Showing posts with label Berita Super Liga. Show all posts
Showing posts with label Berita Super Liga. Show all posts

Beda Nasib Stadion Aji Imbut dan Stadion Segiri

Diposkan oleh Unknown on 09 January 2016

Arema Indonesia tak mau mengkambinghitamkan kondisi lapangan Stadion Aji Imbut, Tenggarong saat melakoni leg pertama semifinal Indonesian Championship Jenderal Sudirman Cup 2015 melawan Mitra Kukar (9/1). Mereka maklum dengan kondisi lapangan mengingat sepak bola Indonesia yang lama vakum.

Dalam pantauan, Stadion Aji Imbut memang dalam kondisi yang kurang bagus. Kontur tanah yang tak rata memungkinkan para pemain untuk sulit berkembang.

"Hari ini kami latihan fisik dan survei lapangan. Lapangan kurang, kami maklumi, tak masalah. Kami sama-sama memakai, kami tak akan mencari alasan. Kami tak pusing dengan lapangan," ucap pelatih Arema Indonesia, Joko Susilo.

Menurutnya, hal teknis maupun non-teknis tak akan mengalangi niat tim berjuluk Singo Edan untuk meraih kemenangan. Pelatih yang akrab disapa Gethuk ini yakin, para anak asuhnya sudah siap tempur.

"Kami semua siap, kondisi pemain bagus. Tak ada cedera. 20 pemain baik. Perjalanan juga tak masalah. Mereka juga kan nanti akan bertandang ke Malang," pungkas dia.

Sementara itu, stadion Segiri yang bakal menjadi tempat berlangsungnya semifinal antaran Pusamania Borneo FC melawan Semen Padang, Minggu (10/1) lebih terawat dibanding saat Piala Presiden lalu. Hal ini terlihat dari kualitas rumput dan juga kontur tanah yang rata.

Pada Piala Presiden lalu, rumput Stadion Segiri memang cukup dipermasalahkan. Pasalnya, kala itu tanah yang keras mengakibatkan sulitnya aliran bola dari kaki para pemain.

Akan tetapi, panitia penyelenggara tampaknya lebih siap dalam menyambut turnamen ini. Bukan tanpa sebab, menurut pantauan di lapangan langsung, rumput sudah terawat cukup baik.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib Stadion Aji Imbut dan Stadion Segiri

Klub Liga Indonesia Tetap Solid Meski Diancam Kemenpora

Diposkan oleh Unknown on 12 May 2015

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menunjukkan intervensinya kepada PSSI dan anggotanya dengan mengancam klub-klub.

Setelah membekukan PSSI dan akan mencari pengganti operator kompetisi selain PT Liga Indonesia, kini Kemenpora mengancam akan memberi sanksi kepada klub-klub.

Ancaman sanksi itu dinyatakan Menpora Imam Nahrawi bagi klub-klub yang menolak berkompetisi di bawah Kemenpora. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, bila benar disanksi, bagaimana Menpora mengeksekusinya mengingat klub-klub tersebut adalah anggota dari PSSI.

Direktur Members&Development PSSI, Budi Setiawan, menegaskan, anggota-anggota PSSI tidak akan termakan dan terintimidasi dengan ancaman sanksi Menpora.

Budi juga menjelaskan, sesungguhnya tidak ada konflik dalam tubuh PSSI, yang ada hanya kesewenangan dan arogansi Menpora yang membuat situasi sekarang menjadi kian pelik.

“Anggota tumbuh dewasa dan matang karena konflik organisasi 2011-2013, jadi mereka tak akan termakan ancaman sanksi Menpora. Tak terintimidasi dengan kesewenangan Menpora yang mengaburkan fakta seolah ada konflik,” terang Budi dalam rilis yang diterima wartawan, Selasa (12/5).

“Kemarin PSSI yang dibekukan, lalu PT Liga mau diganti, sekarang anggota PSSI diancam sanksi kalau tak mau ikut kompetisi. Ini contoh aparatur negara yang arogan, mengatasnamakan negara untuk tujuan dan ambisi pribadinya,” tambahnya.

Budi juga heran dengan perhatian berlebihan yang ditunjukkan Menpora kepada PSSI yang bisa membuat cabang olahraga lain iri. Oleh karena itu, Menpora disarankan sebaiknya juga memberikan perhatian yang sama pada cabang-cabang olahraga lainnya.

Selain itu, Budi mempertanyakan apakah Kemenpora benar-benar bisa mengelola kompetisi lebih baik dari PSSI. Bukan apa-apa, turnamen Piala Menpora yang rutin digelar saja transparansi anggaran dan penggunaan dananya belum diungkapkan.

“Piala Menpora rutin digelar, apa tata kelola Kemenpora untuk kompetisi bisa lebih baik? Apa hasil Piala Menpora selama ini? Anggarannya berapa yang terpakai? Transparansi penggunaan dananya dipublikasikan tidak di website?,” paparnya.
(sumber: sportanews.com)
Baca SelengkapnyaKlub Liga Indonesia Tetap Solid Meski Diancam Kemenpora

Menpora dan BOPI Buat Warga Malang Resah

Diposkan oleh Unknown on 13 April 2015

Ribuan suporter Arema Cronus, yakni Aremania, menggelar demo di gedung DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (13/4/2015). Mereka mengecam dan menolak keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora soal Arema Cronus dan Persebaya yang tidak direkomendasikan untuk berlaga di kompetisi Qatar Nasional Bank League (QNB League) 2015.

Peserta aksi bergerak mulai dari depan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Dari Stadion, bergerak ke gedung DPRD Kabupaten Malang. Aneka poster kecamatan kepada BOPI dan Menpora yang dibentangkan Aremania.

Sebelum menyampaikan aspirasi secara resmi kepada DPRD Kabupaten Malang, perwakilan Aremania berorasi secara bergantian. Dalam orasinya, salah satu perwakilan Aremania menyampakan penolakannya kepada keputusan BOPI dan Menpora yang melarang Arema Cronus dan Persebaya mengikuti kompetisi QNB League 2015.

"Siapa pun yang menghancurkan dan melarang Arema berkompetisi di QNB League jelas telah menyakiti hati rakyat Malang. Dan siapapun yang menyakiti warga Malang, jelas adalah musuh kita semua. Arema itu milik warga Malang dan bahkan milik seluruh rakyat Indonesia," teriaknya.

Setelah orasi perwakilan dari Aremania langsung menemui anggota DPRD Kabupaten Malang. Di gedung DPRD Kabupaten Malang, perwakilan Aremania ditemui oleh Ketua Fraksi PDIP Budi Kriswiyanto dan beberapa anggota dewan dari PDIP lainnya, serta anggota dewan dari fraksi PKB, Abu Hanif.

Di depan anggota DPRD Kabupaten Malang, Suparno, Perwakilan Aremania dari Karangkates, Kabupaten Malang menyampaikan, pernyataan sikap Aremania.

"Aremania secara tegas menolak keputusan BOPI dan Menpora. Karena, keputusan BOPI dan Menpora sudah jelas juga ditolak oleh FIFA, PSSI dan PT Liga Indonesia," kata Suparno.

Selama ini, lanjutnya, pihak manajemen Arema sudah beritikad baik untuk memperbaiki apa yang menjadi keinginan BOPI dan Menpora.

