Tingkat Kesalahan Timnas Makin Berkurang

Diposkan oleh Unknown on 29 March 2014

SEUSAI program Tur Nusantara pelatih timnas Indonesia U19, Indra Sjafri membeberkan hasil evaluasi pemain. Indra menyebut VO2Max meningkat dan tingkat kesalahan pemainnya sudah berkurang dari sebelumnya.

Tur Nusantara merupakan bagian dari pemusatan latihan (training center/TC) tahap kedua sebagai persiapan jelang tampil di putaran final ajang Piala Asia U19, yang akan digelar di Myanmar pada Oktober 2014. Timnas U19 melakukan serangkaian laga uji coba dengan berbagai klub di seluruh Tanah Air. Pada TC tahap pertama yang digelar di Batu, Jawa Timur pada Desember tahun 2013 lalu difokuskan untuk meningkatkan kondisi fisik pemain.

“Pada TC Tahap pertama, kami menekankan kepada peningkatan fisik. Sebanyak 33 pemain dites VO2Max dan hasilnya naik 5 digit. VO2Max bukan satu-satunya ukuran. Asam Laktat juga pengaruh kondisi fisik,” kata pelatih timnas Indonesia U19, Indra Sjafri dalam jumpa persnya di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (28/3).

Indra mengatakan bahwa VO2Max tertinggi per Jumat kemarin ada pada Evan Dimas yaitu di angka 62,37. Sedangkan yang terendah dua pemain yang kami rekrut dari Yogyakarta, yaitu Martinus dan M. Zamzami. Selain dua itu, penjaga gawang di atas 55. Rata-rata keseluruhan 58.

Di samping itu, Indra mengatakan tingkat kesalahan pemainnya sudah berkurang dari sebelumnya, yakni saat di kualifikasi Piala Asia U19. “Dan saat ini tingkat kesalahan dalam setiap pertandingan adalah 20 persen. Tapi dalam penguasaan bola kita di atas rata-rata 600 sentuhan di setiap pertandingan,” katanya.

Meski terjadi peningkatan dalam penguasaan bola dan memiliki banyak peluang, skuad Garuda Muda memiliki kekurangan dalam hal menciptakan gol. “Dari 13 pertandingan, peluang tercipta 270 kali. Tapi, yang jadi gol hanya 20 dan 1 ketika di laga melawan Persiba yang batal. Ini yang jadi pekerjaan rumah kami. Peluang banyak, tapi gol tercipta hanya 20. Kalau dibagi, dalam setiap laga 1,17 gol. Sangat sedikit,” ujarnya.

Indra menyebut Fahmi Al Ayubbi (Pra-PON Jatim) dan Muhammad Rio Saputra (Persijap U21) dicoret dari timnas. Mantan pelatih PSP Padang itu hanya mengatakan Fahmi dicoret karena alasan teknis sedangkan Rio dicoret karena alasan kesehatan.

Untuk, Martinus (Pra-PON DIY) dan Muhammad Hamdan Zamzami (PSS Sleman), meski masih berlanjut, tapi Indra tidak dibawa ke Timur Tengah untuk Umroh dan ujicoba. “Secara skill, kami memberikan kesempatan. Tapi, tidak kami bawa karena standar fisik mereka di bawah 29 pemain. Dari 11 item, VO2Max hampir di bawah, hanya 52. Itu di bawah kiper,” katanya. Badan Timnas Nasional (BTN) masih memberikan kesempatan kepada Martinus dan Zamzami sampai 20 hari ke depan.