Persebaya 1927 Merapat ke Surabaya United

Diposkan oleh Unknown on 06 February 2016

Enam pemain sudah resmi meninggalkan Surabaya United. Sejumlah pemain baru mulai masuk untuk menggantikan posisi punggawa yang telah angkat koper karena kecilnya gaji yang ditawarkan oleh Surabaya United. Menariknya, para pemain baru yang masuk itu seolah menjadi ajang reuni mantan anggota Persebaya 1927.

Dua pemain, yakni Riko Simanjuntak dan Agung Prasetyo hijrah ke Semen Padang karena mendapat bayaran lebih besar dibanding yang ditawarkan Surabaya United. Menyusul kemudian dengan alasan yang sama yakni Hery Prasetyo, Asep Berlian, Firly Apriansyah dan Slamet Nur Cahyono yang hengkang. Keempat pemain ini memutuskan gabung Madura United FC.

Kini, Dedi Iman memiliki kans untuk bergabung dengan Surabaya United. Kiper berusia 30 tahun ini hadir untuk mengisi pos di bawah gawang Surabaya United yang tinggal menyisakan satu nama saja, yakni Thomas Rian Bayu. "Dedi sudah ikut berlatih pada pagi tadi. Statusnya masih pemain seleksi," tutur pelatih Surabaya United Ibnu Grahan, Jumat (5/2).

Jika lolos seleksi dan akhirnya direkrut, Dedi akan reuni dengan rekan sesama pemain, pelatih, hingga bosnya di Persebaya 1927 dulu. Sebelumnya, tim yang bermarkas di Jemursari ini sudah terlebih dahulu mengikat eks Persebaya 1927, seperti Otavio Dutra, Dany Saputra, Nurmufid Fastabiqul Khoirot dan Feri Ariawan.

Nuansa Persebaya 1927 juga tercium di sektor tim pelatih. Hal ini karena Ibnu Grahan dan Mahrus Afif adalah mantan arsitek dan pelatih kiper klub yang bermarkas di Karanggayam itu. Selain itu, Surabaya United juga dimiliki Gede Widiade, eks CEO Persebaya 1927.
Baca SelengkapnyaPersebaya 1927 Merapat ke Surabaya United

Akhirnya Menpora undang Tim Ad Hoc PSSI

Diposkan oleh Unknown

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pihaknya akan menerima Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Agum Gumelar di kantornya minggu depan.

Pertemuan ini, kata Imam sesuai dengan arahan Sekretariat Negara.

"Kami akan agendakan untuk menerima kunjungan dari Pak Agum Gumelar minggu depan. Kami akan cari waktu yang tepat sesuai jadwal beliau," ujar Imam Nahrawi kepada wartawan Jumat (5/2/2016).

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya menerima surat dari Sekretariat Negara (Setneg) untuk menindaklanjuti keinginan Ketua Komite Ad Hoc bertemu dengan pemerintah.

Hal ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Ketua Komite Ad Hoc Agum Gumelar kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Kami sudah agendakan mengundang Pak Agum tanggal 10 Februari untuk bertemu dengan pak menteri," ujar Gatot.

"Ini sebenarnya bukan karena adanya intervensi dari Setneg, tapi memang sejak lama kami sudah kepingin bertemu hanya tinggal waktunya saja," ujar Gatot.

Gatot menjelaskan secara informal komunikasi dirinya dengan Agum Gumelar masih terjalin baik.

Apalagi, kata Gatot, dirinya pernah bekerjasama dengan Agum Gumelar saat di Kementerian Komunikasi Informasi dan Perhubungan.

"Saya ini anak kesayangannya beliau (Agum). Jadi komunikasi sampai sekarang masih harmonis," ujarnya.

"Tapi saya tidak mungkin mendahului pimpinan untuk menerima beliau secara formal. Tentu saya harus menunggu petunjuk pak menteri," ujarnya.(*)
Baca SelengkapnyaAkhirnya Menpora undang Tim Ad Hoc PSSI

Agum Desak Kemenpora Segera Gabung Tim FIFA

Diposkan oleh Unknown on 05 February 2016

Ketua Komite Ad-Hoc bentukan FIFA, Agum Gumelar mendesak pemerintah - dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, segera bergabung komite yang dipimpinnya sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa FIFA, 26 Februari mendatang.