"Tapi BOPI dan Menpora tetap menolak. Hal itu jelas bentuk pendzaliman bagi Arema dan Aremania," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa Arema adalah kebanggaan warga Malang.

"Aremania dan warga Malang, solid mendukung Arema tetap berkompetisi di ISL (QNB League). Aremania juga mendukung langkah PSSI yang akan melakukan gugatan kepada Menpora dan BOPI," tegasnya.

Apabila Menpora tidak segera mencabut keputusannya, lanjutnya, Aremania akan meminta Menpora mundur dari kursi Menpora.

"Kami juga meminta pihak kepolisian harus mendukung pengamanan di setiap pertandingan Arema, baik kandang maupun tandang," harapnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap pihak Manajemen Arema Cronus terus melakukan merekonsiliasi dan perbaikan serta menyelesaikan konflik yang ada di manajemen Arema.

"Aremania akan tetap bersatu menolak keputusan BOPI dan Menpora. Aspirasi ini, adalah kesepakatan Aremania se-jagad raya," katanya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI-P, Budi Kriswiyanto dan seluruh anggota dewan yang hadir menyetujui aspirasi Aremania. Seluruh perwakilan dari DPRD Kabupaten Malang menandatangani aspirasi dari Aremania dan langsung mengirimkannya ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui fax sesuai permintaan Aremania.

"DPRD Kabupaten Malang secara resmi menyetujui apa yang dituntut Aremania. Kami siap tanda tangan. Karena keputusan BOPI dan Menpora jelas sudah meresahkan warga Malang dan membuat warga Malang merugi dalam hal ekonomi. Karena dengan dilarangnya Arema berkompetisi, banyak usaha warga Malang yang merugi," katanya.

(kompas.com)
Baca SelengkapnyaMenpora dan BOPI Buat Warga Malang Resah

BOPI Seharusnya Mengobati, Bukan Mengamputasi

Diposkan oleh Unknown on 20 March 2015

Anggota Komisi X DPR RI, Moreno Soeprapto, menyarankan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menjadi pendamping bagi klub-klub Indonesia Super League (ISL), bukan malah jadi ‘hakim’ yang merongrong dunia pesepakbolaan nasional.

"Sarannya itu (BOPI) lebih kepada pendamping dan tujuannya mulia supaya liga ini lebih baik," ujar Moreno, Minggu 15 Maret 2015.

Salah satu cara untuk mendampingi, adalah mengajarkan kepada klub bagaimana cara penyusunan laporan pajak pemain. "Tentang isu mengenai pajak, kirimlah (orang BOPI), ajarkan setiap klub itu bagaimana menyusun pajak," tegasnya.

Begitu juga dengan persoalan lain yang dipermasalahkan BOPI. Jangan sampai klub dihakimi tanpa diberi solusi dan diajarkan cara mengatasi persoalan.

Ia berharap, BOPI tidak campur tangan jauh melebihi kewenangannya. Apalagi jika ISL sampai terhenti. "Kepentingan nasionalnya jangan sampai liga kita terobok-obok. Jangan sampai liga kita terganggu," jelasnya.

Jika liga diundur lagi, bahkan sampai dihentikan, ia khawatir FIFA akan memberi sanksi bagi Indonesia. "Kalau itu terjadi yang rugi banyak, pemain, klub, masyarakat," tutur mantan pembalap tersebut.

Ia pun berharap tak ada konflik kepentingan apalagi politik dalam kekisruhan pesepakbolaan Indonesia. "Urusan politik atau konflik jangan sampai dampaknya ke liga. Sportif-lah, jangan sampai liga itu terhenti," tandas Moreno.

(sumber: Okezone.com)
Baca SelengkapnyaBOPI Seharusnya Mengobati, Bukan Mengamputasi

Anggota BOPI untuk ISL Pernah Palsukan Dokumen

Diposkan oleh Unknown on 18 March 2015

Tim verifikasi BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dipercaya untuk “menguliti” klub-klub Indonesia Super League sebelum bisa tampil di kompetisi tahun ini. Ironisnya, mereka yang dipercaya menjadi anggota tim verifikasi BOPI adalah wajah-wajah yang sesungguhnya tak asing dalam persepakbolaan Indonesia dan pernah punya catatan buruk.

Sejumlah nama di tim verifkasi BOPI pernah masuk dalam struktur kepengurusan PSSI ketika Djohar Arifin Husin baru ditunjuk sebagai Ketua Umum PSSI pada 2011. Selain itu, terdapat juga staf PT Liga Prima Indonesia Sportindo, operator Indonesia Primer League (IPL), yang masuk dalam tim verifikasi BOPI.

Salah satu anggota Tim verifikasi BOPI adalah Llano Mahardika, yang sebelumnya menjabat sebagai staf departemen kompetisi PT LPIS, operator untuk Liga Prima Indonesia atau LPI. Llano punya catatan buruk. Dirinya pernah terlibat kasus pemalsuan dokumen transfer untuk Titus Bonai ke klub Thailand, BEC Tero Sasana.

PT LPIS mengganjar Llano dengan hukuman yang tergolong ringan, yakni skorsing selama tiga bulan. Kala itu, PT LPIS punya alasan tersendiri menghukum ringan mantan CEO Persebaya 1927 tersebut.

Kompetisi LPI sendiri akhirnya harus bubar jalan setelah sejumlah masalah yang menimpa, termasuk tunggakan gaji pemain, jadwal pertandingan yang berantakan, dan tak adanya dana untuk melanjutkan kompetisi.

Selain itu, LPI juga masih meninggalkan sejumlah masalah, termasuk masalah isu suap, dan pemain asing yang meninggal karena tak punya biaya pengobatan akibat gajinya yang tak dibayar.

Pada sisi lain, nama Fachri Sinaga pernah terdaftar sebagai Direktur Marketing PSSI pada 2012-2013. Setelah Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret 2013 di mana kepengurusan berganti, Fachri terdepak dari PSSI dan namanya tiba-tiba muncul sebagai anggota tim verifikasi BOPI untuk ISL.

Pada akhirnya, tidak mengherankan bila muncul suara-suara miring menyoal independensi BOPI dalam melakukan verifikasi kelengkapan administratif dan profesional klub-klub peserta ISL 2015. Harus terus ditunggu ke mana bola liar kini mengarah agar kompetisi di Tanah Air tidak keluar dari relnya.
(sumber: liputan6.com)
Baca SelengkapnyaAnggota BOPI untuk ISL Pernah Palsukan Dokumen

Profesionalisme yang Bertumpu Pada Donatur

Diposkan oleh Unknown on 10 January 2015

Profesionalisme yang selalu dibanggakan PSSI terkait pengelolaan klub-klub ISL nyatanya hanya sebatas pada kata-kata. Profesional hanya sebatas badan hukum. Pengelolaan finansial yang baik secara perusahaan, entah itu upaya memaksimalkan pendapatan atau meminimalisir kerugian masih dilakukan dengan cara-cara tradisional.

Salah satu hal kentara yang bisa terlihat adalah sumber pendapatan dana yang didominasi oleh para donatur. Sistem ini mirip-mirip seperti apa yang lazim dilakukan klub-klub Galatama di dekade 70-80an. Ibarat dua sisi mata uang, akan ada dua kemungkinan yang bisa dicapai, tetap eksis atau bubar. Namun opsi kedualah yang banyak terbukti di Indonesia. Bukti kegagalan sistem pendanaan secara donatur ini bisa terlihat dari dua klub semenjana yang kini sedang berjuang mati-matian agar bisa tetap eksis di ISL, Persiwa Wamena dan Persik Kediri.

