Itu terjadi karena tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini dianggap sebagai salah satu klub yang tidak sah saat bertanding di IPL. Saat peralihan rezim ke tangan Johar Arifin Husin, Persibo bersama Persebaya Surabaya menjadi kontroversi karena dilibatkan dalam kompetisi kasta tertinggi negeri ini.
Persibo dianggap masih dalam sanksi dikeluarkan dari PSSI saat Kongres PSSI di Bali dua tahun lalu. Hingga kini, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) belum mengakui Persibo sebagai klub yang layak berlaga di PSSI karena statusnya yang dianggap belum diputihkan atau dicabut sanksinya.
Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti saat dikonfirmasi mengatakan semua klub boleh bergabung ISL, sejauh statusnya jelas. "Yang tidak sah ya tidak diperbolehkan. Nanti malah menimbulkan masalah," kata La Nyalla melalui pesan singkat, Minggu (16/9/2012).
Menurut dia Persibo statusnya masih belum jelas karena sanksinya tidak pernah dicabut dalam kongres. Persibo sendiri sejauh ini tidak mempunyai pilihan lain kecuali bertahan di kompetisi milik PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Meski berada di IPL sebenarnya sangat berat karena dari sisi finansial kacau balau menyusul seretnya dana dari Konsorsium LPI sebagai pemegang saham sekaligus pengelola klub. Media Officer Persibo Imam Nurcahyo mengakui Laskar Angling Dharma tidak bisa menyeberang ke ISL karena tidak diterima.
"Persibo dan Persebaya memang kabarnya dilarang masuk ISL. Jadi kami memutuskan untuk tetap berada di IPL musim depan" tutur Imam.
(sindo)