ISC 2016 Bergulir Bulan April

Diposkan oleh Unknown on 14 February 2016

Event yang menjadi terobosan setelah Indonesia Super League (ISL) sulit bergulir, Indonesia Super Competition (ISC) 2016 rencananya mulai bergulir April 2016. Hal ini juga tak ditampik CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.

Hanya saja, Jokdri, panggilan pria yang pernah menjabat posisi Sekjen PSSI itu belum mau menyebut tanggal kick-off ISC 2016. Itu termasuk ketika ditanyakan kabar akan digulirkannya ISC di periode 12-16 April 2016.

"Ya, di April rencananya Indonesia Super Competition dimulai," kata Joko Driyono kepada SportSatu, Sabtu (13/2).

Hal ini setelah menjelaskan bahwa pihaknya akan mengadakan pertemuan lagi dengan klub-klub ISL sekaligus peserta Indonesia Super Competition. Pertemuan direncanakan digelar di periode 21-28 Februari, di mana undangan akan disebarkan pada Senin (15/2).

"Senin undangan akan dikirim. Rencananya pertemuan akan dilaksanakan di periode 21-28 Februari dan kami akan melihat mana yang pas. Saya belum mau membicarakan tanggal kick-off karena undangannya pun belum dikirim jelas Joko Driyono.

Sementara itu, pembuatan perusahaan baru sekaligus untuk menjadi operator sebelumnya dilaporkan telah rampung. Perusahaan baru dibuat mengantisipasi ganjalan karena PT Liga Indonesia selama ini dikenal sebagai operator ISL dan Divisi Utama, yang merupakan produk dari PSSI dan akan dimiliki sepenuhnya oleh klub-klub ISL
Baca SelengkapnyaISC 2016 Bergulir Bulan April

Tim Ad-Hoc Akan Bertemu Exco FIFA Bahas Indonesia

Diposkan oleh Unknown on 12 February 2016

Nasib sepak bola Indonesia kembali dipertaruhkan dalam Kongres Tahunan FIFA di Zurich, Swiss, pada 25 Februari mendatang. Status Indonesia yang sedang dalam sanksi organisasi tertinggi sepak bola dunia akan kembali diperjelas dalam kongres tahunan tersebut.

Karena itu, sebelum berlangsungnya Kongres Tahunan FIFA, Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, dijadwalkan bertemu dengan Komite Eksekutif (Exco) FIFA di wilayah Asia, 16 Februari mendatang. Dalam pertemuan tersebut, mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI 1999-2003 itu mengaku akan melaporkan perkembangan situasi terbaru persepakbolaan Indonesia.

Agum akan menjalin pembicaraan dengan beberapa petinggi FIFA di Asia untuk membahas situasi sepak bola Tanah Air yang belum juga kondusif. Seperti di antaranya H.R.H Prince Abdullah, Kohzo Tashima, Mariano Araneta, dan juga akan turut hadir Presiden AFC Sheikh Salman.

''Pada tanggal 16 (Februari) saya akan ke Kuala Lumpur (Malaysia). Saya akan bertemu dengan Exco FIFA yang di Asia. Seperti Price Abdulah, Mariano, Kohzo, dan Salman, sebagai presiden AFC. Saya akan bertemu mereka dan saya akan laporkan perkembangan,”ungkap Agum, selepas menjalani rapat Tim Ad-Hoc di kediamannya di Jakarta, Rabu malam (10/2).

''Mudah-mudahan perkembangannya (sebelum bertemu dengan para petinggi FIFA di Asia) positif. Mudah-mudahan sebelum tanggal 16 ada perubahan yang positif dari pemerintah,” sambung Agum, yang juga sempat ditunjuk FIFA sebagai Ketua Komite Normalisasi (KN) saat konflik sepak bola Indonesia terjadi pada 2011 lalu.

Sementara itu, Ketum PSSI La Nyalla M Mattalitti, dalam rilis yang diterima KORAN SINDO, menyambut baik pertemuan antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan ketua Tim Ad-Hoc Agum Gumelar, Rabu (10/2). Lebih lanjut, La Nyalla menyatakan bahwa hanya ada dua syarat yang harus dilakukan agar sepak bola Indonesia kembali aktif di kancah internasional.