Manajer Persiwa, Agus Susanto mengakui bahwa mayoritas anggaran Persiwa didapat dari sumbangan Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua. "Hampir 70-80% biaya operasional kami selama satu musim didapat dari sumbangan bupati-bupati di Pegunungan Tengah," ungkapnya.

Dari data yang didapat Jawa Pos, jumlah kabupaten di sekitaran pegunungan tengah mencapai 10 kabupaten. Tercatat biaya operasional Persiwa saat mengikuti Divisi Utama musim lalu mencapai 13 Milyar. Estimasinya berarti di musim lalu, setiap bupati menyumbang 1,3 Milyar untuk Persiwa. - Catering Malang -

Meski begitu, Agus membantah dugaan itu. Menurutnya sumbangan itu tak bersifat memaksa, maka dari itu tiap bupati memberikan sumbangan dengan nilai yang berbeda-beda. "Tentu saja bantuan terbesar dari bupati Jayawijaya, selaku pemilik Persiwa secara wilayah," ungkapnya.

Dengan dana yang didapat dari sumbangan para bupati maka tak menutup kemungkinan kebocoran penggunaan APBD untuk sepakbola. Meski begitu, Agus tak begitu peduli dengan asal-usul itu, dia tetap yakin bahwa sumbangan dana yang didapat dari donatur murni dari kocek pribadi bupati-bupati itu sendiri.

Ketidakjelasan dana ini juga dialami oleh Persik Kediri. Secara blak-blakan, Wakil Manajer, Rudi Hermanto mengutarakan bahwa pendapatan bersih Persik di ISL musim lalu berkisar 10 Milyar. Angka ini tentu saja jauh dari target manajemen yang berharap mendapatkan 13 Milyar. Dengan keminusan ini wajar saja jika Persik memiliki masalah tunggakan gaji kepada seluruh pemain pada musim lalu hingga empat bulan lamanya

Tapi jangan sangka angka pendapatan 10 Milyar yang didapatkan Persik bukanlah berkat kelihaian manajemen memanfaatkan potensi bisnis. Rudi mengakui bahwa 80% pemasukan itu didapat dari donatur yang konon katanya adalah para pengusaha kaya yang gila bola dan bermukim di Kediri. Salah seorang orang dalam Persik membocorkan bahwa salah satu donatur terbesar Persik adalah Iwan Budianto, Manajer Arema Cronus. Dan patut dicatat sumbangan ini sukarela, tanpa pamrih mendapat untung lebih.

Diluar pemasukan dari donatur, sumber pendanaan Persik hanya mengandalkan sektor tiket yang berkeuntungan 1,3 Milyar dan revenue sharing televisi dari PSSI yang berjumlah 2 Milyar. Total pemasukan dari Aboard tak jadi hitungan, karena nominalnya yang teramat kecil hanya mencapai puluhan juta. Dengan begitu berarti ada sekitar 7-8 Milyar uang donatur yang diserap oleh Persik. "Klub-klub kecil di daerah kondisinya memang seperti itu, sulit untuk tak hanya bergantung pada sosok donatur," keluh Rudi.

Terlalu bertumpu mengandalkan kucuran dana donatur memang jadi sebuah dilema tersendiri. Tak adanya kontrak hitam di atas putih membuat kucuran dana bisa berhenti kapanpun, tergantung mood si empu pemilik uang. Hal ini diakui Agus. Tak jarang dia berkeluh kesah kepada media menuntut agar bupati-bupati itu merealisasikan janji membantu Persiwa. "Ya itulah resikonya, agar bisa tetap bertahan kami harus jangan putus asa menagih janji-janji itu," ungkapnya.

(JawaPos)
Baca SelengkapnyaProfesionalisme yang Bertumpu Pada Donatur

Ajax Amsterdam Akan Kunjungi Indonesia

Diposkan oleh Rayatalit on 05 April 2014

KLUB raksasa asal Belanda Ajax Amsterdam akan melakoni laga persahabatan sepak bola melawan tim Indonesia. Kedatangan de Amsterdammers pada Mei juga diikuti dengan coaching clinic bagi pemain muda.

Indonesia dipastikan bakal kedatangan salah satu klub raksasa asal Belanda Ajax Amsterdam pada Mei mendatang. Selama di tanah air, de Amsterdammers akan melakoni satu atau dua laga persahabatan.

CEO Nine Sport Inc, Arif Putra Wicaksono mengatakan Ajax akan melakoni 1-2 laga persahabatan dengan tim di Indonesia. Mengenai kepastian tanggal kedatangan, Arif mengaku belum tahu.

“Skuad inti Ajax akan menyudahi musim ini dengan perjalanan ke Indonesia pada bulan Mei. Kepastian selengkapnya akan diumumkan di kemudian hari. Ajax akan bermain satu atau dua pertandingan persahabatan di Indonesia, dan juga menyelenggarakan klinik bagi pemain usia muda lokal dan latihan terbuka,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (4/4).

Dikatakan Arif Ajax adalah sebuah brand yang telah menjadi pionir dalam memasuki era sepakbola modern yang siap untuk industri global. Hal tersebut dapat dilihat dari manajemen yang lebih kreatif, serta profesional dalam mengeksploitasi sisi komersial klub, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Gaya bermain Ajax yang menyerang secara maksimal membuat pertandingan sepakbola menjadi jauh lebih menarik. Hal tersebut ditambah dengan banyaknya bintang di lapangan bola membuat Ajax memiliki fans yang berlimpah. Selain itu, jika kita bicara tentang pengembangan usia muda (youth development), Ajax juga merupakan salah satu klub yang terbaik di dunia. Jangan lupa dengan filosofi Totaal Voetbal,” katanya.

Kunjungan ke Indonesia merupakan pengalaman kedua bagi Ajax. Sebelumnya, mereka pernah melakoni pertandingan persahabatan dengan Persija di Jakarta dan PSSI Wilayah 1 di Medan pada tahun 1975 silam.

Ajax Amsterdam adalah salah satu klub tersukses di Belanda dan Eropa. de Godenzonen berhasil mengoleksi 32 gelar juara Eredivisie Belanda, 18 titel juara KNVB Cup serta empat trofi Liga Champions.

Tak hanya itu, Ajax juga terkenal dengan gudangnya pemain muda berbakat. Sejumlah nama tenar pernah dilahirkan oleh akademi sepak bola Ajax, mulai Johan Cruyff, Dennis Bergkamp, Clarence Seedorf hingga Patrick Kluivert, mereka semua pernah memakai baju Ajax.
Baca SelengkapnyaAjax Amsterdam Akan Kunjungi Indonesia

Pembagian Grup Inter Island Cup 2014

Diposkan oleh Rayatalit on 31 December 2013

PT Liga Indonesia telah menetapkan pembagian grup babak penyisihan (kualifikasi zona) turnamen pramusim Inter Island Cup (IIC) 2014. Dalam pembagian grup tersebut, Arema Indonesia harus berjumpa dengan Persija Jakarta di babak penyisihan.

