Manajemen Timnas Masih Punya Utang

Diposkan oleh Unknown on 13 March 2013

Masalah menunggak pembayaran utang sepertinya masih menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan di tubuh PSSI. Menjelang digulirnya laga lanjutan babak penyisihan grup C ajang Pra Piala Asia (PPA) 2015 melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 23 Maret mendatang, PSSI masih menyisakan utang sebesar Rp 137 juta kepada pengelola SUGBK.

"Total utang semuanya sebesar Rp 137 juta, tidak ada yang berubah. Utang itu merupakan utang dari manajemen timnas yang dulu," ujar Kepala Unit I SUGBK Tubani, ditemui di sela-sela latihan timnas di SUGBK, Jakarta, Selasa (12/3).

Dijelaskannya, utang tersebut merupakan akumulasi biaya sewa stadion sejak tim nasional (timnas) menjalani pemusatan latihan untuk mengikuti ajang Piala AFF 2012 lalu hingga saat ini. "Kami sudah berkali-kali menagih, tetapi sampai saat ini tidak juga ada kepastian dari manajemen timnas," ujar Tubani.

SUGBK sendiri adalah aset negara yang berada di bawah naungan Sekretariat Negara (Setneg). Namun demikian, kata Tubani, pihaknya tidak mendapatkan dana dari APBN dalam melakukan pengelolaan. Di sisi lain, pengelola GBK harus menyetor 15 persen dari pendapatan keseluruhan selama setahun kepada negara.

"Jadi pemasukan dari uang sewa lapangan seperti itu kami gunakan untuk biaya operasional. Jadi kalau ada anggapan yang menyebut SUGBK adalah aset negara sehingga bisa dipakai secara cuma-cuma tentunya itu merupakan pernyataan yang salah. Karena kami harus menyetor 15 persen dari pendapatan kepada negara," ujarnya.

Adanya masalah utang tersebut tentunya bakal memengaruhi persiapan timnas. Karena sampai saat ini timnas sendiri masih menggunakan SUGBK sebagai tempat pemusatan latihan (training center/TC) jelang menghadapi Arab Saudi nanti.

Sementara itu perwakilan Badan Tim Nasional (BTN) yang juga mantan manajer timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2012 lalu, Habil Marati saat ditemui di sela-sela latihan timnas mengatakan bahwa, pengelola GBK tidak seharusnya memungut sewa lapangan kepada timnas. Apalagi kata dia, utang itu adalah tanggung jawab PSSI.

"Tentunya utang itu tanggung jawab PSSI, bukan tanggung jawab BTN. Tetapi saya rasa seharusnya ya tidak usah dibayar. Timnas kan inikan punya tujuan membela negara, masa demi membela negara timnas harus membayar ke negara," ujar Habil yang selama ini dikenal suka mengeluarkan jawaban sekenanya dalam menjawab pertanyaan wartawan.

PSSI menunggak pembayaran memang bukan barang baru. Sebelumnya, beberapa hotel di Jakarta sempat mendatangi kantor PSSI di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan untuk mempermasalahkan tunggakan pembayaran. Begitu pula dengan tunggakan gaji para pemain dan pelatih.

Bahkan BTN yang seharusnya bisa mandiri dalam mengelola timnas juga masih meminta dana operasional timnas kepada PSSI. Padahal di struktur BTN sendiri ada jabatan Direktur Marketing yang dijabat Rodolf Yesayas yang seharusnya mempunyai tugas untuk mencari dana atau sponsor sendiri dalam mengelola timnas. Tetapi pada kenyataanya BTN malah "menunggu" setoran dari PSSI.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaManajemen Timnas Masih Punya Utang

Suap dan Pengaturan Skor Melanda Sepak Bola ?

Diposkan oleh Unknown

Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar di Hotel Borobudur pada 17 Maret mendatang diyakini masih belum menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi di dalam dunia sepak bola Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo dituding hanya ingin menyelesaikan konflik dualisme di PSSI, saja seperti penyatuan liga, revisi statuta, dan masalah pengembalian mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) terhukum.

"Sebenarnya tiga agenda kongres tersebut bukanlah penyebab utama terjadinya konflik di sepak bola Indonesia yang akan dibahas di KLB nanti. Menpora justru membuka ruang lagi bagi permasalahan yang mendasar selama ini, yakni masalah suap dan judi dalam dunia sepak bola. Dalam hal ini adalah pengaturan skor atau match fixing. Itu yang luput dari perhatian Menpora," ujar aktivis dari Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi dalam acara diskusi bersama media di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa kemarin.