''Dua syarat ini mendesak untuk dipenuhi sebagai pintu masuk menghidupkan kembali sepak bola Indonesia. Yaitu, pemerintah mengutus wakilnya untuk duduk di Tim Ad-Hoc dan Menpora mencabut SK (Surat Keputusan) pembekuan PSSI sebelum Kongres FIFA akhir Februari nanti. Itu pintu masuknya,”papar La Nyalla.

Seperti diketahui bersama, pemerintah atau Kemenpora memang belum bergabung dengan Tim Ad-Hoc yang sudah beberapa kali menggelar pertemuan. Tim Ad-Hoc sendiri berharap, pemerintah bisa ambil bagian dalam pertemuan Tim Ad-Hoc berikutnya pada 15 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaTim Ad-Hoc Akan Bertemu Exco FIFA Bahas Indonesia

Weleh... Menpora Gabung Tim Ad Hoc Dengan Syarat

Diposkan oleh Unknown on 10 February 2016

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) mengaku punya persyaratan bila harus bergabung dengan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI bentukan FIFA. Hal itu untuk mengubah strategi dalam menyelesaikan konflik persepakbolaan nasional.

Sekretaris Menpora, Alfitra Salamma mengatakan, pemerintah memang berencana untuk bergabung dan menjadwalkan bertemu dengan Ketua Komite Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar pada Rabu (10/2) siang. Pertemuan itu diakui inisiatif dari Komite Ad Hoc sendiri yang mengirimkan surat permintaan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan mengenai kondisi sepakbola di Indonesia.

“Namun karena padatnya agenda kegiatan presiden, pertemuan tersebut akhirnya berlabuh ke Kempora atas disposisi dari Setneg. Sayangnya Menpora pun tak bisa hadir dalam rencana pertemuan itu dan memerintahkan saya untuk menerima Pak Agum bersama deputi lain di Kempora,” ungkapnya di kantornya, Senayan Jakarta, Selasa (9/2).

Pihaknya juga akan memberikan usulan agar mau bergabung dengan Komite Ad Hoc Reformasi Sepakbola nasional itu. "Ada syaratnya. Kita dengarkan dulu nanti apa yang mau dibicarakan," kata Alfitra.

Kepala Komunikasi Publik Kempora, Gatot Dewa Broto mengatakan ada sejumlah kondisi yang harus dipenuhi komite tersebut jika menghendaki pemerintah bergabung dan mengirimkan delegasinya. Pihaknya mengharapkan perombakan keanggotaan dalam Komite Ad Hoc.

"Itu saja permintaannya. Simple saja kok. Boleh ada unsur PSSI, media, APPI, pemerintah, tapi jangan kemudian didominasi dengan PSSI. Kami juga mempermasalahkan akuntabilitas dari Komite Reformasi. Apabila segala keberatan Kempora dapat diterima dengan baik oleh Komite Ad Hoc itu, Kempora mungkin mempertimbangkan untuk bergabung,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini, Komite Ad-Hoc didominasi keanggotaannya oleh orang-orang yang dekat dengan kepengurusan PSSI. Karena itulah, pemerintah selama ini menolak dominasi PSSI dalam komite itu.
Baca SelengkapnyaWeleh... Menpora Gabung Tim Ad Hoc Dengan Syarat

Persib Siap Bertarung di Bali Island Cup

Diposkan oleh Unknown on 08 February 2016

Penjaga gawang Persib, M. Natshir tidak gentar menghadapi tim manapun yang akan bertemu dengan Maung Bandung. Natshir menyampaikan kesiapannya untuk menghadapi Bali Island Cup, yang rencananya digelar 18-23 Februari mendatang di Stadion Dipta, Gianyar, Bali.‬

Menurutnya, seperti menghadapi turnamen atau kompetisi pada umumnya, sebagai pemain harus selalu siap tampil maksimal. Kabarnya, sejauh ini selain Persib peserta Bali Island Cup 2016 adalah Arema Cronus, Bali United United, dan PSS Sleman.

"Kita sebagai pemain harus selalu siap menghadapi pertandingan. Siapapun timnya kita harus siap tampil. Ini turnamen, pasti kita bisa bertemu tim manapun," kata pemain yang karib disapa Deden ini, Senin (8/2/2016).