IIC 2014 yang akan bergulir pada 10 – 25 Januari 2014 di fase pertama akan melibatkan 22 klub dari empat zona, yakni Zona Sumatera, Zona Jawa, Zona, Kalimantan, Zona Papua dan Sulawesi. Namun, dari empat zona tersebut, PT Liga membaginya menjadi enam grup.

“Tuan rumah babak kualifikasi zona ditentukan oleh PT Liga. Kita juga telah menginformasikan kepada tuan rumah dan seluruh peserta, bahwa babak penyisihan akan berlangsung pada 10-14 Januari, babak 8 besar pada 18-22 Januari dan Final pada 25 Januari,” ujar CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, Senin 30 Desember 2013.

Zona Sumatera memiliki sistem dan format yang berbeda dengan tiga zona lainnya, karena hanya terdiri dari dua klub, Semen Padang dan Sriwijaya FC. Kedua tim tersebut akan bermain dengan sistem home and away, memperebutkan satu jatah lolos ke babak 8 besar IIC 2014.

Tiga zona lainnya, yaitu Jawa, Kalimantan dan Papua + Sulawesi, akan menggunakan format home tournament dan memakai sistem setengah kompetisi. Masing-masing juara grup dari zona Jawa berhak lolos ke babak 8 besar. Dengan demikian, akan ada tiga wakil dari zona Jawa ke babak 8 besar.

Zona Kalimantan hanya terdiri dari satu grup dan akan dimainkan di Stadion Demang Lehman, yang merupakan markas Barito Putera. Dan dari Zona Kalimantan hanya akan diambil satu tim juara.

Zona Papua dan Sulawesi akan berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura. Seperti halnya Zona Kalimantan, juara Zona Papua dan Sulawesi juga akan menjadi satu-satunya wakil di babak 8 besar IIC 2014.

Berikut pembagian grup IIC 2014 :

Zona Sumatera: Semen Padang dan Sriwijaya FC. (kandang dan tandang)

Zona Jawa 1: Bandung, terdiri dari Persib Bandung, Pelita Bandung Raya, Persita Tangerang dan Persijap Jepara. (Stadion Si Jalak Harupat, Bandung)

Zona Jawa 2: Arema Indonesia, Persija Jakarta, Persepam Madura United, dan Persela Lamongan (Stadion Kanjuruhan, Malang)

Zona Jawa 3: Persebaya Surabaya, Gresik United, Persik Kediri dan Persiba Bantul. (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)

Zona Kalimantan: Barito Putera, Persiba Balikpapan, Persisam Samarinda dan Mitra Kukar. (Stadion Demang Lehman)

Zona Papua dan Sulawesi: Persipura Jayapura, Persiram Raja Ampat, Perseru Serui dan PSM Makassar. (Stadion Mandala, Jayapura)
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaPembagian Grup Inter Island Cup 2014

Mitra Kukar Hempaskan Ambisi Persib 4-2

Diposkan oleh Rayatalit on 22 February 2013

Tuan rumah Mitra Kukar memupuskan target Persib Bandung untuk mencuri poin tandang, setelah berhasil menaklukkannya dengan skor 4-2 dalam ajang lanjutan kompetisi Indonesian Super League (ISL) di stadion Aji Imbut Tenggarong, Kalimantan Timur, kemarin.

Empat gol Mitra Kukar ditorehkan oleh gol bunuh diri pemain belakang persib M Ridwan pada menit ke-22, Faulo Daniel Prangi Pane pada menit ke-40 dan 84 serta gol dari Jajang Mulyana pada menit ke-70. Sedangkan dua gol Persib diciptakan oleh Abanda Herman pada menit ke-44 dan M. Ridwal pada menit ke-72.

Sejak babak pertama, kesebelasan Mitra Kukar melancarkan serangan. Namun, tim yang berjuluk Naga Mekes ini, tak mampu menghancurkan pertahanan Persib. Hal yang sama juga dilakukan oleh Persib Bandung yang kesulitan menerobos pertahanan Mitra yang dikomandani oleh Hamka Hamzah.

Sebuah gol bunuh diri pemain belakang Persib, Ridwan pada menit ke-22 akhirnya membuat Mitra Kukar unggul lebih dahulu. Skor akhirnya bertambah menjadi 2-0 setelah penjaga gawang persib yang dikawal oleh I Made Irawan gagal menahan tendangan dari gelandang Mitra Kukar Faulo Daniel Prangi Pane di menit ke-40.

Ketinggalan 2-0, tim yang berjuluk Maung Bandung mulai menunjukkan kelasnya. Melalui penyerang anyarnya Sergio Van Dijk yang memberi umpan ke jantung pertahanan Mitra, akhirnya membuahkan hasil. Abanda Herman menyambut umpan Sergio Van Dijk melalui kepalanya.

Kiper Mitra Kukar yang dikawal oleh Syamsidar gagal membendung tandukkan Abanda Herman di akhir babak pertama pada menit ke-44. Skor 2-1 di babak pertama atas keunggulan Mitra Kukar.

Kemudian pada babak kedua, tim Maung Bandung berusaha melakukan tekanan pada menit-menit awal babak pertama. Namun, tekanan para pemain Persib selalu kandas. Sebaliknya, pasukan Naga Mekes malah menambah gol melalui Jajang Mulyana di menit ke-70 setelah terjadi kemelut di depan gawang Persib.

Hanya selang 2 menit, Persib memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2 melalui M Ridwan pada menit ke-72. Tendangan M Ridwan gagal dibendung kiper pengganti Mitra Kukar Joice Sorongan. Mendapat tekanan dari Persib, Mitra Kukar yang mengandalkan serangan balik akhirnya menambah gol menjadi 4-2 melalui gol keduanya Faulo Daniele Prangi Pane pada menit ke-84. Tendangan dari jarak jauh sulit dibendung I Made Irawan. Skor 4-2 berakhir atas kemenangan Mitra Kukar.

Mengomentari hasil kemenangan, Pelatih Mitra Kukar Steffan Hansson menyatakan puas dengan hasil ini. Apalagi, melawan tim Persib yang dinilainya merupakan tim tangguh.

"Kami juga beruntung adanya gol bunuh diri dari pemain persib," kata Steffan usai pertandingan kepada wartawan. Steffan menyebutkan bahwa kunci kemenangan anak asuhannya tidak luput dari kedisiplinan, fokus dan konsentrasi pemain dalam berlaga.

Sementara itu, Pelatih Persib Bandung Djajang Nurjaman kecewa dengan hasil kekalahan ini. Apalagi, kebobolan melalui bola-bola mati. Padahal, dirinya sudah membenahi dan memberikan instruksi kepada anak asuhannya untuk waspada terhadap bola-bola mati.

"Pemain masih kurang konsentrasi dan tidak tenang dalam mengendalikan bola. Mitra kukar sudah bermain bagus. Persib masih belum bagus. Kami akan benahi saat kembali ke Bandung," kata Djajang.
TENUN IKATKAOS KEDIRIBATIKJersey Bola
Baca SelengkapnyaMitra Kukar Hempaskan Ambisi Persib 4-2

Kazuo Homma Batal Mendarat di Sriwijaya FC

Diposkan oleh Unknown on 24 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Kabar negatif terus menggelayuti Sriwijaya FC. Setelah ditinggal hampir 90% penggawa tim inti yang berlabuh menuju klub peserta Indonesia Super League (ISL) lainnya, kini satu lagi pemain yang menjadi incaran yakni Kazuo Homma, dipastikan gagal mendarat dimarkas Laskar Wong Kito, Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring.