Dalam penelusurannya, sudah selama dua dekade terakhir masalah match fixing sudah merajalela, bahkan sudah mengakar hingga sekarang di sepak bola nasional. “Match fixing yang sudah merajalela adalah masalahnya. Kalau ini dibiarkan, justru Indonesia akan semakin hancur sepak bolanya," ujarnya.

Kata Apung, praktik match fixing sendiri jika ditarik dari segi sejarah ternyata terbagi dalam tiga periode. Di era Galatama yang dimulai pada tahun 1980-an praktik yang dikenal dengan istilah "Sepak Bola Gajah" tersebut melanda pemain dan wasit yang gajinya masih sangat minim. Lalu di tahun 1990-an, match fixing tercipta lewat jasa dari wasit yang saat itu gajinya lebih rendah dari pemain. Terakhir adala di era 2000-an oknum-oknum pengurus PSSI mulai terlibat di dalam praktik match fixing.

"Liga bisa dibeli, kemenangan suatu klub bisa didapatkan dengan mudah lewat uang. Tujuannya? Pasti untuk mengakomodasi kepentingan politik mereka. Apalagi kalau sudah menjelang pilkada, juara sudah bisa dibeli sebelum kompetisi digelar. Siapa yang akan menjadi juara nantinya sudah ketahuan," kata Apung.

Dikatakan pria yang juga aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) ini, penyelesaian kasus match fixing sudah bisa diberantas sejak PSSI dipimpin oleh Kardono pada tahun 1988. Para pelaku tersebut sukses mendapatkan ganjaran yang sangat berat yaitu tidak boleh bermain seumur hidup di kompetisi Indonesia. Namun langkah dari Kardono tidak diteruskan oleh pengurus PSSI era selanjutnya sampai sekarang.

"Setelah era itu lalu terputus dan tidak ada ketegasan, jadinya mafia sepak bola menjadi merajalela. Inilah musuh besar sepak bola nasional saat ini. Konflik bisa terjadi karena praktik mafia. Jadi harus diberantas praktik mafia tersebut. Kalau tiga agenda itu saja yang dibahas di KLB, pastinya tidak akan menyelesaikan masalah. Perlu dimunculkan figur baru yang memang benar-benar tegas dalam mengelola sepak bola nasional," ujar Apung.

Oleh karena itu, Apung menilai bahwa KLB nanti hanya akan menjadi sebatas formalitas belaka dan pembukaan ruang bagi para mafia sepak bola yang memiliki kepentingan di dalamnya. Dirinya mengatakan, sejatinya masalah utamanya adalah bagaimana para pemangku sepak bola menghentikan pergerakan dari mafia sepak bola di Indonesia.

"Tapi kenyataaanya KLB nanti hanya akan membuka ruang bagi para mafia untuk kembali bermain. Ini telah membuka ruang terlalu lebar untuk mafia-mafia tersebut kembali bermain," jelasnya.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaSuap dan Pengaturan Skor Melanda Sepak Bola ?

Sepak Bola Indonesia Disusupi Mafia ?

Diposkan oleh Unknown

Seorang investigator match fixing dari perusahaan yang bernama SportData, Michael Pride mengatakan bahwa memang sebenarnya masalah utama dalam konflik sepak bola Indonesia didasari atas kepentingan-kepentingan yang diusung oleh beberapa oknum.

"Saya tahu kalau Indonesia sedang bermasalah di dalam sepak bolanya. Tapi setelah saya analisis, ternyata bukan berasal dari apa yang akan dibahas di KLB, melainkan keterbatasan beberapa oknum untuk mendapatkan tujuannya lewat sepak bola. Saya menganalisis kalau sepak bola di Indonesia telah menjadi kendaraan bagi sebagian orang untuk mencapai tujuannya," ujar pria yang akrab disapa Mike.

Menurutnya, match fixing adalah musuh utama sepak bola. Masalah kebobrokan organisasi, itu adalah efek dari match fixing itu sendiri. "Semua pihak berlomba-lomba untuk mendapatkan akses tersebut demi dana segar yang melimpah," ujar Mike lagi.

Dirinya menduga, sepak bola Indonesia sudah disusupi oleh sindikat mafia match fixing dari Singapura. "Ada beberapa sindikat terbesar di Singapura, sudah masuk ke Indonesia untuk mengatur pertandingan kompetisi liga domestik," kata Mike, pria berdarah Australia ini.

Dugaan tersebut, menurut mantan polisi Australia ini didasari atas penemuan hasil investigasinya terhadap beberapa pertandingan yang dianggap janggal. Namun, dirinya tidak menyebutkan pertandingan tersebut antara klub apa melawan klub apa.