Deden mengatakan, tim-tim yang akan ikut memang punya nama dan bukan tim yang bisa dianggap enteng. Tapi, persiapan yang sudah dilakukan selama ini, diyakini cukup untuk jadi modal Persib mengarungi turnamen yang dirancang guna pemanasan sebelum tampil pada Indonesia Super Copetition (ISC) April mendatang.

Latihan dengan intensitas tinggi menjadi menu keseharian anak asuh Dejan Antonic. Tidak hanya itu, agenda uji coba juga sangat membantu tim mengembalikan atmosfer pertandingan selain menambah kekompakan dan solidaritas tim.

"Ini sedang persiapan. Apa yang diberikan pelatih pada setiap latihan, saya cukup optimis bisa membuat Persib tampil baik pada turnamen nanti. Kita akan berusaha dan bekerja keras," ucapnya.
Baca SelengkapnyaPersib Siap Bertarung di Bali Island Cup

Persebaya 1927 Merapat ke Surabaya United

Diposkan oleh Unknown on 06 February 2016

Enam pemain sudah resmi meninggalkan Surabaya United. Sejumlah pemain baru mulai masuk untuk menggantikan posisi punggawa yang telah angkat koper karena kecilnya gaji yang ditawarkan oleh Surabaya United. Menariknya, para pemain baru yang masuk itu seolah menjadi ajang reuni mantan anggota Persebaya 1927.

Dua pemain, yakni Riko Simanjuntak dan Agung Prasetyo hijrah ke Semen Padang karena mendapat bayaran lebih besar dibanding yang ditawarkan Surabaya United. Menyusul kemudian dengan alasan yang sama yakni Hery Prasetyo, Asep Berlian, Firly Apriansyah dan Slamet Nur Cahyono yang hengkang. Keempat pemain ini memutuskan gabung Madura United FC.

Kini, Dedi Iman memiliki kans untuk bergabung dengan Surabaya United. Kiper berusia 30 tahun ini hadir untuk mengisi pos di bawah gawang Surabaya United yang tinggal menyisakan satu nama saja, yakni Thomas Rian Bayu. "Dedi sudah ikut berlatih pada pagi tadi. Statusnya masih pemain seleksi," tutur pelatih Surabaya United Ibnu Grahan, Jumat (5/2).

Jika lolos seleksi dan akhirnya direkrut, Dedi akan reuni dengan rekan sesama pemain, pelatih, hingga bosnya di Persebaya 1927 dulu. Sebelumnya, tim yang bermarkas di Jemursari ini sudah terlebih dahulu mengikat eks Persebaya 1927, seperti Otavio Dutra, Dany Saputra, Nurmufid Fastabiqul Khoirot dan Feri Ariawan.

Nuansa Persebaya 1927 juga tercium di sektor tim pelatih. Hal ini karena Ibnu Grahan dan Mahrus Afif adalah mantan arsitek dan pelatih kiper klub yang bermarkas di Karanggayam itu. Selain itu, Surabaya United juga dimiliki Gede Widiade, eks CEO Persebaya 1927.
Baca SelengkapnyaPersebaya 1927 Merapat ke Surabaya United

Akhirnya Menpora undang Tim Ad Hoc PSSI

Diposkan oleh Unknown

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pihaknya akan menerima Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Agum Gumelar di kantornya minggu depan.

Pertemuan ini, kata Imam sesuai dengan arahan Sekretariat Negara.

"Kami akan agendakan untuk menerima kunjungan dari Pak Agum Gumelar minggu depan. Kami akan cari waktu yang tepat sesuai jadwal beliau," ujar Imam Nahrawi kepada wartawan Jumat (5/2/2016).

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya menerima surat dari Sekretariat Negara (Setneg) untuk menindaklanjuti keinginan Ketua Komite Ad Hoc bertemu dengan pemerintah.

Hal ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Ketua Komite Ad Hoc Agum Gumelar kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Kami sudah agendakan mengundang Pak Agum tanggal 10 Februari untuk bertemu dengan pak menteri," ujar Gatot.