Kepastian itu disampaikan oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin. Menurut dia, dirinya baru mendapat kabar dari agen yang menaungi pemain asal Jepang itu, jika klub asalnya yang berlaga di Hunggaria tidak mau melepas Homma karena masih membutuhkan tenaganya.

Meski kecewa, namun Hendri mengaku tak kuasa untuk membendung itu semua. Apalagi di antara kedua belah pihak belum ada kesepakatan secara resmi seperti pemandatanganan kontrak dan baru sebatas kesepakatan lisan saja.

"Musim ini perburuan terhadap pemain lebih berat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi itulah seninya dan kami dari pihak manajemen akan tidak akan menyerah dan tetap akan berusaha untuk terus mencoba mendatangkan para pemain berkualitas demi menjaga nama besar SFC sebagai juara bertahan ISL dan salah satu tim terbaik di Indonesia,” harapnya.

Dengan batalnya Homma berlabuh ke SFC, maka tim juara ISL musim lalu itu terpaksa harus kembali mencari sosok pemain lain yang layak untuk memperkuat tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan musim depan.

Termasuk mempertimbangkan sejumlah lamaran dari para pemain yang sudah bermain di Indonesia seperti mantan pemain Persisam Samarinda Jerry Boima Karpeh (Australia) maupun mantan pemain Persela Lamongan Gustavo Lopez (Argentina) yang juga telah secara resmi telah mengajukan lamaran.

Nama Jerry Karpeh pada putaran kedua musim lalu memang sudah pernah masuk dalam buruan SFC, kala itu Pelatih SFC Kas Hartadi pernah berniat untuk menduetkannya dengan Keith Jerome ‘Kayamba’ Gumbs dilini depan. Namun ternyata rencana itu gagal setelah pihak manajemen Persisam mengendus keinginan itu dan kemudian menaikkan banderol pemain asal Australia itu, sehingga membuat manajemen SFC membatalkan niatnya.

Akhirnya, SFC pun mengisi satu kuota pemain asing Asia yang tersisa dengan bek asal Australia, Michael Jamie Coyne untuk menambah kekuatan lini belakang, meskipun akhirnya mantan pemain Sydney SC itu pun didepan pada akhir musim karena dinilai penampilannya tidak sesuai harapan.

Akan tetapi, arsitek asal Solo nampaknya tidak akan begitu saja menerima pemain yang musim lalu tergusur dari tim inti Persisam karena performanya terus menurun dan berencana akan melakukan seleksi terlebih dulu kepadanya.

“Ya, tentu akan kita lihat dulu bagaimana kondisi fisik dan performanya dalam latihan. Karena kita belum tahu dengan pasti bagaimana kualitasnya saat digabungkan bersama tim. Kalau memang cocok, tentu akan kita pertimbangkan untuk diambil,” jelasnya.

Sementara itu, terkait lamaran Gustavo Lopez, Kas mengaku akan memastikan dulu apakah memang pemain yang digadang-gadang bakal menggantikan posisi Lim Joon Sik yang dikabarkan memilih hengkang ke Pelita Jaya itu memang belum memiliki klub. Apalagi beberapa minggu terakhir dia dikabarkan telah menerima pinangan dari Persija Jakarta.

Seperi diketahui, dari lima kuota pemain asing, saat ini baru satu pemain yang sudah dipastikan bersama SFC yaitu Erick Weeks asal Liberia, sementara empat posisi lainnya belum juga dipastikan setelah Edward Wilson dikabarkan batal bergabung dan kembali memperkuat Semen Padang. Begitupula Thiery Gatuesi yang disebut-sebut telah merapat ke Mitra Kukar.
Baca SelengkapnyaKazuo Homma Batal Mendarat di Sriwijaya FC

Aliyudin Lengkapi Stok Striker Laskar Wong Kito

Diposkan oleh Unknown on 18 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Mantan penyerang Persib Bandung, Aliyudin, tiba di Palembang. Dia ikut bergabung dengan latihan Sriwijaya FC, Senin sore (17/9) kemarin. Sementara wingback Taufik Kasrun dijadwalkan bergabung hari Selasa.

Hal itu disampaikan Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi. Menurut Kas, kehadiran Aliyudin semakin melengkapi skuad Sriwijaya untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. "Dengan bergabungnya Aliyudin maka stok penyerang semakin komplet," ujar Kas.

Sedangkan pemain lokal lainnya yang ditunggu-tunggu adalah Taufik Kasrun. Pemain yang musim lalu membela Persela Lamongan itu akan mendarat di Palembang Selasa (18/9) siang. “Kalau Taufik rencananya besok siang (hari ini) sudah sampai. Kemungkinan langsung ikut latihan sore harinya,” kata Kas.

Menurut pelatih asal Solo itu, dengan bergabungnya dua pemain berpengalaman itu, maka perburuan pemain lokal sudah selesai. Sebab kerangka tim sudah terbentuk dan komplet.

"Sejauh ini saya rasa tim sudah komplet dengan pemain yang ada. Kalau memang tidak ada lagi yang menonjol kemampuannya, ya tidak nambah juga tidak apa-apa. Tinggal lagi menunggu bergabungnya pemain di tim nasional dan pemain asing yang sampai saat ini belum ada yang datang," ucap pelatih 41 tahun itu.

Diakui Kas, dengan kehadiran Taufik Kasrun, maka peluang pemain seleksi Erik Setiawan bergabung dengan Sriwijaya mengecil. Pasalnya posisi wingback kanan sudah dipastikan diberikan kepada Taufik.

“Peluang Erik memang menipis dengan kedatangan Taufik. Sebab untuk melapis wingback kanan kita masih punya Sobran yang potensinya bisa dimaksimalkan,” terangnya.

Sementara pemain seleksi lainnya Cucu Hidayat tampaknya masih lebih beruntung. Sebab pemain berposisi gelandang bertahan itu lebih dibutuhkan tim saat ini. Apalagi Sriwijaya belum memiliki pelapis dengan kualitas setara di posisi gelandang bertahan yang ditempati Ponaryo Astaman dan Lim Joon Sik.

Meski masih memiliki pemain yang bisa ditempatkan di gelandang bertahan yaitu Achmad Jufriyanto, namun pemain yang pernah membela Pelita Jaya itu juga merupakan pelapis di posisi center back. Sehingga riskan kalau tugas sebagai pengganti dibebankan kepada satu orang saja.

"Peluang Cucu direkrut cukup besar. Sebab tim membutuhkan pemain pelapis Ponaryo Astaman dan Lim Joon Sik. Tapi semua tergantung manajemen saja, apakah jadi ambil Cucu atau sekalian dengan Erik juga," tandas Kas.
(sindo)
Baca SelengkapnyaAliyudin Lengkapi Stok Striker Laskar Wong Kito

Persipura Bersiap Rebut Kembali Jawara Liga Indonesia

Diposkan oleh Unknown

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Persipura Jayapura mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi putaran Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Di bawah ketua umum Benhur Tommy Mano, Boas Salossa dan kawan-kawan sesuai dengan rencana akan menjalani latihan perdana pada 28/9 di Lapangan Mandala Jayapura.