"Kami tidak ingin status sanksi FIFA terhadap Indonesia terus bertahan lebih lama karena kita menyadari bahawa status sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia bisa berdampak terhadap posisi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018," tegasnya dalam pembacaan pernyataan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Menurut Agum, jika dalam waktu sekitar dua pekan ini pemerintah yang diwakili Kemenpora tidak bergabung dengan Komite Ad-Hoc, maka dampaknya lebih buruk karena masalah sanksi Indonesia akan dibahas dalam KLB FIFA.

Seandainya sanksi untuk Indonesia dijatuhkan pada KLB nanti, masa kelam persepakbolaan nasional akan semakin panjang karena sanksi yang telah ditetapkan dalam kongres baru bisa dicabut dalam kongres berikutnya.

"Jika itu terjadi saya tidak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi pasa masa depak sepak bola Indonesia. Kita pasti akan dikucilkan oleh dunia internasional," imbuhnya.

Kondisi ini dinilai merugikan karena dampaknya akan lebih luas atau tidak hanya di kalangan pemain dan klub. Selain itu, karir pemain Indonesia yang merumput di luar negeri juga dipastikan akan terhenti jika sanksi FIFA ditetapkan dalam kongres. (*)
Baca SelengkapnyaAgum Desak Kemenpora Segera Gabung Tim FIFA

BOPI Bakal Dibubarkan Pemerintah

Diposkan oleh Unknown on 01 February 2016

Akhirnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) pembuat kisruh sepak bola Indonesia akan dibubarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

BOPI termasuk salah satu dari 14 Lembaga Non Struktural (LNS) yang bakal dibubarkan Menpan RB. Hal tersebut tertuang sesuai surat edaran bernomor R/60/M.PAN-RB/09/2015 tertanggal 15 September 2015 yang ditujukkan kepada Presiden RI Joko Widodo. Tugas dan fungsi BOPI dinilai tumpang tindih. Adanya kebijakan itu diakui Kepala Komunikasi dan Informasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.

Bahkan, menurut Gatot, Kemenpora bakal menggelar rapat dengan Kemenko Polhukam, untuk membahas masalah ini, Jumat (29/1). Karena menurut Gatot, ada 14 lembaga nonstruktural (LNS), yang sebenarnya masuk dalam daftar rekomendasi Menpan RB untuk dibubarkan. Dua di antaranya berada di bawah naungan Kemenpora. Selain BOPI, lembaga yang berada di bawah naungan Kemenpora untuk direkomendasikan bubar adalah Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK).

Gatot menjelaskan, yang menjadi alasan Menpan RB membubarkan BOPI adalah adanya tumpang tindih kewenangan dan juga pemborosan anggaran. "Memang benar Menpan RB ingin membubarkan kedua lembaga itu. Makanya, besok kita akan menjelaskan justifikasi dua lembaga ini masih diperlukan," kata Gatot.

"Tapi kalau dari Presiden dibubarkan, ya kita bubarkan," kata Gatot.
Baca SelengkapnyaBOPI Bakal Dibubarkan Pemerintah

PSSI Tak Ikut Campur ISC 2016

Diposkan oleh Unknown on 29 January 2016

Federasi sepak bola Indonesia PSSI yang tengah dibekuan Kemenpora, kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghalangi penyelenggaraan Indonesia Super Competition 2016 nanti. Sekjen PSSI, Azwan Karim, menegaskan PSSI tidak ingin terlalu terlibat dalam gelaran PT Liga Indonesia dan klub-klub ISL tersebut.

PT Liga yang telah menggelar pertemuan dengan 18 klub ISL (16/1) lalu, telah sepakat untuk memutar ISC pada Maret-November 2016 mendatang. Kedua pihak itu juga telah sepakat, ISC 2016 nanti akan bersifat independen, atau tanpa melibatkan PSSI.