"Ini sebenarnya bukan karena adanya intervensi dari Setneg, tapi memang sejak lama kami sudah kepingin bertemu hanya tinggal waktunya saja," ujar Gatot.

Gatot menjelaskan secara informal komunikasi dirinya dengan Agum Gumelar masih terjalin baik.

Apalagi, kata Gatot, dirinya pernah bekerjasama dengan Agum Gumelar saat di Kementerian Komunikasi Informasi dan Perhubungan.

"Saya ini anak kesayangannya beliau (Agum). Jadi komunikasi sampai sekarang masih harmonis," ujarnya.

"Tapi saya tidak mungkin mendahului pimpinan untuk menerima beliau secara formal. Tentu saya harus menunggu petunjuk pak menteri," ujarnya.(*)
Baca SelengkapnyaAkhirnya Menpora undang Tim Ad Hoc PSSI

Agum Desak Kemenpora Segera Gabung Tim FIFA

Diposkan oleh Unknown on 05 February 2016

Ketua Komite Ad-Hoc bentukan FIFA, Agum Gumelar mendesak pemerintah - dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, segera bergabung komite yang dipimpinnya sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa FIFA, 26 Februari mendatang.

"Kami tidak ingin status sanksi FIFA terhadap Indonesia terus bertahan lebih lama karena kita menyadari bahawa status sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia bisa berdampak terhadap posisi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018," tegasnya dalam pembacaan pernyataan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Menurut Agum, jika dalam waktu sekitar dua pekan ini pemerintah yang diwakili Kemenpora tidak bergabung dengan Komite Ad-Hoc, maka dampaknya lebih buruk karena masalah sanksi Indonesia akan dibahas dalam KLB FIFA.

Seandainya sanksi untuk Indonesia dijatuhkan pada KLB nanti, masa kelam persepakbolaan nasional akan semakin panjang karena sanksi yang telah ditetapkan dalam kongres baru bisa dicabut dalam kongres berikutnya.

"Jika itu terjadi saya tidak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi pasa masa depak sepak bola Indonesia. Kita pasti akan dikucilkan oleh dunia internasional," imbuhnya.

Kondisi ini dinilai merugikan karena dampaknya akan lebih luas atau tidak hanya di kalangan pemain dan klub. Selain itu, karir pemain Indonesia yang merumput di luar negeri juga dipastikan akan terhenti jika sanksi FIFA ditetapkan dalam kongres. (*)
Baca SelengkapnyaAgum Desak Kemenpora Segera Gabung Tim FIFA

BOPI Bakal Dibubarkan Pemerintah

Diposkan oleh Unknown on 01 February 2016

Akhirnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) pembuat kisruh sepak bola Indonesia akan dibubarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

BOPI termasuk salah satu dari 14 Lembaga Non Struktural (LNS) yang bakal dibubarkan Menpan RB. Hal tersebut tertuang sesuai surat edaran bernomor R/60/M.PAN-RB/09/2015 tertanggal 15 September 2015 yang ditujukkan kepada Presiden RI Joko Widodo. Tugas dan fungsi BOPI dinilai tumpang tindih. Adanya kebijakan itu diakui Kepala Komunikasi dan Informasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.

Bahkan, menurut Gatot, Kemenpora bakal menggelar rapat dengan Kemenko Polhukam, untuk membahas masalah ini, Jumat (29/1). Karena menurut Gatot, ada 14 lembaga nonstruktural (LNS), yang sebenarnya masuk dalam daftar rekomendasi Menpan RB untuk dibubarkan. Dua di antaranya berada di bawah naungan Kemenpora. Selain BOPI, lembaga yang berada di bawah naungan Kemenpora untuk direkomendasikan bubar adalah Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK).

Gatot menjelaskan, yang menjadi alasan Menpan RB membubarkan BOPI adalah adanya tumpang tindih kewenangan dan juga pemborosan anggaran. "Memang benar Menpan RB ingin membubarkan kedua lembaga itu. Makanya, besok kita akan menjelaskan justifikasi dua lembaga ini masih diperlukan," kata Gatot.

"Tapi kalau dari Presiden dibubarkan, ya kita bubarkan," kata Gatot.
Baca SelengkapnyaBOPI Bakal Dibubarkan Pemerintah