"Pekan depan tanggal 28 Pesrsipura akan latiahan perdana mengadapai putaran ISL berikutnya. Untuk materi latihan sepenuhnya tanggung jawab pelatih," kata Ketua umum Persipura, sekaligus Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, di Jayapura, kemarin.

Menurut Benhur, materi pemain yang akan menjadi andalan Persipura putaran mendatang mayoritas diperkuat pemain lama dan untuk pelatih masih ditangani oleh Jacksen F Tiago.

Selain itu, kata Benhur, ada beberapa pemain baru yang merupakan hasil pantauan jajaran pelatih pada putaran divisi Utama Persipura beberapa waktu lalu. "Total ada 13 pemain hasil seleksi yang akan ikut latihan perdana besok, mengenai pemain mana yang akan masuk tim inti itu semua wewenang dari pelatih kepala," katanya.

Karena jadwal semakin dekat, Benhur berharap kepada pengurus KONI Papua sebagai penanggung jawab lapangan Mandala Jayapura untuk memberikan izin kepada Tim Persipura menggunakan lapangan sebelum menjalani putaran ISL.

"Kami berharap mendapatkan izin dari KONI Papua untuk menggunakan lapangan, Karena Persipura saat ini bukan lagi tim Kota Jayapura melainkan Tim Kebanggaan masyarakat Papua keseluruhan," katanya.

Benhur menilai, apabila menggunakan lapangan Brimob Kotaraja dikuatirkan mengakibatkan kemacetan akibat masyarakat yang memadati jalan untuk menyaksikan tim kebanggaannya berlatih. "Yang terpenting saat ini adalah mempersiapkan diri dengan baik, menegenai pengumuman pemain inti nantinya kan dilakukan pertengahan Oktober," katanya.

Persipura Jayapura pada Putaran ISL 2011/2012 menduduki posisi kedua dibawah Sriwijaya FC. Menghadapi putaran selanjutnya Tim kebanggaan masyarakat Papua ini menargetkan meraih kembali posisi pertama yang berhasil dicapaiseperti pada putaran 2010/2011 silam.
Baca SelengkapnyaPersipura Bersiap Rebut Kembali Jawara Liga Indonesia

Klub Tidak Bisa Sembarang Eksodus

Diposkan oleh Unknown on 17 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Hasrat beberapa klub Indonesia Premier League (IPL) menyeberang ke Indonesia Super League (ISL) mulai makin terlihat terang akhir-akhir ini. Namun, niat klub-klub IPL untuk bermain di ISL tidak akan semudah membalikkan telapak tangan.

CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menerangkan ada sekitar empat klub IPL, di antaranya Persijap Jepara, Semen Padang, Persiba Bantul dan Persiraja Banda Aceh yang berkeinginan bisa bergabung dengan ISL. Namun, Joko menegaskan hal itu akan memberikan beberapa dampak.

Adapun, beberapa dampak yang dimaksud pria yang juga menjabat sebagai anggota tim Joint Committee (JC) perwakilan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) itu adalah masalah di statuta PSSI dan juga regulasi.

Dalam statuta, total klub ISL harus 18 klub. Sementara dalam regulasi, keempat klub tersebut tidak tercatat di kompetisi musim lalu. Jika peraturan dikedepankan, klub-klub ini harus memulai kompetisi musim mendatang dari Divisi Utama.

“Mau bermain di ISL atau Divisi Utama, itu adalah kebijakan PT Liga. Namun, semuanya tergantung statuta. Kami juga tidak ingin sembunyi-sembunyi dalam memproses ini karena kami tidak ingin adanya masalah baru,” ungkap Joko.

Sementara itu, Persijap yang tengah berusaha keras untuk kembali berlaga di kompetisi ISL menegaskan keengganannya jika hanya berlaga di Divisi Utama. Sampai saat ini, Persijap masih menunggu rencana PT Liga untuk menggelar kongres yang akan digelar pada Minggu (23/9).

“Kalau bermain di Divisi Utama, sepertinya tidak mungkin. Kami tentu ingin bermain di kasta tertinggi,” papar General Manajer Persijap, Chaerul Mushonnif.
(sindo)
Baca SelengkapnyaKlub Tidak Bisa Sembarang Eksodus

Maung Belum Menyerah Dapatkan Sergio van Dijk

Diposkan oleh Unknown

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Striker Adelaide United Sergio van Dijk akhirnya dipilih pengurus klub Persib Bandung untuk didatangkan ke Bandung. Pemain berdarah Belanda yang bakal memiliki paspor Warga Negara Indonesia (WNI) itu masih terikat negosiasi dengan Persib.

Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Muhammad Farhan, pihaknya sudah melayangkan surat resmi kepada Adelaide United tempat Sergio bekerja saat ini. “Kita sudah tanyakan kepada klub dia berada yaitu Adelaide di Australia. Statusnya masih dalam kontrak dengan klub,” kata Farhan kepada wartawan di Grha Persib, Jumat (14/9) malam.

Seperti diketahui, pihak Persib berencana memboyong pemain yang sedang dalam proses naturalisasi tersebut. Melalui Direktur Umum PT PBB, Glenn Sugita, pemain depan itu merupakan bonus bagi tim asuhan Jajang Nurjaman yang akan menghadapi kompetisi musim depan.

“Dapat tidak dapat itu urusan belakangan. Kalau dapat syukur, tidak dapat kita ada back up plan. Kita juga belum bicara nominal karena kita belum tau berapa. Kalau soal nilai transfer, tergantung deal-nya dengan Adelaide, karena kita belum tau kontrak Sergio van Dijk dengan Adelaide seperti apa,” tutur Farhan.

Kendala untuk mendatangkan Sergio sendiri dikarenakan kuota 5 pemain asing. Seandainya Sergio masuk menjadi bagian dari skuad Persib dengan status WNI, tentu jalurnya akan lebih mudah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Jajang. Menurutnya, lima pemain asing yang sudah dimiliki sudah sesuai kebutuhan tim. “Kalau ditambah pemain naturalisasi, itu akan menambah daya juang di lini depan. Mudah-mudahan terealisasi, tapi kalau tidak pun kita sudah siapkan tim,” ujar Jajang.

Sementara, Sergio melalui akun twitternya memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan dari pengikutnya dari Indonesia. Dia menuliskan bahwa Persib merupakan klub penuh sejarah. “I think it’s a good club, they have a good history! The supporters are great I heard!,” tulis Sergio. Adapun soal proses naturalisasinya, Sergio dirinya berharap segera resmi memiliki paspor Indonesia namun dirinya tidak tahu kapan akan diambil sumpah.
(sindo)
Baca SelengkapnyaMaung Belum Menyerah Dapatkan Sergio van Dijk

Keith Kayamba Gumbs Merapat di Singaperbangsa

Diposkan oleh Unknown on 14 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Keith Kayamba Gumbs tak butuh waktu lama untuk mendapatkan klub baru. Buktinya, Kayamba dikabarkan telah bergabung bersama klub asal Karawang, Jawa Barat, Pelita Jaya.

“Tadinya kami mau rekrut dia. Namun, Kayamba sudah bersama Pelita Jaya,” kata Arifin, Asisten Manajer Barito Putra, di Lapangan Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (13/9) sore.