Selain itu, PT Liga juga telah berencana untuk mendirikan perusahaan baru demi menjaga independensi ISC 2016. Hal tersebut dilakukan, lantaran PT Liga selama ini memiliki afiliasi dengan PSSI yang telah dibekukan Menpora, Imam Nahrawi, sejak 17 April 2015 lalu.

"Kami mendukung penuh digelarnya SC 2016. Meski, kami tidak ambil bagian secara detail dalam ajang tersebut. Yang jelas klub-klub masih menjadi bagian kami. Jadi, kami harap ISC dapat bergulir dengan baik karena itu merupakan hasil pertemuan seluruh klub ISL," ujar Azwan Karim, seperti dilansir Bolacom.

Sebelumnya, Badan Olahraga Profesional Indonesia juga telah menyatakan akan memberikan izin digelarnya ISC 2016. Namun dengan syarat PT Liga harus berkoordinasi dengan Tim Transisi Kemenpora, sebagai pihak yang menggantikan fungsi PSSI sebagai federasi sepak bola Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPSSI Tak Ikut Campur ISC 2016

Victor Igbonefo Masih Milik Arema

Diposkan oleh Unknown on 26 January 2016

Skuad Arema Cronus tak perlu repot menambah pemain di lini belakang. Sebab, ada satu pemain andal yang masih berstatus milik Arema. Dia adalah Victor Igbonefo.

Selama enam bulan belakangan, Victor memang tidak bergabung dengan tim yang pernah menjadi juara Liga 2010. Itu karena pemain naturalisasi asal Kamerun tersebut dipinjamkan ke Osotspa Samut Prakan FC, klub Thai Premiere League (TPL) Thailand. Masa pinjamnya sudah berakhir pada 31 Desember lalu. ”Secara kontrak, Victor memang masih dengan Arema,” tegas Media Officer Arema Cronus Sudarmaji, kemarin (25/1).

Namun, bagaimana kelanjutan status Victor di Arema untuk musim 2016? Ini yang belum jelas. Arema Cronus belum bisa memastikan apakah Victor kembali memperkuat tim Singo Edan atau tidak. Tapi isu yang berkembang, setelah masa peminjaman tidak diperpanjang lagi, Victor akan berlabuh di Royal Navi FC, Thailand. ”Namun, saat ini belum ada pembahasan mengenai dia (Victor),” kata Sudarmaji.

Apakah nanti bergabung dengan klub lain atau bergabung dengan Arema kembali, itu juga belum diketahui. Terutama saat ini tim sedang dievaluasi dan kemungkinan besar akan ada perombakan pada pemain serta ada penggantian posisi pelatih kepala. Mengenai pemain baru pun masih akan menunggu hasil keputusan dari pelatih yang akan menggantikan Joko ’Gethuk’ Susilo.

Menurut alumnus UMM ini, Arema masih berharap Victor dapat memperkuat skuad Singo Edan. Pemain berusia 30 tahun ini dinilai masih cukup tangguh untuk memperkuat lini pertahanan tim berlogo kepala singa itu. ”Kalau harapan kami ke depannya, dia (Victor Igbonefo) masih tetap membela Arema,” ungkap Sudarmaji. Dengan masih adanya kontrak, dengan Arema Cronus kemungkinan besar itu pun bisa terjadi. ”Arema memang masih mempunyai hak mengenai dia (Victor Igbonefo),” ungkapnya.

Namun, lanjut dia, semuanya tergantung pada pembahasan berikutnya nanti. Sebagai informasi, Victor dipinjamkan ke Osotspa selama enam bulan, dan berakhir pada 31 Desember 2015 lalu. Selama berlaga di Negeri Gajah Putih itu, dia hanya bermain 8 kali, dari 17 pertandingan TPL dan satu Piala FA.
Baca SelengkapnyaVictor Igbonefo Masih Milik Arema

Kurnia Meiga Akan Bermain di Klub Jepang

Diposkan oleh Unknown

Bukan hanya pelatih Arema Indonesia Joko Susilo saja yang punya rencana bakal menimba ilmu ke Jepang. Kiper Singo Edan, Kurnia Meiga juga punya rencana yang sama. Hal itu disampaikan oleh CEO Arema, Iwan Budianto pada Senin (25/1/2016).

