat jatah berlaga di kompetisi tertinggi antar klub-klub Asia tersebut.

"Kami ingin membangun tim yang kuat. Karena itu kami melakukan persiapan yang jauh lebih panjang meskipun kompetisi masih belum jelas kapan digelar kembali. Yang pasti, kami ingin kompetisi musim depan lebih baik dan kompetitif," terang Erizal.

Sementara itu, PT LPIS yang coba dikonfirmasi soal adanya tambahan cicilan soal sangkutan kepada SP, belum bisa dikonfirmasi. CEO PT LPSI, Widjajanto, berulang-ulang tidak bisa dihubungi melalui telepon seluler. Sebenarnya, niat baik PT LPIS sudah terlihat, walau hal itu belum sepenuhnya bisa menjamin kinerja PT LPIS bisa dibilang baik. (sindo)