Kayamba memilih merapat ke Pelita Jaya, lantaran klub lamanya, Sriwijaya FC, enggan memperpanjang kontrak bomber berkepala plontos itu. Padahal, Kayamba masih menyimpan kerinduan untuk tetap membela Laskar Wong Kito, tim yang sudah dibelanya sejak 2007.

Kayamba punya catatan manis bersama klub yang bermarkas di Stadion Jakabaring Palembang itu. Kayamba, yang kini berusia 41 tahun membawa tim kebanggaan warga Sumatera Selatan menjadi yang terbaik di pentas sepak bola nasional. Pertama musim 2007/2008 saat ditukangi Rahmad Darmawan dan kedua musim lalu tatkala Sriwijaya FC diarsiteki Kas Hartadi.
(supersoccer)
Baca SelengkapnyaKeith Kayamba Gumbs Merapat di Singaperbangsa

Persiba Perlu Rp 18 Miliar Arungi Kompetisi Mendatang

Diposkan oleh Unknown

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Menghadapi musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang rencananya akan bergulir November 2012 mendatang, PT Balikpapan Kick Off (BKO) selaku badan hukum yang menaungi tim Persiba Balikpapan membutuhkan dana sekitar Rp 18 miliar untuk mengarungi satu musim kompetisi.

"Berdasarkan asumsi dan perkiraan PT BKO, dana yang dibutuhkan Persiba untuk menjalankan satu musim kompetisi yakni sebesar Rp 17 miliar sampai Rp 18 miliar atau hampir sama seperti tahun lalu," kata Direktur Utama PT BKO Poerba Wijaya Kamis (13/9).

PT BKO, kata Poerba, berencana melakukan pertemuan dengan Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi membahas segala kesiapan terutama dalam hal pendanaan. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas operasional pendanaan Persiba Balikpapan dalam mengarungi beratnya kompetisi ISL.

Menurut Poerba, berdasarkan pengalaman musim lalu, untuk membiayai gaji pemain termasuk operasional dana yang dibutuhkan persiba untuk menjalankan satu musim kompetisi yakni sebesar Rp 17 miliar sampai Rp 18 miliar. Untuk itu saat ini Persiba telah melakukan pembicaraan dan negoisasi dengan sejumlah perusahaan yang ingin menjadi sponsor Persiba pada musim depan.

"Kita sudah ada pembicaraan dengan sponsor lama dan sponsor baru yang berminat, kita berharap sponsor utama musim lalu seperti Bank Kaltim masih menjadi sponsor Persiba Balikpapan," ujar Poerba.

Terkait belum dilakukannya negoisasi kontrak dengan pemain lama yang dipertahankan serta pemain baru, Poerba mengaku pihaknya berencana melakukan negoisasi secepatnya setelah adanya kejelasan sumber sumber pendanaan untuk Persiba.

"Saat ini PT BKO juga baru akan menyerahkan laporan pertangungjawaban untuk diaudit oleh lembaga pemeriksa keuangan independen. Karena itu, syarat wajib dipenuhi sebagai klub professional agar bisa tetap mengikuti kompetisi ISL," ucap Poerba.

Sementara itu mengenai rencana kembalinya pemain yang sempat membela Persiba seperti Mijo Dadic dan Robertino Pugliara, Poerba menyatakan menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada pengurus, manajemen, dan pelatih untuk mempertimbangkanya.

"Tentu dari pelatih dan pengurus kan akan mempertimbangkan berdasarkan kebutuhan tim, tapi saat ini persiba lebih mengedepankan untuk menggunakan jasa pemain muda yang memiliki kualitas dan jam terbang," ujar Poerba.
(jurnas)
Baca SelengkapnyaPersiba Perlu Rp 18 Miliar Arungi Kompetisi Mendatang

Persipura Bakal Optimalkan Pemain Lokal

Diposkan oleh Unknown on 13 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Setelah mendapat kepastian dari Jackson F. Tiago yang akan tetap mengarsiteki Persipura Jayapura, Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, mengisyaratkan akan lebih mengoptimalkan pemain muda yang akan direkrutnya dari klub-klub lokal Papua.

“Kita beberapa waktu lalu telah melaksanakan Divisi Utama Persipura, dari situ sudah dipilih 13 pemain yang akan kembali diseleksi untuk dikontrak bermain bersama Persipura,” ucap Benhur, Selasa (11/09) siang.

Untuk perekrutan pemain sendiri, Benhur menegaskan bahwa hal tersebut telah ia percayakan sepenuhnya kepada Pelatih dan Manager, termasuk untuk mencari sosok yang tepat untuk menggantikan peran Alberto Goncalves yang sudah tidak lagi diperpanjang kontraknya bersama tim Mutiara Hitam.

Benhur sendiri menolak untuk menyebutkan nama-nama pemain yang sudah masuk ke dalam radar Persipura, ia hanya menyampaikan bahwa pada Bulan Oktober 2012 mendatang pihaknya akan melakukan launching tim yang akan membela Persipura di ajang Indonesia Super League musim 2012-2013.

Benhur juga memastikan bahwa setidaknya dua nama pemain asing yang sebelumnya telah bermain bersama Boaz Salossa dan kawan-kawan akan tetap ada disusunan daftar pemain, yaitu bek tangguh Bio Paulin, dan playmaker Zah Rahan.
(bintangpapua)
Baca SelengkapnyaPersipura Bakal Optimalkan Pemain Lokal

Miroslav Janu dan Tony Ho Bercerai

Diposkan oleh Unknown

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Pelatih Miroslav Janu dengan asistennya Tony Ho menjadi duet tak terpisahkan selama ini. Di mana ada Miro, di situ pula ada Tony Ho. Klub mana pun yang mengontrak Miro, harus sekaligus satu paket dengan asisten pelatih tersebut.

Sejak menangani PSM Makassar, Arema Indonesia di dua periode (2007 dan 2010), hingga Persela Lamongan, keduanya tak pernah terpisahkan. Miro sudah merasa cocok dengan bantuan Tony Ho. Sayang musim depan duet ini tidak akan tampak lagi di Stadion Surajaya, Lamongan.

Tony Ho telah memutuskan tidak akan melanjutkan karir di Kota Soto tersebut, sedangkan Miro berlanjut. Dihubungi melalui pesan pendek kemarin, Tony membenarkan dirinya tidak akan terus mendampingi Miroslav Janu di klub kebanggaan LA Mania.

“Rencananya musim depan saya tidak lanjut di Persela. Miro yang terus di sana,” tulis Tony Ho. Dia juga mengungkapkan belum ada rencana terkait kelanjutan karirnya, apakah menjadi pelatih atau tetap setia dengan posisi sebagai asisten.

Miro dan Tony Ho memang sudah sangat akrab dan cocok satu sama lain. Tony adalah asisten pelatih yang dianggap bisa mencerna dengan baik strategi yang dijalankan pelatih asal Republik Ceska itu. Di luar lapangan keduanya juga dikenal dekat.

Terhitung sudah tiga klub yang ditangani bersama duet pelatih itu. Klub pertama adalah PSM Makassar yang dilatih pada 2003 hingga 2005 silam. Klub kedua yang ditangani mereka adalah Arema Indonesia pada 2007 ketika klub masih dikelola PT Bentoel Prima.