"Kurnia Meiga sudah izin untuk main ke Liga Jepang. Nanti akan kami jelaskan dia main di klub mana," katanya.

Bisa jadi, kiper 25 tahun ini akan gabung dengan Hokkaido Consadole Sapporo. Sebab, klub kasta kedua Liga Jepang itu punya kerja sama sisters club dengan Arema. Sang pelatih Joko Susilo juga punya rencana untuk menimba ilmu kepelatihan di Sapporo.

Sementara itu General Manager Arema Ruddy Widodo menegaskan bahwa klub yang akan dibela Meiga baru diumumkan pada Rabu (27/1/2016), sehingga belum tentu Consadole Sapporo. Yang jelas, dalam waktu dekat Meiga akan meninggalkan Arema.

Terlepas dari klub mana yang akan diperkuat Meiga, sampai saat ini Arema belum mencari penggantinya. Besar kemungkinan nama Kadek Wardana akan jadi kiper utama Singo Edan untuk jangka panjang. Sebab, performa kiper asal Bali itu tergolong apik di Piala Jenderal Sudirman.

Selain Kadek, Arema juga masih punya kiper gaek Achmad Kurniawan yang tak lain kakak kandung Meiga. Di posisi kiper ketiga juga ada pemain muda Utam Rusdiana. Artinya, untuk sementara posisi kiper masih aman meski ditinggalkan Meiga.

Tim pelatih juga berharap performa kiper asal Jakarta itu makin moncer di Negeri Sakura. Sebab, setelah cedera lutut dan engkel pada awal 2015, Meiga mulai jarang dapat kesempatan main di Arema Indonesia. Dia lebih lama duduk di bangku cadangan untuk menghilangkan trauma cedera tersebut.
Baca SelengkapnyaKurnia Meiga Akan Bermain di Klub Jepang

Beda Nasib Stadion Aji Imbut dan Stadion Segiri

Diposkan oleh Unknown on 09 January 2016

Arema Indonesia tak mau mengkambinghitamkan kondisi lapangan Stadion Aji Imbut, Tenggarong saat melakoni leg pertama semifinal Indonesian Championship Jenderal Sudirman Cup 2015 melawan Mitra Kukar (9/1). Mereka maklum dengan kondisi lapangan mengingat sepak bola Indonesia yang lama vakum.

Dalam pantauan, Stadion Aji Imbut memang dalam kondisi yang kurang bagus. Kontur tanah yang tak rata memungkinkan para pemain untuk sulit berkembang.

"Hari ini kami latihan fisik dan survei lapangan. Lapangan kurang, kami maklumi, tak masalah. Kami sama-sama memakai, kami tak akan mencari alasan. Kami tak pusing dengan lapangan," ucap pelatih Arema Indonesia, Joko Susilo.

Menurutnya, hal teknis maupun non-teknis tak akan mengalangi niat tim berjuluk Singo Edan untuk meraih kemenangan. Pelatih yang akrab disapa Gethuk ini yakin, para anak asuhnya sudah siap tempur.

"Kami semua siap, kondisi pemain bagus. Tak ada cedera. 20 pemain baik. Perjalanan juga tak masalah. Mereka juga kan nanti akan bertandang ke Malang," pungkas dia.

Sementara itu, stadion Segiri yang bakal menjadi tempat berlangsungnya semifinal antaran Pusamania Borneo FC melawan Semen Padang, Minggu (10/1) lebih terawat dibanding saat Piala Presiden lalu. Hal ini terlihat dari kualitas rumput dan juga kontur tanah yang rata.

Pada Piala Presiden lalu, rumput Stadion Segiri memang cukup dipermasalahkan. Pasalnya, kala itu tanah yang keras mengakibatkan sulitnya aliran bola dari kaki para pemain.

Akan tetapi, panitia penyelenggara tampaknya lebih siap dalam menyambut turnamen ini. Bukan tanpa sebab, menurut pantauan di lapangan langsung, rumput sudah terawat cukup baik.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib Stadion Aji Imbut dan Stadion Segiri