"Tahun 2012 sindikat mafianya itu sudah masuk ke Indonesia. Tapi kalau pengaturan skor itu sendiri, sudah lama ada di Indonesia sejak kompetisi masih bernama Galatama," kata Mike.

Meski demikian, mantan investigator FIFA ini memberikan solusi untuk memberantas mafia tersebut dari sepak bola Indonesia. "PSSI dan Kepolisian bersinergi untuk memberantas mafia ini, agar jangan semakin merajalela," katanya.

Ditambahkan Mike, tujuan pengaturan skor pertandingan ini ada dua. "Pertama, untuk judi. Dan kedua untuk menempatkan posisi klub agar bisa menjadi juara," ujarnya.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaSepak Bola Indonesia Disusupi Mafia ?

Penghargaan untuk Pendiri PSSI

Diposkan oleh Unknown

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan penghargaan untuk almarhum Ir R Soeratin Sosrosoegondo yang tidak lain adalah pendiri Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Penghargaan ini diberikan secara simbolis kepada keluarga almarhum yang diwakili cucu-cucu almarhum di Bandung, Jawa Barat pada Selasa (12/3) sore WIB. Penghargaan yang diberikan berupa uang yang tidak diungkapkan besarnya dan juga sebuah buku bertajuk "99 Tokoh Olahraga Indonesia", Soeratin termasuk di dalamnya.

Sementara keluarga almarhum juga memberikan hadiah balasan berupa buku biografi almarhum berjudul Soeratin Sosrosoegondo: Menentang Penjajahan Belanda dengan Sepak Bola Kebangsaan karya Eddi Elison.

Keluarga menyambut gembira dengan penghargaan yang diberikan pemerintah. Sebagai pendiri PSSI, jasa-jasa beliau memang tidak dilupakan. Bahkan sejak lima tahun terakhir PSSI memperjuangkan status pahlawan untuk Soeratin.

Salah seorang cucu almarhum Soeratin, Umi Retno Wulandari mengatakan, menyatakan bahagia atas perhatian yang diberikan pemerintah kepada kakek mereka. "Sungguh bahagia akhirnya Eyang mendapat perhatian semacam ini dari pemerintah, semoga cita-cita kami bisa terwujudkan," katanya.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaPenghargaan untuk Pendiri PSSI

Kedatangan Blanco Bawa Perubahan di Timnas

Diposkan oleh Rayatalit

Anggota Timnas Indonesia, Talaohu Abdul Musafri, menilai bahwa kedatangan Luis Manuel Blanco sebagai pelatih timnas, telah membawa perubahan di skuat Merah Putih.

Menurut Musafri, pelatih asing asal Argentina itu membawa metode kepelatihan modern yang mengedepankan kedisiplinan para pemain.

"Dia menerapkan strategi modern dalam melatih sepakbola. Dia juga sangat disiplin, baik di dalam maupun di luar lapangan," kata pemain Perseman Manokwari itu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3/2013).

"Siapapun pelatihnya saya bangga, sebab saya diberikan pembelajaran yang banyak. Banyak yang kita serap dari pelatih," imbuhnya.

Mantan pemain Persija Jakarta itu memperkuat tim nasional Indonesia sejak tahun 2008. Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu termasuk dalam skuat tim nasional Indonesia menuju Pra-Piala Asia 2015.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaKedatangan Blanco Bawa Perubahan di Timnas

Jadwal Indonesia Super Liga Digeser

Diposkan oleh Rayatalit

PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi Indonesia Super League (ISL) mengubah jadwal penyelenggaraan kompetisi ISL musim 2012-2013.

Perubahan jadwal kompetisi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Timnas Indonesia Pra Piala Asia 2015.

Tahap pertama, dua laga yang berlangsung pada tanggal 14 Maret, yakni Mitra Kukar vs Persipura dan Persisam Putra Samarinda vs Persiwa Wamena, dimajukan menjadi tanggal 13 Maret. Hal ini sudah diputuskan sejak pekan lalu, demi memberi kesempatan pada pemain yang dipanggil timnas, bisa bergabung pada tanggal 14 Maret.

Selain dua laga itu, semua pertandingan ISL hingga tanggal 17 Maret, tetap berlangsung sesuai jadwal. Kompetisi ISL baru libur total, pada tanggal 18 hingga 25 Maret. Dan, jadwal baru untuk 15 laga yang seharusnya digelar pada interval waktu 18-25 Maret, sudah dirilis oleh LIGA, pada Senin (11/3) kemarin.

Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, LIGA memutuskan untuk menggeser semua jadwal ISL dari tanggal 18-25 Maret, untuk digelar kembali mulai tanggal 26 Maret, sesuai urutan pertandingan sebelumnya. Konsekuensinya, semua pertandingan setelah 15 laga yang mengalami pergeseran jadwal tersebut, juga mengalami pergeseran.

“Ini opsi terbaik yang kami pilih, sehingga cukup ideal, karena urutan pertandingan tidak berbeda jauh seperti laga sebelum adanya perubahan, hanya tanggalnya yang bergeser,” kata Darwis Satmoko, Manajer Administrasi Kompetisi LIGA, seperti dilansir situs resmi Liga Indonesia, Selasa (12/3/2013).

Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada laga Grup C Pra Piala Asia 2015. Laga itu dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Maret 2013.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaJadwal Indonesia Super Liga Digeser

Raphael Maitimo Kapok Main di Klub IPL

Diposkan oleh Unknown on 12 March 2013

Pemain naturalisasi asal Belanda, Raphael Maitimo, mengungkapkan perasaan kecewanya terhadap mantan klubnya, Persires Bali Devata FC. Maitimo mengaku kecewa terhadap klub asal Pulau Dewata itu, yang pernah dibelanya pada musim 2011-2012. Hingga saat ini, manajemen Persires belum masih menunggak gaji kepada Maitimo.

"Bali Devata belum menyelesaikan gaji saya selama kurang lebih tiga bulan. Saya sudah mencoba menghubungi manajemen, tetapi tidak pernah dapat tanggapan serius," ujarnya kepada TRIBUNnews.com, Selasa (12/3/2013).

Pengalaman pahit yang dirasakan oleh pemain kelahiran Rotterdam Belanda, 17 Maret 1984 itu, membuatnya tidak mau lagi menandatangani kontrak bersama klub-klub peserta kompetisi Indonesian Premier League (IPL).

Dia mengaku masih trauma, lantaran PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pengelola kompetisi IPL, juga menolak ikut campur dalam persoalan yang dialaminya bersama Persires Bali Devata.

"Saya tidak mau lagi menandatangani kontrak dengan klub IPL. Saya kecewa, bahkan pengelola kompetisi tidak mau membantu permasalahan saya," tegasnya.

Raphael Maitimo saat ini memilih fokus membela tim nasional Indonesia yang akan berlaga melawan Arab Saudi pada Grup C Pra-Piala Asia 2015, 23 Maret 2013. Pemain yang bermain di posisi gelandang itu sampai sekarang belum memiliki klub. Klub terakhirnya adalah VV Capelle di Topklasse Belanda.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaRaphael Maitimo Kapok Main di Klub IPL

Kongres PSSI Tanpa Klub Asal Malang

Diposkan oleh Unknown

Kongres PSSI pada 17 Maret nanti sepertinya akan menjadi kongres tanpa kehadiran klub-klub peserta kompetisi level tertinggi IPL dan ISL asal Malang. Dalam draft daftar voters yang beredar tidak ada nama Arema Indonesia IPL dan ISL, serta Persema Malang.

Panita Kongres PSSI yang mengusung tekad rekonsiliasi ini menyusun draft voters mengacu pada peserta kongres Solo, sesuai permintaan FIFA. Pada kongres Solo itu, kehadiran Arema memang di-pending oleh Komite Normalisasi (KN) kala itu karena dualisme kepengurusan klub dan diwajibkan untuk terlebih dulu menyelesaikannya. Namun, sayang hingga saat ini dualisme kepengurusan Arema pun masih terjadi, bahkan ada tiga kubu saat ini, kubu ISL, kubu IPL, dan kubu Yayasan Arema dibawah M.Nur sesuai Depkumham.

"Jika mengacu voters Solo, kami memang tidak masuk saat itu. Kami menyadari keputusan KN kala itu," jelas Iwan Budianto, CEO Arema Cronous atau yang akrab dengan sebutan Arema ISL.

Sementara, Persema Malang sendiri tidak masuk dalam voters Solo lantara kala itu mendapatkan skorsing dari PSSI. Persema dikeluarkan dari keanggotaan karena dianggap membangkang dengan mengikuti kompetisi ilegal yang ketika itu bernama LPI, sama halnya dengan Persibo Bojonegoro.

"Kami sudah mengirimkan surat protes ke PSSI untuk memasukkan kami sebagai voters . Ini sangat merugikan kami padahal pada kongres-kongres sebelumnya kami aktif terlibat," jelas Dito Arief, asisten manajer Persema Malang. (lin/ JoPauline)
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaKongres PSSI Tanpa Klub Asal Malang