Sempat menghilang dari hiruk pikuk sepakbola tanah air, Miro kembali ke Malang pada 2010 dan untuk kedua kalinya melatih Singo Edan. Begitu mendapatkan tugas di Malang, Tony Ho lagi-lagi diajak untuk menemani di pinggir lapangan.

Setelah membawa Arema runner up Indonesia Super League 2010-2011, Miro tidak diperpanjang kontraknya. Akhirnya dia berlabuh di Persela Lamongan pada ISL 2011-2012 dan Tony Ho sekali lagi menjadi pendamping setianya.

Manajemen Persela Lamongan mengatakan hingga kini belum ada pembicaraan kontrak baru dengan Tony Ho. Walau telah sukses mempertahankan Miro, tapi manajemen belum mengetahui siapa asisten pelatih yang nantinya bakal menemaninya.

“Untuk asisten pelatih kami serahkan ke Miroslav Janu kalau memang dia merekomendasi. Memang Tony Ho sudah mengutarakan niatnya tidak memperpanjang kontrak. Tidak masalah dan kami berterima kasih karena dia sudah memberikan tenaganya musim lalu,” jelas Asisten Manajer Persela, Yuhronur Efendi.

Duet Miro-Tony Ho membawa sejarah baru bagi Persela Lamongan yang menembus empat besar klasemen akhir ISL 2011-2012 lalu. Rencananya Miro sendiri pekan ini sudah bakal berada di Lamongan, karena sekarang sedang berada di Makassar. (sindo)
Baca SelengkapnyaMiroslav Janu dan Tony Ho Bercerai

Mijo Dadic Ingin Perkuat Persiba Kembali

Diposkan oleh Unknown on 12 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Setelah sehari sebelumnya eks playmaker Persiba Balikpapan Robertino Pugliara mengutarakan keinginannya untuk kembali bergabung bersama tim kebanggaan masyarakat Balikpapan, kali ini giliran eks libero Persiba, Mijo Dadic untuk pula kembali membela Persiba di musim Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 mendatang.

Menurut Mijo, Persiba merupakan salah satu tim besar di Indonesia, karenanya pesona Persiba tetap menjadi daya tarik banyak pemain. “Saya sudah pernah bermain di Persiba cukup lama, dan baru musim kemarin saya pindah klub. Sekarang saya pikir saat untuk kembali membela Persiba musim depan, dan saya sangat siap untuk itu,” kata Mijo yang mengaku masih berada di Singapura, kemarin (11/9).

Aldo memang dilepas manajemen pada musim ISL 2011-2012 karena di musim sebelumnya penampilan pemain asal Kroasia ini terbilang mengalami penurunan drastis. Hal tersebut tidak terlepas karena seringnya cedera yang membekap mantan el capitano Persiba tersebut di musim ISL 2010-2012.

“Sekarang saya sudah jauh lebih siap, jika Persiba kasih kesempatan itu saya akan buktikan saya mampu tampil lebih baik dari sebelum sebelumnya. Dan semua Persibamania tahu bagaimana keinginan saya bermain di Persiba, mereka pasti juga menjadi motivasi buat saya,” beber pemain yang musim lalu berkostum Deltras Sidoarjo.

Nama Mijo memang sempat menjadi pilar utama lini belakang Persiba di beberapa musim lalu. Jadi wajar jika kedekatan emosional Mijo dengan Persiba masih sangat kuat. Apalagi selama dirinya membela Deltras di ISL musim lalu, Mijo justru terkesan sengaja tak mau tampil menghadapi Persiba.

Dikonfirmasi kepada manajer Persiba Jamal Al Rasyid, dirinya tak bicara panjang lebar terkait keinginan dua pilarnya yakni Robertino Pugliara dan Mijo Dadic tersebut. “Semua tergantung pada pelatih, karena dia (Hans Peter Schaller) yang menentukan komposisi tim Persiba untuk musim depan,” tegasnya.

Jika Mijo kembali berkostum Persiba musim depan demikian pula Robertino Pugliara, sekalipun Beruang Madu di tangan pelatih Hans Peter Schaller didominasi pemain muda, diyakini Persiba mampu mengembalikan reputasi sebagai klub besar di Indonesia dan tetap menjadi kekuatan terbaik di Kaltim. (balikpapanpos)
Baca SelengkapnyaMijo Dadic Ingin Perkuat Persiba Kembali

Robertino Ingin Balik ke Kandang Beruang Madu

Diposkan oleh Unknown on 11 September 2012

Tips Pasaran Bursa Taruhan dan Prediksi Bola
Dua musim bersama Persiba Balikpapan sejak musim Indonesia Super League (ISL) 2009-2010, 2010-2011, Robertino Pugliara akhirnya memilih bergabung bersama mantan klubnya Persija Jakarta di ISL 2011-2012.

Nah, semusim tak lagi berkostum biru Persiba rupanya membuat playmaker tampan asal Argentina ini merasa rindu. Menghadapi musim kompetisi ISL 2012-2013 yang dijadwalkan bergulir pada medio November mendatang, rupanya Robertino masih berhasrat untuk kembali membela skuad Beruang Madu -julukan Persiba.

“Ya, saya masih senang di Persiba. Andai saja manajemen kasih saya kesempatan untuk kembali membela Persiba, tentunya itu akan menjadi pilihan saya musim depan,” tulis Robertino Pugliara lewat akun emailnya.

Diterangkan Robertino, bersama Persiba dirinya mampu tampil dalam performa terbaik karena itu dirinya sangat berharap musim ini jika Persiba kembali membutuhkannya dirinya siap kembali bekerjasama untuk mendongkrak prestasi Persiba musim depan.

“Harus ada kerjasama yang baik, sesama pemain di lapangan sangat diperlukan demikian pula dengan manajemen. Jika itu bisa berjalan, saya pikir Persiba bisa berhasil,” ujarnya.

Disinggung mengenai keinginan manajemen Persiba melalui sang pelatih kepala Hans Peter Schaller agar Persiba lebih banyak memberdayakan penggawa muda di musim mendatang, Robertino menyebut hal tersebut sangat baik untuk sebuah tim. Karena dengan pemain muda tentunya akan menjadi jaminan masa depan sebuah klub.

“Dengan kekuatan pemain muda Persiba bisa memberi yang lebih baik dalam hal prestasi.Hanya saja untuk manajemen tidak bisa melepaskan begitu saja peran pemain senior. Karena saya pikir semua harus berjalan seimbang, kolaborasi pemain muda dan senior haru baik sehingga hasilnya pun akan lebih baik,” tandas dia.

Terkait partnernya sebagai pemain depan, Robertino memang tidak mengenyampingkan nama striker seperti Aldo Barreto Miranda. Namun demikian, Robertino juga memberikan masukan jika Persiba juga tak salah jika bisa merekrut Emanuel de Poras, kompatriotnya sesama Argentina.

Robertino Pugliara memang bukan sosok asing bagi Persiba. Sekalipun memiliki peranan penting sebagai pengatur serangan alias jenderal lapangan tengah, Robertino tak hanya mampu menjadi pengatur ritme serangan timnya namun lewat aksi-aksinya Robertino pun terbilang cukup produktif membukukan gol dan bahkan kerap menjadi pemecah kebuntuan timnya. (balikpapanpos)
Baca SelengkapnyaRobertino Ingin Balik ke Kandang Beruang Madu